Halaman

Senin, 21 Februari 2011

bunga anggrek: Setangkai Anggrek Bulan « sebuah catatan

bunga anggrek: Setangkai <b>Anggrek</b> Bulan « sebuah catatan


Setangkai <b>Anggrek</b> Bulan « sebuah catatan

Posted: 20 Feb 2011 03:11 PM PST

Muchsin Alatas dan Titik Sandora, pasangan ini memang melegenda, nonton Harmoni SCTV  malem ini. Mereka menyanyi lagu jadul “Setangkai Anggrek Bulan”. Mesra banget, sesekali berpelukan dan saling pandang.

ini dia lirik lagunya :

Setangkai anggrek bulan
Yang hampir gugur layu
Kini segar kembali
Entah mengapa…

*
Bunga anggrek yang kusayang
Kini tersenyum berdendang
Bila engkau berduka
Matahari tak bersinar lagi…

Hatiku…untukmu…
Hanyalah untukmu
Ku serahkan…
Ku dambakan…

Dirimu…dewiku…
Permata hatiku
Ku bayangkan…
Disetiap waktu…

Bagai embun pagi hari
Bunga-bunga segar lagi
Berkembanga harapan hati
Hari bahagia…menanti…

Hm,,, Gw jadi inget almarhum papagw, dulu beliau suka karaokean lagu ini dan duet ama mama. Walaupun beliau sudah di Surga dan berbeda dunia dengan mama, namun hati mereka tetap bersama, aku tau itu.

Setiap habis solat nama papa tak lupa disebut ama mama. Doaku dan doa mama merupakan cinta yang tiada akhirnya untuk papa. Tak ada yang bisa menggantikan posisinya di hatiku dan mama. Cinta mama dan papa kan abadi selamanya dan cinta papa akan selalu tumbuh di keluarga ini. I miss u papa…

 

Tags: anggrek, cinta, family

<b>Bunga anggrek</b> ungu

Posted: 13 Jan 2011 06:24 AM PST

Flora Bunga Anggrek Ungu1 Bunga anggrek ungu · small image Bunga anggrek ungu large image Bunga anggrek ungu free license Bunga anggrek ungu extended license Bunga anggrek ungu comercial use Bunga anggrek ungu. Bunga Anggrek Bulan yang ...

Alexander Mering: Makan di Antara <b>Bunga</b> dan Bau Dupa

Posted: 23 Feb 2008 10:01 AM PST

Sebuah Catatan (2)

by A. Alexander Mering

Kami makan dikelilingi bunga. Dari puring yang biasa tumbuh di kuburan hingga anggrek bulan di kiri kanan, persis di hutan. Ada juga pernak pernik dari kerang hingga kaca. Jika angin bertiup akan tercium wanggi anggrek bercampur aroma dupa dan suara gemerincing yang mengingatkan kita pada sebuah dunia entah kapan dan di mana.
Setiap kami dan para tamu lain yang menginap di guess house itu makan nasi, pasti di dalam piring ada hiasan bunga anggrek.
Malam pertama aku datang di Bangkok, hidangan seperti seperti terasa agak aneh. Aku memesan sepiring makanan. Entah apa namanya, aku lupa karena ditulis dalam bahasa Thai.Di bagian kepala piring di beri bunga anggrek, kemudian berurutan dua iris nanas, bagian tengah baru nasi, lantas berikutnya kacang kapri dicampur mente, jagung muda, wortel dan daging ayam.
Mataku berkunang-kunang menatapnya. Ini makanan apa sebuah taman mini? Tapi aku sudah kebuluran, persetan rasa dan jenis hidangan. Karenanya dalam hitungan menit saja, semua isi piring ludes kuganyang tanpa menoleh kiri kanan.
Tapi giliran akan membayar bil di kasir, alamak mahalnya, 200 Bath!
"Makanannya mungkin tak seberapa, yang membuat mahalnya mungkin bunga anggrek itu. Kalau begitu mendingan makan anggreknya saja," pikirku ngaur sambil ngeloyor pergi.

Foto: Suvarnabhumi Airport Thailand, kupotret dari jendela pesawat Air Asia ketika akan mendarat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar