Halaman

Sabtu, 31 Juli 2010

bunga anggrek: Membelah Kalbu: Mewujudkan Batam Hijau

bunga anggrek: Membelah Kalbu: Mewujudkan Batam Hijau


Membelah Kalbu: Mewujudkan Batam Hijau

Posted: 31 Jul 2010 04:32 AM PDT

MASYARAKAT Kota Batam selama sepekan, mulai 15 Juli lalu hingga 22 Juli mendatang mendapatkan suguhan pemandangan yang menyejukkan mata, melalui gelaran acara Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) 2010 di Engku Putri, Batam Centre, Sabtu (17/6). Ratusan jenis tanaman hias dan rangkaian bunga alami dari berbagai daerah di tanah air dan negeri jiran dipamerkan untuk memanjakan pandangan masyarakat pulau berbentuk kalajengking ini.
Berbagai kegiatan digelar dalam pekan flori itu, mulai dari bursa tanaman hias, lomba merangkai bunga, tanaman anggrek, tanaman hias, lomba mengupas dan makan buah, seminar, demo dan kursus merangkai bunga, anggrek, menata taman, pawai kendaraan hias yang diikuti oleh 9 kendaraan yang berasal dari Bandung, Batam, Bangka Belitung, Lingga, Tanjungbalai Karimun, dan Provinsi Kepri yang dimeriahkan atraksi kebudayaan daerah, dan lainnya.
Pameran tanaman hias tingkat nasional ini menambah semarak Tahun Kunjungan Batam (Visit Batam Year 2010). Sebagai daerah kunjungan wisata menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Kota Batam merupakan daerah kunjungan wisata ketiga di negeri ini dengan kunjungan turis sebanyak 1.100.000 orang pertahun. Dengan dukungan berbagai fasilitas memadai yang telah dimiliki Batam, wisatawan nusantara dan mancanegara dari negeri jiran, Singapura, Malaysia, Thailand, Korea, China dan sekitarnya diharapkan datang ke Batam.
Event PF2N yang terselenggara di kota industri ini bisa menjadi entry point untuk mewujudkan misi bersama pemerintah pusat dan daerah, yaitu berjalannya industri hortikultura secara berkesinambungan. Penyelenggaraan Pekan Flora dan Flori juga diharapkan bisa menginspirasi pemerindah daerah dengan dukungan swasta, pengusaha dan masyarakat luas untuk secara sungguh-sungguh mewujudkan cita-cita Batam menjadi kota yang bersih dan hijau Apalagi berbagai upaya dan kerja keras untuk mewujudkan kota Batam Hijau yang selama ini terus digaungkan Pemko Batam terus dilakukan.
Seperti diketahui, julukan sebagai kota terkotor pada 2005 sempat disematkan di kota industri ini, lalu pada 2006 dapat keluar dari julukan tersebut. Dan pada 2007 Kota Batam mampu meraih Adipura pertamanya yang dilanjutkan tahun 2008. Sebuah usaha yang berkesinambungan rupanya membuahkan hasil.
Tahun ini kota akan terus membenahi diri dengan konsep- konsep yang lebih baik lagi. Misalnya menerapan konsep pengelolaan sampah yang dikejarsamakan dengan pihak swasta selama 25 tahun yang akan dikembalikan dalam bentuk energi. Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga terus berupaya menambah fasilitas bagi taman-taman publiknya.
Masyarakat dan pengusaha yang ambil bagian dalam kegiatan penghijauan di lingkungannya masing-masing juga turut memiliki peran penting dalam menghijaukan Batam. Misalnya, seperti dilakukan pemilik salah satu pom bensin di kawasan Tiban yang telah memanfaatkan lahannya yang cukup luas hampir penuh dengan tanaman hias patut dihargai dan ditiru.
Penanaman tanaman dalam jumlah banyak mampu menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman karena oksigen yang mampu dihasilkan dari tanaman-tanaman tersebut. Batam yang terkenal sebagai daerah yang beriklim panas, seperti tidak berlaku di sini. Kesejukan dan kenyamanan bukan hanya dapat dirasakan. Keasrian pemandangan menjadi nilai lebih bagi kawasan ini. Kesan yang didapat pun menjadi lebih hijau, rimbun dan teduh.
Karena itu, jangan sia-siapan event akbar Pekan Fora-Flora Nasional Batam 2010 di dataran Engku Putri dan sekitarnya yang masih akan berlangsung sampai Kamis, 22 Juli mendatang. Selain untuk menyejukkan mata dengan keindahan aneka tanaman hias, kita bisa belajar banyak tentang budidaya aneka tanaman hias, tanaman buah dan sayur, menata taman langsung dari ahlinya, atau menambah koleksi tanaman hias di rumah kita. (*)

corner tribun, 19 Juli 2010

blog'e wong keren » <b>BUNGA</b> MEMBUAT DINGIN

Posted: 31 Jul 2010 03:52 AM PDT

anggrek. TEMPO Interaktif, Jakarta - Hasil simulasi iklim yang dipublikasikan dalam jurnal Proceeding of Royal Society menyimpulkan bahwa bumi adalah tempat yang dingin dan basah karena ada tanaman berbunga. ...

My Lovely Stalker (Part 2 End) « FFindo

Posted: 30 Jul 2010 11:59 PM PDT

Err…ini lanjutan nya my lovely stalker

mian jelek..endingnya geje..dsb..hehehe

cuma punya ide begini..mw bagaimana lagi..


Taemin's POV

Sudah sebulan yeoja itu terus mengikutiku pergi.. Errrr.. Kenapa ya? Jujur saja, aku risih, tapi juga senang.. kenapa aku ini? Aku sedang berbicara pada Jonghyun hyung, kakak kelas ku sewaktu SMA..

"Hyung, aku bingung.. " kataku .

"Ada apa Taemin?" tanyanya sambil menatap ke arahku

" Sebulan lalu, aku menemukan seorang yeoja.. Ia cantik sih, aku tidak sengaja menabraknya waktu itu.. Ehm.. Yeoja itu selalu membawa boneka kemana mana, dan ia selalu mengikutiku.." kataku berbisik padanya..

"Kalau ia mengikutimu.. Berarti ia ada di sini dong?" tanya hyung ikut berbisik..

"Ne..kau tahu yeoja yang duduk di sebelah sana? Kau lihat di sebelahnya ada boneka kan? Ia cantik kan?" tanyaku sambil menunjuk yeoja yang sedang duduk di pojok dan melihatku. Setelah ia tahu aku melihatnya, ia membuang muka.. Mungkin ia malu? Hahahaha.. penguntit yang lucu..

Sa Ra's POV

Sudah sebulan aku terus mengikutinya.. Mungkin ia menyadarinya, karena ia tidak pernah menengok ke belakang lagi saat aku mengikuti dia.. Errr.. mungkin ia risih?? Entahlah.. Sekarang ia sedang berada di sebuah café dengan namja lain nya, aku tidak tahu siapa dia.. Yang aku tahu namja ini sedang berbisik dengan namja lain nya.. Err.. sejujurnya aku penasaran dengan nama namja yang terus ku ikuti ini..Aku tidak pernah mengetahui namanya, hanya selalu menguntitnya.. Hmmm..

Errr..namja itu sedang berbicara apa sih? Kok dia terlihat sedang menunjuk aku? Ia melihat aku, ahh.. aku memalingkan muka saja..

Pasti pipiku memerah, kalau ia melihatnya bisa kacau..

Tak lama mereka terlihat berpisah..

Lalu namja itu mulai keluar café dan berjalan santai menuju taman. Aku sudah hafal sekali dengan jalan menuju taman, Karena tiap sore namja ini pasti ke sana..

Tiba tiba aku menabraknya. Aku tak tahu bahwa dia berhenti mendadak. Aku terjatuh dan bonekaku kembali terjatuh. Aduh, bagaimana ini? Ottohkeyo??

"Errrr..kau yang waktu itu menabrakku kan?" tanyanya pelan.. DEG! Jantungku berdetak kencang.. Oh God.. ottohkeyo?

"Ehm..n..ne..ne" jawabku gugup..

"Errr..lagi lagi kau menabrakku.. Gwenchana?" tanyanya mengambil bonekaku kemudian membantuku berdiri.. Errr..namja ini..

"Ne, gwenchana.." kataku. Pasti pipi ku memerah..

"Btw, nama mu siapa?" tanyanya

"Park Sa Ra, kau?" jawabku

"Lee Tae Min.." jawabnya santai.. Lalu ia berjalan ke kursi taman, aku mengikutinya..

"Kau suka ke sini?" tanyaku

"Ne, setiap hari aku ke sini..kau?" tanyanya sambil menatapku

"A..aku..a..anni..hanya kadang kadang.." jawabku berbohong.. Aku menunduk tidak berani menatapnya..

Taemin's POV

Aku tahu ia terus mengikutiku. Kuputuskan untuk berhenti mendadak, sesuai dugaanku, ia pasti menabrakku. Aku hanya pura-pura tidak tahu bahwa dia mengikutiku. Aku ingin berkenalan dengan nya

Sekarang aku tahu namanya, Park Sa Ra.. Nama yang cukup simple..

Aku duduk di kursi taman, ia mengikutiku..

"Kau suka ke sini?" tanyanya. Err.. Ia kan sering mengikutiku, ia pura pura tidak tahu rupanya

"Ne, setiap hari aku ke sini..kau?" jawabku sambil menatap matanya dalam dalam. Ia terlihat salah tingkah..

"A..aku..a..anni..hanya kadang kadang.." jawabnya. Terdapat kebohongan dalam matanya, ia segera menunduk.. Huft, sejak ia menabrakku, sampai sekarang aku menatapnya, debaran itu masih sangat terasa. Aku pulang saja deh..

Aku beranjak dari kursiku dan aku meninggalkan dia yang tertunduk, pasti ia mengikutiku.. Benar saja..

Aku pulang ke rumah dan segera mengunci pintu. Lalu aku pun masuk ke kamar.

Errr.. Aku sungguh bahagia.. Kata hyung, ini tanda tanda aku mulai jatuh cinta.. Apa mungkin begitu?

Ahh, daripada memikirkan itu membuat aku pusing, lebih baik aku tidur saja..

Sa Ra's POV

Ia beranjak dari kursi dan kemudian melangkah ke rumahnya. Ia langsung masuk dan mengunci pintu.

Huft, aku mendekati rumahnya.

Aku ingin sekali saja mengetuk pintu dan mengajak dia berbicara.

Tapi sepertinya tidak ada keberanian merasuki tubuhku, aku duduk sebentar di depan pintunya.

Kutaruh bonekaku di sebelahku.. Aku melihat sekeliling rumahnya, ada halaman kecil .

Disana terdapat banyak bunga, ada bunga mawar, anggrek, dan macam macam bunga lain nya.

Tanpa kusadari hatiku tertarik dan kakiku melangkah ke arah bunga mawar ditempatkan.

Ada mawar merah, putih, kuning, merah muda, dan banyak lagi, tanganku bergerak menuju mawar putih, aku memetiknya dan mencium bunga itu. Hatiku sangat senang dan aku kembali ke rumah dengan mawar putih itu. Aku merasa ada yang kurang, tapi apa ya? Sudahlah, aku pulang saja..

Taemin's POV

Hari sudah pagi, aku membuka pintuku dan menemukan sebuah boneka. Loh? Bukan nya boneka ini milik Sa Ra? Kenapa ada di sini ya? Aku bawa masuk saja deh..

Setelah membawanya masuk aku keluar lagi, aku pergi ke taman seperti biasa, tapi mengapa Sa Ra tidak mengikutiku ya?

Aku menengok sekali lagi ke sekeliling taman, ia benar benar tidak ada. Kemana dia?

Aku berjalan tanpa arah, kemana kakiku melangkah, aku hanya menjalaninya saja.. Tiba tiba aku menemukan sebuah taman yang lain.. bukan taman ini yang membuatku tertarik, tapi yeoja yang duduk di kursi taman. Itu kan Sa Ra? Kenapa dia terlihat murung ya? Aku samperin saja deh

"Hei.." panggilku

"Hmm?" jawabnya tanpa melihat ke arahku. Ia hanya menunduk dan memainkan mawar putih yang ada di tangan nya.

"Hei..yeoja yang selalu mengikutiku.." kataku menekankan kata selalu mengikutiku. Ia langsung menengok ke arahku..

"Hmm, Taemin-ssi? Jadi kau sudah tahu ya.." jawabnya polos. Errr..yeoja ini..

"Ya, bagaimana aku tidak tahu? Kau selalu mengikutiku , pada awalnya aku risih sekali.. Kenapa kau tidak mengikutiku hari ini?" tanyaku

"Bukan nya kau harusnya senang? Katamu kau risih, jadi harusnya kau senang jika aku tidak mengikutimu lagi.." jawabnya. Ia menunduk lagi..kenapa sih dia?

"Waeyo?" tanyaku

"Aku hanya sedang sedih.." jawabnya polos

"Wae?" tanyaku lagi

"Bonekaku hilang..boneka pemberian terakhir orangtuaku sudah hilang.. Aku sudah tidak tahu lagi harus bagaimana.." Ia menatapku dengan mata berkaca kaca..

"Aku tahu di mana bonekamu.." jawabku lalu segera membawa dia ke rumahku

"Kau tunggu di sini sebentar ya.." kataku lalu segera masuk ke rumah. Aku mengambil boneka itu dan memberikan nya pada Sa Ra..

"Ini bonekamu, tadi pagi kutemukan di depan pintu rumahku.." kataku sambil tersenyum.. Ia terlihat sungguh bahagia dan tanpa sadar memelukku. Aku membalas pelukan nya.. Jantungku berdetak lebih cepat.. Tuhan, terimakasih karena telah memberikanku sebuah kebahagiaan ini.. Tiba tiba ia melepas pelukan nya, ia terlihat salah tingkah, aku pun begitu..

"Errr, maaf, aku hanya terlalu senang.." katanya gugup

"Ne, gwenchana, nanti kau juga akan sering memelukku.." kataku santai. Aku tak mengerti bagaimana aku bisa menyebutkan dengan santai seperti itu?

"Mak..maksudmu?" tanyanya menatapku

"Kau mau kan menjadi yeojachinguku?" tanyaku mantap.. Ayo Taemin! Kau pasti bisa!

"Mwo?" tanyanya dengan muka polosnya

"maukah kau menjadi yeojachinguku?" ulangku

"Ahh..n..ne.." jawabnya malu malu..

Aku segera memeluknya..

The End

Ngeri Temukan Bungker untuk Menyiksa Tentara Belanda

Posted: 30 Jul 2010 07:53 PM PDT

Ngeri Temukan Bungker untuk Menyiksa Tentara Belanda

Buku-buku tentang istana kepresidenan tak banyak dibikin. Kalaupun ada, buku itu hanya untuk kalangan terbatas. Asti Kleinsteuber membuatnya khusus untuk masyarakat umum.

AGUNG PUTU I., Jakarta

---

SEBUAH buku berukuran 25 x 32 sentimeter dengan tebal 328 halaman itu diletakkan di sebuah tatakan buku di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (28/7). Cover-nya bergambar pilar-pilar istana yang menghadap ke sebuah taman luas.

Begitu dibuka, kesan mewah pun muncul dari dalam buku. Halaman-halamannya menggunakan kertas luks yang tebal dan licin dengan sampul hard cover. Di hampir semua halaman, lebih banyak ditampilkan gambar dan foto daripada tulisan. ''Buku ini 60 persen gambar, 40 persen tulisan,'' kata Asti Kleinsteuber, sang penulis buku tersebut, saat ditemui dalam acara peluncuran buku itu di Museum Nasional.

Asti memang harus menyusun buku berjudul Istana-Istana Kepresidenan di Indonesia tersebut dengan mewah. Tidak boleh terkesan sepele dan murahan. Buku itu pun dibanderol tinggi. Harganya hampir sejuta. ''Aku kan harus menyesuaikannya dengan tema. Buku ini tentang istana kepresidenan. Apalagi, buku ini disebarkan ke masyarakat internasional,'' imbuh ibu tiga anak itu.

Buku tersebut memang tak hanya untuk masyarakat umum. Para wisatawan serta duta besar negara sahabat di Indonesia juga menjadi sasaran. Karena itu, buku tersebut juga ditulis dalam bahasa Inggris.

Asti merasa tak punya pilihan dengan harga buku yang harus mahal itu. Sebab, semua proses penyusunan buku tidak sedikit pun melibatkan sponsor. Apalagi biaya dari negara. Semua biaya disokong dari kocek pribadi.

Padahal, teknis penyusunan buku tersebut sangat lama dan detail. Dia harus berkeliling ke seluruh istana kepresidenan. Mulai Istana Merdeka, Istana Negara (keduanya di Jakarta), Istana Bogor, Istana Cipanas, Gedung Agung Jogjakarta, hingga Istana Tampaksiring di Bali.

Di tiap istana itu, dia mengambil gambar, mewawancarai orang-orang yang merawat istana-istana tersebut, serta meminta pendapat masyarakat. Semua memakan waktu lebih dari tiga tahun. Meski melelahkan, dia sangat menikmati. Sebab, di setiap istana itu, dirinya selalu menemukan hal-hal baru.

Di Istana Bogor, misalnya. Dia mendapati banyak patung wanita telanjang. Patung-patung itu diletakkan di taman-taman sekitar istana. Bahkan, di depan jendela kamar yang dulu ditinggali Presiden Soekarno, terdapat patung putri duyung. Nah, kalau ada kunjungan pejabat negara bersama istri, patung-patung tersebut harus ditutup kain. ''Mungkin dikira porno,'' ujar Asti lantas tersenyum.

Di semua istana bikinan Belanda, kata dia, selalu ada ruang bawah tanah (bungker). Ruang-ruang itu, kata dia, dulu biasanya digunakan untuk menyimpan anggur atau untuk menyelamatkan diri. Namun, sekarang ruangan tersebut berubah fungsi. Kebanyakan digunakan untuk menyimpan perlengkapan rumah tangga istana kepresidenan. Mulai sapu hingga kursi-kursi yang harus dikeluarkan bila ada banyak tamu.

Dia juga menemukan ruang bawah tanah di Istana Cipanas. Karena lama tak dipakai, pintu menuju ruang rahasia itu sudah ditumbuhi banyak ilalang. Begitu pula di bagian dalam. Terlihat mulai banyak tanaman liar menutupi lantai.

Berbeda dari Istana Bogor, ruang bawah tanah Istana Cipanas tidak digunakan untuk menyimpan anggur. Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942, ruangan tersebut dipakai sebagai tempat menyiksa tentara Belanda. ''Kata masyarakat sekitar, kalau malam, terdengar suara orang berteriak kesakitan. Aku nggak berani masuk. Ngeri,'' kata wanita kelahiran Jakarta pada 1952 tersebut.

Istana Bogor juga menyimpan banyak karya seni tingkat tinggi. Di dinding-dindingnya banyak digantung lukisan kuno yang mahal dari maestro lukis Indonesia dan luar negeri. Di antaranya, lukisan karya Sudjojono, Le Meyuer, hingga Lee Man Fong. ''Harga lukisan itu miliaran,'' ungkap wanita ber-shio naga tersebut.

Selalu ada cerita menarik di istana yang dia kunjungi. Saat memotret patung-patung di Gedung Agung Jogjakarta, Asti mengalami kesulitan menyalakan lilin sebagai pencahayaan untuk foto. Tiap kali dinyalakan, lilin selalu mati. Padahal, saat itu tidak ada angin berembus. Akhirnya, setelah berkali-kali ''dikerjain'' patung, dia memegang tangan patung tersebut.

''Aku bilang, maaf ya aku harus motret. Please, tolong aku. Aku izin mau motret,'' katanya. Setelah itu, urusan memotret menjadi lancar.

Yang paling susah dalam menyusun buku tersebut, kata Asti, bukan teknisnya. Tapi, birokrasinya. Terutama, ungkap dia, saat menembus birokrasi Istana Merdeka dan Istana Negara. Dirinya harus rela berkali-kali mengajukan izin dan dipingpong ke sana kemari. ''Padahal, saya tidak meminta bantuan dana. Diberi akses masuk saja sudah cukup,'' tegasnya.

Suatu ketika, dia hendak memotret beberapa bagian istana yang dihiasi koleksi bunga khas Indonesia seperti anggrek dan bunga pisang-pisangan. Tapi, pihak istana malah memajang bunga-bunga luar negeri. Salah satunya adalah bunga carnation.

''Padahal, kalau di Eropa, bunga carnation untuk orang meninggal. Di sini malah dipakai hiasan ruangan. Nanti kalau aku potret, terus bukunya dilihat orang Eropa, apa nggak diketawain kita,'' ujarnya.

Asti memang cukup memahami selera orang luar negeri. Sebab, pada 1974, dia menikah dengan Dr Fritz Kleinsteuber, seorang doktor ekonomi, hukum, dan politik yang bertugas sebagai direktur Kamar Dagang Jerman di Indonesia pada 1986 hingga 2004. Dari pernikahannya itu, dia dikaruniai tiga anak yang semua menjadi warga negara Jerman.

Sebagai warga Indonesia yang tinggal di luar negeri, Asti merasa tak punya banyak referensi mendalam mengenai Indonesia. Dia punya ide untuk menyusun buku khusus tentang istana-istana kepresidenan. Dia mengimpikan buku-buku itu bisa menjadi salah satu referensi masyarakat internasional tiap kali berbicara tentang Indonesia. Buku-buku tersebut juga bisa menjadi bahan bacaan di KBRI-KBRI Indonesia di seantero dunia.

Dia mulai merealisasikan impiannya tersebut pada 2007. Dia mengajak 15 staf untuk terlibat dalam proyek prestesius itu. Mulai fotografer, editor, hingga layouter. Dia juga mengajak suami, Fritz Kleinsteuber. ''Kadang-kadang, kami di Indonesia enam bulan. Terus pas di Jerman, materinya saya kerjakan,'' jelasnya.

Asti awalnya dikenal sebagai pengajar etika. Di Indonesia, dia sering mengisi seminar dan pelatihan tentang etika seperti table manner dan table decoration. Dia juga sering terlibat dalam acara-acara event organizer berskala besar.

Asti akrab dengan istana kepresidenan sejak masih belia. Ketika berusia 18 hingga 21 tahun, dia menjadi penari istana. Dia kerap tampil di depan presiden dan tamu-tamu negara. ''Sekarang kembali lagi ke istana. Pokoknya seru deh. Benar-benar fascinating,'' katanya.

Bagaimana tanggapan istana? Asti pernah bertemu Ibu Negara Ani Yudhoyono. First lady, kata dia, sangat berterima kasih karena penyusunan buku itu tidak menggunakan APBN. ''Soalnya, kita takut kalau ada urusan dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, Red). Nanti dikira nggak ada anggarannya,'' ungkap Asti menirukan komentar sang ibu negara. (*/c5/ari)

AishiTeru_CinQue: MY ANGELS….

Posted: 28 Jul 2010 07:35 AM PDT

リゾ
Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih. Siapapun pasti terpikat melihat keindahan bunga anggrek bulan yang tergantung pada tangkai-tangkai bunga yang keluar dari tanaman2 anggrek yang sehat. Penampilannya memang wah dan phalaenopsis si anggrek bulan agaknya semakin populer saja di kalangan pehobi anggrek dewasa ini. Namun ada anggapan bahwa genus anggrek ini cukup sulit dipelihara apalagi untuk membuatnya berbunga. Anggrek bulan bukan saja punya warna bunga yang putih bersih, tetapi juga memiliki untaian yang tersusun sempurna dan proporsional. Plus warna bibir bunga kuning menyala. Dari segi ukuran, anggrek ini tergolong di atas rata-rata. Berkat semua keunggulan dan kecantikan tadi, tak mengherankan jika pemerintah Indonesia menobatkan anggrek bulan sebagai ”Puspa Pesona”.

Lagu Keroncong <b>Bunga Anggrek</b>

Posted: 23 Jul 2010 08:47 PM PDT

Free mp3 download: lagu keroncong bunga anggrek


You may preview the mp3 lagu keroncong bunga anggrek before proceed to free download.
Download lagu keroncong bunga anggrek mp3, just by clicking download button.(4shared)
Search the lyric of lagu keroncong bunga anggrek, can be found here
Dengarkan dulu mp3 lagu keroncong bunga anggrek sebelum anda download.
Untuk mendownload mp3 lagu keroncong bunga anggrek, silahkan klik download.(4shared)
Untuk melihat lirik lagu lagu keroncong bunga anggrek, klik di sini


Lagu Keroncong - Bunga Anggrek.mp3  

File: 4.376 KB | Download: 956 | source: 4shared.com

 View Detail 

Merawat <b>Anggrek</b> : Part 3 (Phalaenopsis)

Posted: 23 Jul 2010 06:29 AM PDT

Phal. equestris hybrid
Setelah kuntum bunga anggrek bulan layu dan rontok, apakah tangkai bunga dipotong?
Tangkai bunga phalaenopsis yang sehat berwarna hijau kecoklatan. Bila perawatan bagus akan keluar bunga baru di tangkai tersebut.
Sebaiknya tidak dipotong bila ingin mempertahankan 'bunga lanjutan' (selalu ada bunga). Silahkan dipotong bila ingin tangkai bunga baru atau  tangkai bunga sudah mengering.
Tentunya menunggu tangkai bunga baru akan lebih lama dari 'bunga lanjutan', tetapi hasil bunganya  akan lebih bagus dan sempurna.

Tangkai anggrek bulan saya keluar anakan.
Tangkai bunga phalaenopsis bisa tumbuh tunas baru yang disebut keiki (Baca: Keiki). Jika ingin memisahkan tunas tersebut, tunggu sampai keluar daun minimal 3 lembar. Potong dan tanam menggunakan media yang sesuai.

Tangkai anggrek bulan saya pendek.
Tangkai pendek atau Novelty adalah keturunan (genetik) dari anggrek tersebut. Anggrek jenis novelty akan lebih pendek tangkainya dari anggrek cut flower.
Anggrek bertangkai pendek cenderung untuk dikoleksi. Warna dan ketebalan kuntum menjadi ciri bunga tangkai pendek. Biasanya Phalaenopsis tangkai pendek keturunan dari phalaenopsis violacea, phal. gigantea, phal amboinensis dll.

Tangkai bunga anggrek bulan bercabang. 
Tangkai bunga bercabang (Phalaenopsis Multiflora) 'kebanyakan keturunan' Phalaenopsis equestris. Ada hampir 400  hybrid equestris yang terdaftar. Dari keturunan inilah muncul anggrek phalaenopsis multiflora. Phalaenopsis Multiflora cenderung berbunga kecil dan kompak.



<b>Anggrek</b> Tebu (Grammatophyllum speciosum) <b>Anggrek</b> Terbesar <b>...</b>

Posted: 18 Jul 2010 06:58 AM PDT

Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.

Anggrek tebu sering disebut juga sebagai anggrek macan (meskipun rancu Grammatophyllum scriptum yang memiliki nama serupa), anggrek harimau, dan anggrek ratu. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids. Dalam bahasa latin (nama ilmiah) anggrek tebu disebut sebagai Grammatophyllum speciosum yang bersinonim dengan Grammatophyllum cominsii (Rolfe 1891), G. fastuosum (Lindl. & Paxton 1851 & Paxton 1851), G. giganteum (Rchb ex Blume. 1877), G. macranthum (Rchb. 1862), G. pantherinum (Rchb. 1878), G. pantherinum (Rchb.f 1878), G. papuanum (JJ Sm.), G. sanderianum (hort. 1893), G. wallisii (Rchb. 1877),Pattonia macrantha (Wight 1852).

Ciri-ciri. Ciri utama anggrek tebu adalah ukurannya yang besar. Malai dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,5 – 3 meter dengan diameter sekitar 1,5-2 cm. Dalam setiap malai bisa memiliki puluhan, bahkan mencapai seratus kuntum bunga yang masih-masing bunga berdiameter sekitar 10 cm. Sosok batangnya ini memang mirip dengan tebu lantaran itu kemudian anggrek ini terkenal sebagai anggrek tebu.

Bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) berwarna kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah atau merah kehitam-hitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu. Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar dan berat ini mampu bertahan 2 bulan.

Persebaran dan Konservasi. Tanaman anggrek tebu tersebar secara alami mulai dari Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, hingga New Guinea. Di Indonesia anggrek tebu tersebar ulai dari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

Tanaman bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) tumbuh di sela-sela atau pangkal pohon besar di daerah dataran rendah yang beriklim tropis. Anggrek tebu membutuhkan sinar matahari langsung.

Keunikan dan langkanya tanaman anggrek terbesar dan terberat ini membuat anggrek tebu menjadi salah satu anggrek yang dilindungi di Indonesia.

Diantara sobat, terutama pecinta anggrek, ada yang telah membudidayakan jenis anggrek tebu ini?

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Asparagales Famili: Orchidaceae Subfamili: Epidendroideae Suku: Cymbidieae Genus: Grammatophyllum Spesies: Grammatophyllum speciosum.

Nama Binomial: Grammatophyllum speciosum ( Blume 1825). Nama Indonesia: Anggrek tebu

Referensi: orchids.wikia.com; anggrek.org (gambar)

Baca artikel tentang alam lainnya:

Merenung Sampai Mati (Unofficial PRIE GS Blogs): <b>Anggrek</b> Melengkung

Posted: 04 Mar 2010 12:00 AM PST

Di sisi kiri pagar rumah saya ada anggrek hutan yang dipot begitu saja. Saya sebut begitu saja, karena sebetulnya ia anggrek yang tak terawat. Kalau pun selalu kami sirami, tak lebih untuk sebuah kewajaran saja. Tetapi dari sisi tata letak, perawatan dan perhatian, ia adalah tanaman sebatang kara. Terburuk adalah letaknya yang sedemikian rupa itu sehingga cahaya sama sekali tidak pernah menjangkaunya. Ia nyelip diujung pagar dengan matahari yang selalu terhalang untuk menyentuhnya. Tegasnya, ia anggrek tanpa sinar.

Tetapi selama ia berada di pagar itu, tak henti-hentinya ia memberi kami bunga jika musimnya telah tiba. Ungu, segar dan tahan berlama-lama. Jika bunga itu merekah, bukan cuma kami yang menyapa, tetapi juga orang-orang lewat dan para tetangga. ''Duh cantiknya,'' begitu biasanya kata mereka. Setiap komentar, membuat kami bahagia. Begitulah memang watak pujian. Jika pun ia dialamatkan kepada barang-barang kita, bahagiannya akan singgah ke kita juga.

Setelah sekian lama anggrek ini memberi kami bunga padahal dengan perawatan ala kadarnya, sampailah saya pada keheranan yang tak kami pikir sebelumnya. Yakni, betapa seluruh tubuh angrek ini ternyata bergerak ke satu jurusan saja, yakni menjulur ke luar, tepat ke bibir pagar arahnya. Gerakan ini tidak kami bentuk, tetapi anggrek itu sendirilah yang membentuk.

Butuh waktu bertahan-tahun bagi tanaman ini untuk membengkokkan diri seperti itu, tetapi agaknya itulah satu-satunya cara agar ia hidup, bertumbuh dan bisa mendermakan elok lewat bunga-bunganya. Butuh waktu bertahun-tahun! Dan taksiran saya, lebih dari sepuluh tahun sudah sejak anggrek itu ada di sana.

Lalu siapa yang meminta anggrek ini melengkungkan tubuh untuk menuju arah yang sama? Ternyata adalah kebutuhannya atas cahaya. Pojok yang dihuni anggrek ini adalah sisi gelap dan cuma di luar pagar itulah cahaya berada. Setitik demi setitik anggrek ini menjulurkan tubuhnya. Sel demi sel ia mengulur diri untuk menuju cahaya.

Cahaya itu memang cuma beberapa inchi saja dari tubuhnya, ia cukup di luar pagar, wilayah yang tak terhalang tembok tetangga. Tetapi bagi anggrek ini, itulah jarak yang amat jauh, yang harus ditempuh dengan hitungan tahun, lebih dari sepuluh tahun karena pot itu telah ada di sana sejak putri kecil saya yang balita dan kini ia telah beranjak dewasa.

Saya jadi malu pada anggrek yang senantiasa berjuang mencari cahaya tanpa mengeluh ini. Sebuah perjalanan yang intens, yang secara konsisten ia lakukan tak peduli apakah kami sedang memperhatikannya atau tidak. ''Yang saya tau, cahaya itu ada di sana, dan langkah ini, harus terus menuju ke sana,''begitulah pasti tekat anggrek ini.

Tak perlu saya menebak-nebak karena ia telah menyodori kami bukti atas seluruh jerih payahnya. Maka setiap melihat anggrek itu, saya melihat kekuatan keyakinan, atas segala sesuatu, betapapun lemahnya, siapapun akan menjadi amat kuat jika ia sedang rindu berjalan menuju cahaya. (Prie GS)

(Prie GS/bnol)

<b>Bunga Anggrek</b> : Warta Warga

Posted: 05 Mar 2008 12:00 AM PST

Bunga Anggrek yang berasal dari spesies yang bernama Orchidaseae ini dikenal sebagai bunga yang tahan lama. Bunga ini juga sangat populer dengan keeksotikannya. Oleh karena itu banyak orang yang menjadikannya sebagai tanaman hias. ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar