Halaman

Rabu, 05 Mei 2010

Tim Piala Thomas dan Uber Membatik (ANTARA)

Solo (ANTARA News) - Sejumlah pemain nasional bulu tangkis putra dan putri yang tergabung di tim Piala Thomas dan Uber mengikuti acara "Pemain Bintang Membatik", di Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

Sejumlah atlet nasional dari pelatnas maupun nonpelatnas dalam acara tersebut terlihat kesulitan cara menorehkan bahan batik (malam, red) dengan alat canting di selembar kain putih yang sudah diberikan corak gambar.

Setiap atlet mendapat jatah untuk menyelesaikan corak batiknya pada selembar kain mori warna putih dengan ukuran 40 centimeter x 40 centimeter.

Namun, para atlet nasional itu sebagian besar dapat menyelesaikan batiknya, meski hasilnya tidak seperti seorang perajin batik yang sudah terbiasa melakukan pekerjaan itu.

Pemain ganda putri nasional Lilyana Natsir yang mengerjakan batik corak "peksi huk" atau gambar burung merasa kesulitan melakukan pekerjaan itu.

"Membatik kelihatannya mudah. Tapi, ternyata sulit sekali melakukanya. Jauh lebih mudah menganyunkan raket di lapangan bulu tangkis," kata Lilyana pemain ganda putri yang berpasangan dengan Sendi Puspa.

Hal tersebut juga dirasakan pemain tunggal putra Sony Dwi Kuncoro mengaku, sulit sekali membatik itu. Tangan harus bisa luwes mengikuti coraknya.

"Tangan saya tidak terbiasa membatik sehingga kelihatan kaku," kata Sony yang tidak mau melanjutkan membatiknya karena tangannya capek.

Berbeda dengan pemain tunggal putri Adriyanti Firdasari yang mengerjakan batik corak "anggrek Rinace" atau bercorak bunga anggrek kelihatan luwes dapat menyelesaikan.

Meskipun, pebulutangkis tim Piala Uber di urutan kedua di bawah Maria Febe tersebut hasilnya tidak sebagus pembatik aslinya, tetapi lumayan banding teman setimnya.

"Meskipun membatik itu sulit, tapi asyik," kata Firdasari yang mengaku siap maju ke Piala Uber.

Menurut Firdasari, pemain tim Piala Uber sudah diumumkan pada Jumat (23/4) dan dirinya menempati urutan kedua dan diurutan ketiga Maria Kristin dan Linda Weni F.

Sementara acara pemain bintang bulu tangkis membatik di galery Batik Putra Laweyan Solo tersebut juga masuk dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) karena dinilai langka dan unik.

Manager MURI Sri Widayati menilai kegiatan puluhan pemain bintang bulu tangkis membatik unik karena belum ada banyak pemain bintang yang melakukan itu.

Menurut Sri Widayati, kegiatan pemain bintang bulu tangkis membatik memang pernah dilakukan Susi Susanti maupun Alan Budi Kusuma, tetapi tidak sebanyak 28 atlet ini.

"Kegiatan ini masuk Muri yang ke-4.425," katanya.
(KR-BDM/I015/P003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar