Halaman

Kamis, 23 September 2010

bunga anggrek: Variasi Bentuk Daun Anggrek « All about orchids and daily tips

bunga anggrek: Variasi Bentuk Daun <b>Anggrek</b> « All about orchids and daily tips


Variasi Bentuk Daun <b>Anggrek</b> « All about orchids and daily tips

Posted: 23 Sep 2010 06:45 AM PDT

Seperti halnya tumbuhan lain, anggrek juga memiliki banyak variasi pada daunnya. Variasi daun ini antara lainbisa dilihat langsung dari warna maupun bentuknya. Beberapa variasi bentuk daun anggrek tersebut dikelompokan sebagai berikut :

1. Bentuk silindris, bentuk daun panjang dan tumpul berdaging sehingga tampak seperti pensil

2. Bentuk talang, helaian daun kiri dan kanan membentuk sudut (melengkung seperti huruf  “V” ), menyerupai talang contohnya Aerides, Rhynchostylis, Ascocentrum, Cymbidium, dll.

3. Bentuk sendok, bentuk daun lonjong dan memanjang, relatif datar misalnya Bulbophyllum dan Catileya

4. Bentuk roset, cirinya daun mengimpit batang atau pangkal daun di bagian atasnya. Misalnya pada Phalaenopsis dan  Oberonia.

Tak jarang meski bentuk dan warna bunga anggrek terkadang kurang menarik, para kolektor tetap mengkoleksinya karena justru bentuk dan warna daunnya dapat menggantikan keelokan bunga anggrek tersebut untuk memikat hati para pecinta tanaman hias khususnya pecinta anggrek.

ANTARA News: <b>Bunga</b> Tandai Perubahan Iklim

Posted: 22 Sep 2010 01:49 AM PDT

Oslo, Norwegia (ANTARA News/Reuters) - Bunga yang diawetkan pada 150 tahun lalu sewaktu abad Victoria di Inggris yang memiliki koleksi dari berbagai Negara dapat membantu penelitian perubahan iklim, kata para ilmuwan, Rabu.

Ahli biologi membandingkan contoh anggrek laba-laba yang dipetik sewaktu musim semi di selatan Inggris pada 1848-1958, dan pada musim semi 1975-2006.

"Tahun yang lebih hangat ditandai dengan pemekaran yang lebih awal...Kedua kasus ini meneliti pemekaran yang dilakukan sekitar enam hari yang naik per satu derajat celcius pada suhu rata-rata musim semi," katanya di dalam Jurnal Ekologi.

Kecocokan antara suhu yang lebih tinggi dan kecepatan mekarnya kedua bunga anggrek yang tua ataupun baru memperlihatkan bahwa pengumpulan tumbuhan dapat menjadi sumber yang tepat untuk mempelajari iklim walaupun pemantauan suhu yang masih kurang, kata mereka.

Jenis tumbuhan dan hewan dengan jumlah koleksi yang sangat banyak dari seluruh dunia dan beberapa di antaranya berumur 250 tahun atau lebih, sangat berguna sebelum pemantau suhu digunakan pada zaman dahulu.

"Hal ini memberikan manfaat baru atas jenis yang digunakan sebagai data iklim jangka panjang," kata seorang professor Universitas Anglia, Anthony Davy, yang juga merupakan pembantu penulisan penelitian yang dipimpin oleh Karen Robbirt.

Para ilmuwan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan selama abad 19 pada 2007 rata-rata kenaikan suhu dunia sebesar 0,7 derajat, dan saat ini hal itu disebabkan oleh gas rumah kaca yang terbentuk dari pembakaran energi minyak bumi.

Lingkaran pada pohon merupakan penanda alami iklim di masa lalu. Menurut PBB, pemanasan dunia yang disebabkan oleh manusia merupakan hal yang sangat membawa pengaruh terhadap pemanasan pada setengah abad lalu.

Sebanyak 77 anggrek yang diawetkan dipetik ketika mekar penuh dan memiliki keterangan yang rinci mengenai waktu serta tempat dipetiknya. Anggrek laba-laba yang lebih awal dipetik memiliki kelopak kehijauan dan warna ungu kecoklatan yang terlihat seperti punggung laba-laba.

Davy kepada Reuters mengatakan bahwa suhu musim semi merupakan faktor utama untuk menebak waktu berkembangnya anggrek daripada ukuran cahaya matahari atau perubahan kandungan yang ada.

Davy juga menambahkan bahwa satu penelitian selanjutnya adalah perubahan iklim dapat merubah tampilan warna bunga dan serangga yang penting bagi penyerbukan mereka. Contohnya lebah yang tidak akan ada di sekitar pohon buah ketika mereka sedang berbunga.

(KR-BPY/H-AK/S026)

<b>Anggrek</b> Bulan – Bhyllabus

Posted: 21 Sep 2010 07:08 PM PDT

Sebagai salah satu bunga nasional Indonesia, selain melatih putih (Jasminum sambac) dan padma raksasa (Rafflesia arnoldi), maka anggrek putih sebagai puspa pesona memang mengagumkan. Saya rasa sebagai puspa pesona, rasanya orang-orang ...

Bunga Tandai Perubahan Iklim

Posted: 22 Sep 2010 02:07 AM PDT

Oslo, Norwegia (ANTARA News/Reuters) - Bunga yang diawetkan pada 150 tahun lalu sewaktu abad Victoria di Inggris yang memiliki koleksi dari berbagai Negara dapat membantu penelitian perubahan iklim, kata para ilmuwan, Rabu.

Ahli biologi membandingkan contoh anggrek laba-laba yang dipetik sewaktu musim semi di selatan Inggris pada 1848-1958, dan pada musim semi 1975-2006.

"Tahun yang lebih hangat ditandai dengan pemekaran yang lebih awal...Kedua kasus ini meneliti pemekaran yang dilakukan sekitar enam hari yang naik per satu derajat celcius pada suhu rata-rata musim semi," katanya di dalam Jurnal Ekologi.

Kecocokan antara suhu yang lebih tinggi dan kecepatan mekarnya kedua bunga anggrek yang tua ataupun baru memperlihatkan bahwa pengumpulan tumbuhan dapat menjadi sumber yang tepat untuk mempelajari iklim walaupun pemantauan suhu yang masih kurang, kata mereka.

Jenis tumbuhan dan hewan dengan jumlah koleksi yang sangat banyak dari seluruh dunia dan beberapa di antaranya berumur 250 tahun atau lebih, sangat berguna sebelum pemantau suhu digunakan pada zaman dahulu.

"Hal ini memberikan manfaat baru atas jenis yang digunakan sebagai data iklim jangka panjang," kata seorang professor Universitas Anglia, Anthony Davy, yang juga merupakan pembantu penulisan penelitian yang dipimpin oleh Karen Robbirt.

Para ilmuwan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan selama abad 19 pada 2007 rata-rata kenaikan suhu dunia sebesar 0,7 derajat, dan saat ini hal itu disebabkan oleh gas rumah kaca yang terbentuk dari pembakaran energi minyak bumi.

Lingkaran pada pohon merupakan penanda alami iklim di masa lalu. Menurut PBB, pemanasan dunia yang disebabkan oleh manusia merupakan hal yang sangat membawa pengaruh terhadap pemanasan pada setengah abad lalu.

Sebanyak 77 anggrek yang diawetkan dipetik ketika mekar penuh dan memiliki keterangan yang rinci mengenai waktu serta tempat dipetiknya. Anggrek laba-laba yang lebih awal dipetik memiliki kelopak kehijauan dan warna ungu kecoklatan yang terlihat seperti punggung laba-laba.

Davy kepada Reuters mengatakan bahwa suhu musim semi merupakan faktor utama untuk menebak waktu berkembangnya anggrek daripada ukuran cahaya matahari atau perubahan kandungan yang ada.

Davy juga menambahkan bahwa satu penelitian selanjutnya adalah perubahan iklim dapat merubah tampilan warna bunga dan serangga yang penting bagi penyerbukan mereka. Contohnya lebah yang tidak akan ada di sekitar pohon buah ketika mereka sedang berbunga.

(KR-BPY/H-AK/S026)

ILHAM SAPUTRA: 64 <b>Bunga</b> Nasional Tiap Negara Terunik

Posted: 20 Sep 2010 01:48 AM PDT




1.Argentina : Anggrek Cattleya
2.Australia : Bunga Jengger
3.Austria : edelweiss
4.Belanda : Tulip oranye
5.Belgia : bunga opium
6.Bermuda : Rumput mata biru
7.Bolivia : bunga inca ajaib
8.Brazil : Anggrek Cattleya
9.Bulgaria : Ros merah
10.Cile : Bunga Chili
11.Cina : poeny
12.R.Ceko : Ros
13.Denmark : Inggris Suci
14.Ekuador : Anggrek Putih
15.Etiopia : Calla
16.Filipina : Melati Sampatiga
17.Finandia :Lily
18.Hongaria : Tulip
19.India : teratai biru
20.Indonesia : Melati
21.Inggris : Ros tudor merah
22.Iran : Ros merah
23.Irak : ros
24.Irlandia : Daun trio
25.Itali : Ros dan violet
26.jepang : Aprikot
27.Jerman : cornflower
28.Kanada : Maple
29.korea : Ros sharon
30.Kolombia : Anggrek may
31.kosta rika : flor de san sebastian
32.kuba : lily jahe
33.Laos : bunga beras
34.liberia : bunga merica
35.libia : bunga delima
36.luksembourg : ros
37.malagasi : pohon jalan
38.malaysia : bunga lonceng
39.mesir : lily air
40.meksiko : anggrek
41.monako : Anyelir
42.nepal : teratai biru
43.nikaragua : lily jahe
44.Norwegia : bunga semak ungu
45.panama : anggrek dara
46.paraguay : bunga melati
47.peru : bunga inca ajaib
48.portugal : bunga lavionda
49.Perancis : Fleur de lir emas
50.Romawi : Ros anjing
51.San marino : bunga hati
52.New Zealand : bunga duri ungu
53.spanyol : bunga delima
54.skotlandia : pakis perak
55.swedia : bunga kembar
56.swiss : edelweiss
57.sri langka : anggrek wesak
58.turki : ros dan tulip
59.uruguay : bunga caibo
60.vatikan : lily paskah
61.venezuela : anggrek
62.yaman : kopi arabika
63.yugoslavia : lily
64.yunani : pinggul beruang


KET : NAMA BUNGA INI TELAH DITERJEMAH KE BAHASA INDONESIA ,JADI CUKUP ANEH DI TELINGA KITA,SEHINGGA NAMANYA MENJADI UNIK

nah gimana unik kan,,nah selamat membaca semoga bermanfaat bagi yg ingin ke luar negeri,hehehehe

Weekly Motiflection : Mengejar Keberhasilan – Kumpulan Penikmat <b>...</b>

Posted: 19 Sep 2010 03:27 PM PDT

Beberapa kali saya sering membaca kebingungan orang dalam sebuah pertanyaan,

"Bagaimana cara atau strategi agar kegiatan 'penjualan' (yang saya beri petik bisa diganti dengan kata kegiatan yang lain) bisa berhasil.  Sudah coba cara ini itu masih tidak sesuai harapan alias belum berhasil terus."

Ya, intinya kita sudah berusaha mencoba segala cara untuk membuat satu kegiatan atau pekerjaan kita agar berhasil tetapi masih tidak menggembirakan hasilnya.  Saya akhirnya bertanya juga kepada diri saya terhadap pertanyaan pergumulan seperti di atas yang sering terjadi dan kita jumpai pada siapapun,

"Apakah HARUS semua kegiatan kita itu berhasil???"

"Kalau memang sudah dicoba semua cara dan masih tidak menggembirakan apakah memang harus terus berkutat di kegiatan itu terus?"

"Jika memang sudah tidak bisa dan tidak berhasil, apa sebaiknya tidak menghabiskan waktu dengan terus mencari cara untuk sukses di bidang itu?"

Kesimpulan, pada kenyataannya memang TIDAK SEMUA apa yang kita usahakan harus menghasilkan jawaban yang sukses kan?  Realistis saja.

Saya ingin mengumpamakan strategi usaha itu dengan seperti ini :

Ada seorang yang sedang menanam bunga anggrek.  Ia sudah berusaha mencari cara untuk membuat tanamannya berbunga baik.  Kondisi tanah, pupuk, sinar matahari, tetapi tanamannya tetap berakhir pada kematian.  Selidik punya selidik, ternyata ia baru sadar bila benih yang ditanam di halamannya adalah benih bunga Kamboja Jepang!

Kita bisa saja mentertawakan kelalaian penanam benih bunga kamboja jepang dengan melakukan kegiatan cara menanam anggrek, tapi sebenarnya tanpa disadari kita juga (mungkin pernah atau sedang) mengalami kejadian yang hampir mirip.  Bila di antara kita ada yang mengeluh tidak sukses seringkali TIDAK SADAR dengan apa yang menjadi IMPIAN atau PASSION-nya dalam hidup : apakah mau menanam anggrek atau menanam kamboja jepang?  Karena tidak memiliki IMPIAN yang jelas, maka mau berusaha dengan cara apapun kita memang sulit mencapai keberhasilan seperti yang kita harapkan.

Ketika seseorang yang menanam anggrek itu akhirnya tahu bila ingin memiliki taman anggrek di halamannya, maka segeralah ia membeli bibit anggrek.  Kemudian dicoba lagi dengan cara yang sudah pernah dilakukannya untuk bunga kamboja jepang sebelumnya.  Ada satu hingga lima tanaman yang mati, tetapi selebihnya berbunga dengan baik sesuai dengan harapannya.  IMPIAN, KETERAMPILAN atau KEAHLIAN untuk cara mengejar impian tersebut KLOP!

Ada satu pameo bagus yang sebenarnya membuat orang jadi salah kaprah menerapkannya, yaitu : Hidup itu mengalir saja bagai air.  Yang diterapkan bukanlah sifat air yang mengalir dan bermuara pada satu tujuan, tapi terjebak pada kegiatan 'mengalir saja terus-terusan seperti air'. Hanya mengalir saja terus membuat kita jadi pasif menerima jalan hidup begitu saja. Kita jadi terjebak dengan segala macam kebutuhan dan kegiatan yang kita jalani tanpa menyadari bila apa yang kita usahakan kenyataannya tidak membuat hidup kita LEBIH BERKUALITAS.  Kita jadi berkutat kepada usaha-usaha yang terlihat sia-sia atau mentok di situ saja tanpa perkembangan berarti.  Kita juga terus melakoni kegiatan yang tanpa sadar sebenarnya tidak membawa kita ke tujuan apapun dalam hidup kita.

Saat kita gagal terus, kita justru terjebak terus mencari cara-cara lain untuk dipelajari tanpa ada kesadaran untuk mengatakan : 'saya memang tidak bisa dan sudah saatnya berhenti mencoba.'  Tinimbang mencari seribu satu cara yang harus kita akui bila kita tidak bisa berhasil di usaha tersebut, lebih baik kita fokus kepada tujuan, impian, dan keterampilan kita yang sesungguhnya bisa kita perbuat.

Jadi bila kita sekarang dalam situasi yang masih terus gagal mencoba sana sini, patut kita pikirkan : apakah yang sedang kita jalani ini memang sesuai dengan harapan dan impian sejati kita?  Apakah memang kegiatan yang sudah saya selami jungkir balik tanpa perkembangan berarti itu sesuai dengan keahlian atau minat kita sendiri?  Kalau jawabannya : Tidak, maka kita pun harus realistis mengakui kita tidak berhasil.  Harus kita akui bila tidak semua apa yang kita perbuat harus berhasil. Semakin kita tidak mengakui kegagalan dan terus berkutat di dalamnya, kita akan semakin menemui kesia-siaan karena melepas kesempatan lain yang justru merupakan impian kita dalam hidup.

Lalu, bila apa yang sudah kita jalani sekarang ini dengan segala cara MEMANG SELARAS dengan impian, harapan, dan minat keterampilan kita, maka kita LAYAK MENGUSAHAKANNYA terus-menerus! Satu hingga sepuluh kali usaha mungkin belum terlihat hasilnya, tetapi kita sudah dalam jalur yang membawa kita kepada tujuan yang kita harapkan.

Nah timbul satu masalah lagi sebenarnya, yaitu banyak di antara kita yang bingung dengan impian, harapan, dan tujuan hidupnya sendiri. Ujung-ujungnya mengalir lagi saja seperti air, terombang-ambing, yang penting ada kegiatan dan bisa hidup.  Ah… sadarkah kita bila kita sendiri tidak tahu apa yang menjadi harapan dan impian untuk akhir kehidupan kita sendiri, maka kita ini tidak lebih dari seonggok daging mati yang luntang-lantung terseret air? Bahkan ikan-ikan kecil di air pun lebih berharga dari kita karena mereka memiliki kemampuan melawan arus ketika menemui situasi lingkungan yang tidak sreg dan membahayakan mereka!

Jadi jangan kita bolak-balik prinsip hidup kita sebagai manusia yang ingin hidup berkualitas. Kita jangan terjebak pada situasi kegagalan yang terus diusahakan dalam kegiatan yang memang sebenarnya tidak sesuai dengan panggilan hati kita, akuilah bila memang kita TIDAK BISA. Lalu kita jangan terjebak pada kata gagal pada kegiatan yang memang sesuai dengan impian dan panggilan hidup kita, akuilah bila kita PASTI BISA walaupun harus temui proses kegagalan.  Berbesar hatilah bila tidak semua hal yang kita hadapi semua harus berhasil, tetapi untuk sesuatu yang merupakan impian dan harapan kita harus berbesar hati untuk TERUS MENCOBA hingga BERHASIL. Itu yang prinsip hidup sejatinya yang harus kita hadapi dan kejar, tidak terbalik dan tidak menjebak.

Tags: berhasil, bisa, gagal, harapan, impian, keahlian, minat, panggilan hidup, sukses

<b>Anggrek</b> Terbaik di Dunia Itu Hilang – JEO Blog

Posted: 18 Sep 2010 06:02 AM PDT


BANJARMASIN, KOMPAS.com — Anggrek terbaik di dunia jenis anggrek bulan lokal (Phalaenopsis amabilis) dari Kabupaten Tanah Laut kini tidak bisa ditemukan lagi di hutan Kabupaten Tanah Laut ataupun di kawasan hutan Kalimantan Selatan lainnya.
    
Ketua Persatuan Anggrek Indonesia (PAI) Kalimantan Selatan Aida Muslimah di Banjarmasin, Sabtu (4/9/2010), mengatakan, anggrek lokal Phalaenopsis amabilis di dunia ini hanya ada di tiga tempat, yaitu dua tempat di Indonesia, di Bogor dan Pelaihari, ibu kota Kabupaten Tanah Laut; dan di Filipina.
    
Dari tiga tempat tersebut, kata Aida, yang hadir dalam acara buka bersama komunitas jurnalis "Pena Hijau" Kalsel, anggrek bulan Pelaihari yang paling bagus dijadikan sebagai inti silang. Hal ini disebabkan ada beberapa kelebihan yang tidak terdapat pada anggrek jenis lainnya di daerah lain.
    
Beberapa kelebihan tersebut, kata Aida, yang didampingi Sekretaris PAI Yulianto, antara lain, anggrek bulan Pelaihari memiliki masa bunga cukup lama antara tiga dan enam bulan, sedangkan anggrek biasa tidak lebih dari satu bulan.
    
Selain itu, katanya, jumlah kuntum dalam satu tangkai bisa mencapai 25-50 buah, sedangkan anggrek biasa hanya 10-15 kuntum, dan banyak cabang dalam tangkai, sedangkan anggrek lainnya hanya satu cabang.
    
Anggrek bulan Pelaihari ini juga merupakan salah satu jenis anggrek yang memiliki bunga yang sangat indah berwarna putih bersih sehingga harganya pun cukup mahal, bisa mencapai Rp 5 juta untuk satu pohon.
    
Sayangnya, kata Yulianto, jenis bunga yang dinobatkan sebagai bunga terbaik dunia di jenisnya tersebut kini tidak ditemukan lagi di habitatnya karena kesalahan kebijakan pemerintah pada masa lalu.
    
"Dulu anggrek merupakan tanaman hasil komoditas yang bisa diperjualbelikan sehingga pada saat itu penjualan anggrek Pelaihari ke beberapa negara cukup marak, hingga akhirnya anggrek kebanggaan tersebut sulit ditemukan, bahkan tidak ada lagi di hutan Pelaihari," katanya.
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar