Halaman

Senin, 19 Juli 2010

bunga anggrek: p.s. i love you » Frequent Traveller yang…

bunga anggrek: p.s. i love you » Frequent Traveller yang…


p.s. i love you » Frequent Traveller yang…

Posted: 19 Jul 2010 04:40 AM PDT

When two friends understand each other totally, the words are soft and strong like an orchid’s perfume

SEJUJURNYA, aku tak tahu seperti apa wangi orchid’s perfume seperti yang dikatakan dalam pepatah yang kukutip di atas ini.

Tapi lepas dari fakta bahwa aku tak tahu bagaimana wanginya, aku memang menyukai anggrek.

Dan saat ini, aku menulis posting ini dengan laptop di pangkuan, diantara begitu banyak bunga anggrek dari beragam jenis dan warna yang sedang berbunga penuh.

Sebetulnya, jika saja boleh memilih, aku lebih ingin berada di taman yang berisi beragam pohon kaktus eksotis yang berada tak jauh dari tempatku duduk ini dan menulis di sana. Tapi walau benar taman kaktus itu menarik, kuputuskan untuk mencari tempat lain saja. Sebab tempat itu temaram. Dan sekilas tadi kulihat hampir semua yang duduk disana adalah para lelaki.

Aku tak ingin ‘mencari penyakit’, jadi disinilah aku sekarang, di tempat yang lebih terang, diantara anggrek- anggrek yang bermekaran, saat waktu menunjukkan dua setengah jam lewat dari tengah malam.

Di sebuah airport…

***

Airport?

Ya.

Karena aku sedang dalam perjalanan.

Jika tidak, tentu saja aku tak akan berkeliaran sendirian di tengah kebun kaktus atau anggrek pada jam seperti ini. Aku mungkin error, tapi sungguh, aku tak segila itu, he he he…

Omong- omong soal perjalanan, aku ini mungkin bisa digolongkan sebagai frequent traveller.

Tidak sangat sering, tapi tetap cukup sering aku harus bepergian untuk urusan yang berhubungan dengan pekerjaanku.

Hanya saja, he he… inilah yang ingin kuceritakan: seringnya melakukan perjalanan ternyata tak berbanding lurus dengan tingkat keterampilanku untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan bepergian.

***

Ah, aku selalu geli jika teringat pada suatu saat bertahun yang lalu.

Ketika itu, seperti biasa, aku sedang mempersiapkan koper menjelang perjalanan dinas yang akan kulakukan. Kutata baju- baju dan beragam perlengkapan yang kubutuhkan di dalam koper tersebut.

Selesai sudah.

Koper kubiarkan terbuka sementara aku mencari anak kunci koper tersebut di laci lemari.

Dan suamiku kebetulan melintas di dekat koper yang terbuka itu.

Kami baru menikah beberapa bulan. Dan itulah pertama kali suamiku melihat aku menata koper.

Aku yang kembali dari kamar dengan sebuah anak kunci di tangan kemudian mendapati suamiku terkasih itu berdiri sedang menyapu isi koper dengan pandangnya.

Dia mencegahku saat aku hendak mengunci koper tersebut, lalu berkata, “Dee," katanya, " Koq begitu cara ngepak-nya? "

Mmm…

Aku belum menjawab ketika suamiku mengomentari, " Kalau begitu caranya, penggunaan tempatnya nggak efisien…"

Ah, ha ha, ini dia !

Kutoleh suamiku dan bertanya, " Kamu bisa ngepak? "
Suamiku mengangguk dan menawarkan, " Aku bantu ngepaknya ya? "

Aku mengangguk menerima tawaran itu.

Begitulah. Suamiku membongkar semua barang yang telah kumasukkan ke dalam koper dan menatanya kembali.

Dan…

Wow!

Dengan takjub kulihat bahwa semua barang yang hendak kubawa itu hanya mengisi separuh tempat di dalam koper. Padahal, ketika kutata tadi, barang- barang itu memenuhi seluruh koper sampai ke sudut- sudutnya. Ha ha ha..

Lalu… bagaimana ceritanya? Setelah bertahun- tahun menikah, apakah aku lalu menjadi terlatih dan sekarang memiliki keterampilan serupa?

Sayangnya, tidak.

Kasus ini merupakan contoh nyata bahwa rasa sayang yang diwujudkan dengan cara memanjakan dan selalu memberikan kemudahan pada orang yang disayang sebetulnya tak selalu baik karena tidak mendidik orang yang disayangi untuk menjadi mandiri dan pandai, ha ha ha.

Sebab…

Entah atas nama cinta atau memang menganggap aku hopeless, he he he, sejak saat itu suamiku tak pernah lagi membiarkan aku menata koper, baik saat aku hendak bepergian sendiri, atau kami sekeluarga bepergian bersama, apalagi jika suamiku sendiri yang harus bepergian…

Tingkat keterampilanku yang pada awalnya sudah rendah itu dengan berjalannya waktu makin memburuk sebab makin tak terlatih, karena suamiku selalu meminta aku menyiapkan barang- barang yang hendak kubawa dan kemudian membantuku menatanya di dalam koper.

Begitu bertahun- tahun, membuatku menjadi sangat tergantung padanya.

Dan membuat hari terakhir perjalanan saat menjelang pulang ketika
aku bepergian sendiri tanpanya selalu menjadi semacam 'mimpi buruk', sebab tak ada suamiku yang dapat membantu membereskan barang- barang.

Bukan satu dua kali aku hampir menangis setengah putus asa karena tak tahu lagi bagaimana harus memasukkan semua barang ke dalam koper yang ketika berangkat begitu longgar tapi saat pulang karena aku tak berhasil membereskan dengan baik kopernya bahkan tak lagi bisa ditutup.

Akhirnya…

Setelah yang seperti itu berulang kali terjadi, kuputuskan untuk berdamai dengan diri sendiri.

Sampai kemarin, ketika aku hendak berangkat untuk perjalanan kali ini, suamiku yang sangat baik hati itu seperti biasa membantuku mengepak koper.

Dia tak berkomentar apapun ketika melihat tumpukan barang yang telah kupilih dan kemudian menyortirnya.

Bertahun- tahun melakukan hal yang sama, suamiku tahu, sebelum dimasukkan ke dalam koper, barang- barang yang telah kupilih harus terlebih dulu disortir olehnya, sebab selain tak pandai mengepak koper, aku juga selalu bingung menghitung berapa banyak baju yang harus kubawa saat bepergian. ( Entah kenapa, rumus tentang jumlah baju ini juga tak pernah berhasil pula kukuasai dengan baik, hehe )

Dan, hihihihihi…

Suamiku tidak berkomentar apapun ketika diantara barang- barang itu ada sebuah… tas yang terlipat. Dia mengambil tas tersebut dan menumpuknya diantara baju- baju yang akan dimasukkan ke dalam koper…

***

He he, aku sekarang sudah menganggap bahwa ketidak terampilanku mengepak koper adalah bagian dari fakta bahwa tak ada manusia yang sempurna, dan mencari akal saja untuk dapat mengatasi masalah yang kuhadapi.

Dan…

Untuk frequent traveller yang tak pandai mengepak koper semacam aku, tas yang terlipat itu adalah solusi ajaib yang menyelesaikan 'masalah besar’ yang selalu kuhadapi setiap kali melakukan perjalanan. Sebab setiap kali aku tak berhasil memasukkan barang- barang yang kubawa dengan rapi ke dalam koper lalu koper itu tak dapat ditutup, aku tak harus bingung atau putus asa tapi bisa dengan mudah menarik saja retseliting tas yang telah kusiapkan lalu memasukkan semua barang yang tak tertampung di dalam koper ke sana. Simpel, kan? Ha ha ha…

p.s: Kusudahi dulu tulisanku ya. I love you, all..

<b>Bunga</b> Terindah di Dunia | CNN Breaking News

Posted: 18 Jul 2010 09:24 PM PDT

class="entrytext">

|DEALIS’S BLOG| Katakan dengan bunga, memang ungkapan ini tidak pernah salah, apalagi bunga memang memiliki keindahan tersendiri di setiap helai dan kelopaknya. Di bawah ini adalah 15 bunga paling indah yang berhasil diabadikan di puncak keindahan mereka. Sekalian tebak namanya kalo tau dalam bahasa Indonesia ya…

Canna

Bunga ini tidak hanya memberikan keindahan kelopaknya, tapi juga daun yang indah dengan berbagai warna ceria. Bunga Canna ini sempat menjadi bunga terindah di zaman Victoria 

Sakura

Bunga yang ‘Jepang banget’… Pada saat mekar, pemandangan yang disajikan akan luar biasa. Warna yang paling indah dari bunga ini adalah putih dan pink. Bahkan pada saat jatuh dan terhampar di tanah, pemandangan yang disajikan oleh bunga ini akan sangat luar biasa.

Colorado Columbine

Bunga ini tumbuh di dataran tinggi Trying Mountains, diatas ketinggian 14.000 kaki diatas tanah. Bunga ini akan menyapa anda begitu anda berhasil melewati ketinggian tersebut.

Hydrangea

Indah sekali bukan? Bagaikan bola salju di musim gugur. Kelompok bunga yang berbentuk bintang dengan warna warna lembut pastel, menunjukkan kepolosan, dan sering muncul di buket pernikahan.

Lily of the Valley

Bunga ini muncul di musim semi di daerah empat musim. Bunga Lily of the Valley ini merupakan inspirasi dari beberapa legenda, misalnya legenda Nasrani yang mengatakan bahwa air mata Bunda Maria yang jatuh di Salib Yesus berubah menjadi bunga ini. Atau legenda yang mengatakan bahwa bunga ini muncul dari darah St. George yang berperang melawan seekor naga.

Calla Lily

Bunga cantik ini mempesona dan elegan, tapi jangan salah, ternyata bunga ini sangat beracun dan dapat membunuh anak kecil atau bahkan sappi jika tertelan!

Black Eyed Susan

Bunga abadi yang selalu tampil ceria. Bunga yang kontras dengna kelopak kuning dan bagian tengah yang gelap membuatnya tidak mudah untuk dilewati begitu saja. 

Bleeding Heart

Bunga mungil yang indah seperti berasal dari dunia peri ini adalah bunga yang selalu dipilih untuk menghiasi taman yang teduh dan segar.

Blue Bells

Di musim semi, banyak sekali hutan di Eropa yang tiba-tiba seakan memiliki karpet berwarna ungu, yang tidak lain adalah bunga ini. Blue Bells dianggap melambangkan kesendirian dan penyesalan.

Lantana

Bunga yang lembut dengan kelopak merah muda dan kuning, adalah magnet kupu-kupu. Semak bunga ini dapat tumbuh besar dan warna kelopaknya akan berubah sesuai dengan umur tanaman.

Mawar

Mungkin bunga pertama yang akan dikenal oleh semua orang di Dunia. Simbol perasaan romantis dengan warna dan bau yang wangi, memberikan berbagai makna tersendiri bagi tiap warna mawar yang ada

Oriental Poppy

Bunga ini adalah bunga abadi, dengan bentuk yang lembut dan warna cerah mempesona. Setelah berkembang di musim semi, kelopaknya mati, tapi begitu hujan musim gugur datang, dan dan kelopak bunga ini akan kembali muncul

Mussaenda erythrophylla (Ashanti Blood, Red Flag Bush, Tropical Dogwood)

Bunga ini dikenal di daerah tropis, terutama Afrika Barat sampai ke Asia Tenggara dan Cina Selatan. Bunga ini tidak hanya indah, tapi juga pasti akan mengundang lebah madu, kupu-kupu bahkan burung kolibri.

Begonia

Bunga ini pertama kali diperkenalkan di Inggris pada 1777. Dan sekarang menjadi salah satu bunga yang paling terkenal di Amerika. Begonia dikenal bukan hanya karena bunga-nya, tapi juga karena keindahan daunnya.

Soka

Dikeonal juga sebagai Melati India Barat, sering digunakan dalam upacara agama Hindu India dan pengobatan tradisional India. Bunga yang merah menyala dengan dasar daun yang hijau memberikan kontras yang indah.

Dendrobium

Dendrobium adalah tipe anggrek tropis. Begitu berbunga, kelompok bunga yang ada selalu lembut dan terbentuk sempurna, sehingga tampak ajaib bagi penikmatnya.

<b>Anggrek</b> Bulan Banyak Peminat | BATAM CYBER ZONE

Posted: 16 Jul 2010 08:08 PM PDT

BATAM CENTRE (BCZ) – Salah satu stan yang ramai pembeli dalam Pekan Flori Flora Nasional (PF2N) di Batam Centre adalah stan berbagai jenis anggrek milik peserta dari Bandung. Bunganya yang cantik dan perawatan yang mudah menjadi alasan anggrek-anggrek tersebut laris manis.
"Sampai sekarang (Jumat siang, red) lebih dari 500 batang yang sudah terjual. Kami sudah mendatangkan lagi dari Bandung," ujar Rusyani Herman, pemilik stan kepada Batam Pos, kemarin.
Rusyani mengatakan, anggrek-anggrek yang dipamerkan dalam PF2N tersebut berasal dari beberapa negera, seperti Brazil, Thailand, Taiwan dan anggrek lokal. "Yang paling banyak diminati anggrek bulan asal Taiwan," tambahnya.
Rusyanti mengatakan, anggrek bulan asal Taiwan tersebut mulai berbunga mulai usia 2,5 tahun dengan bunga yang cukup besar dibanding anggrek lain. "Untuk yang kecil, 1,5 tahun baru berbunga," katanya.
Bila dicermati, anggrek-anggrek yang tengah berbunga warna-warni tersebut memang sangat menarik. Warna dari bunga anggrek tersebut antara lain, merah muda, kuning bintik ungu, unggu, merah, kuning dan warna-warna menarik lain. "Kami mematok harga mulai dari Rp50 ribu. Khusus untuk anggrek Taiwan harganya Rp85 ribu. Ada juga yang harganya Rp300 ribuan," jelasnya.
Menurutnya, cara merawat anggrek Taiwan ini sangat mudah. "Anggrek-anggrek ini tidak boleh terlalu banyak kena sinar matahari dan hujan. Paling pas ditaruh di tempat yang teduh. Media yang digunakan untuk menanam anggrek hanya pakis atau arang. Kalau dengan media tanah mudah terserang penyakit," paparnya.
Belanja Sayur hingga Bunga
PF2N 2010 mendapat disambut antusias oleh pengunjung. Jumat (16/7), pengunjung memanfaatkan kunjungan ke stan sambil berbelanja sayur hingga bunga-bungaan.
"Bunganya bagus-bagus, puas rasanya melihat-lihat sekaligus berbelanja," kata Nina, pengunjung stan bunga yang ada di arena pameran kepada Batam Pos, kemarin.
Ia mengaku bunga yang dipamerkan di PF2N tergolong paling lengkap. "Begitu juga buah-buahan dan sayurannya juga lengkap. Tinggal pilih sesuai keinginan saja," katanya.
Lebih lanjut Nina mengatakan senang bisa mengunjungi PF2N kali ini. "Saya bisa melihat aneka bunga dan buah dari seluruh daerah di Indonesia, bahkan dari seluruh Indonesia," paparnya.
Bersama dua rekannya, Nina mengaku menyempatkan membeli anggrek dan beberapa jenis bunga di arena pameran. "Buat ditanam di rumah," paparnya.
Sinta, pengunjung yang ditemui di stan Deli Serdang juga mengaku puas melihat bunga yang dipamerkan di arena PF2N.
"Kesempatan berkunjung ke Batam, sekalian dimanfaatkan untuk melihat bunga-bunga yang bagus-bagus di sini," kata Sinta, kemarin.
Wanita kelahiran Jakarta ini mengaku secara khusus datang ke arena pameran untuk melihat beragam bunga-bungaan. "Bunga seperti ini biasanya diminati warga luar negeri, ternyata bisa dilihat," kata Sinta.
Menariknya, pengunjung tidak hanya dari Batam saja. Tapi pengunjung PF2N juga datang dari Bandung, Jakarta, Surabaya dan bahkan Papua.
"Tadi juga ada pengunjung dari Singapura. Ini menunjukkan pameran ini diminati," kata penjaga salah satu stan pameran. (cr1/hda)

<b>Bunga Anggrek</b> « The World of Eriek's Written

Posted: 12 Apr 2010 08:33 PM PDT

DUA bunga anggrek tumbuh di depan pekarangan rumah. Anggrek putih dan anggrek ungu. Kalau keduanya digabung, adakah makna putih dan ungu? Adakah bendera negara yang berwarna putih-ungu?

Minggu pagi kemarin (11/04), ketika melihat mekarnya dua bunga anggrek itu langsung saya abadikan di dalam kamera. Saya bolak-balik pot bunga anggrek yang digantung itu. Menatap penuh takjub. Jarang sekali berbunga anggrek akhir-akhir ini. Meskipun banyak yang tidak terawat daripada yang dirawat, beruntunglah masih ada dua bunga anggrek yang mau berkembang di musim hujan ini.

Entah akan berapa lama dua bunga anggrek ini akan bertahan mekarnya. Setiap pagi di kala udara masih sejuknya, saya masih menyempatkan lihat dua bunga anggrek ini. Bahkan ada titik-titik embun yang menempel di mahkotanya sebelum sinar matahari pagi mengenai bunga anggrek.

Soal memelihara dan membesarkan tanaman/bunga, saya belum tertarik lebih mendalam.  Adakalanya hanya sekali lihat dan sekedar mengagumi saja. Tapi lama-lama muncul ingin merawat tanaman/bunga seperti anggrek-anggrek yang terbengkalai. Saya kira untuk merawatnya pun tidak begitu sulit. Asal rajin menyiram air dengan cukup pada sore hari. Selebihnya menyemprot antihama dan lain-lainnya, saya kurang paham. Maklumlah. Dulu bukan belajar di fakultas pertanian. Hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar