Halaman

Minggu, 05 September 2010

bunga anggrek: ANTARA News: Anggrek Terbaik Dunia Hilang Dari Hutan Kalsel

bunga anggrek: ANTARA News: <b>Anggrek</b> Terbaik Dunia Hilang Dari Hutan Kalsel


ANTARA News: <b>Anggrek</b> Terbaik Dunia Hilang Dari Hutan Kalsel

Posted: 04 Sep 2010 10:54 PM PDT


Ketua Persatuan Anggrek Indonesia (PAI) Kalimantan Selatan, Aida Muslimah, di Banjarmasin Sabtu mengatakan, anggrek lokal yang terkenal di dunia ini hanya ada pada tiga tempat.

Ketiga tempat tersebut, yaitu di Filipina dan di Indonesia yaitu di Bogor dan di Tanah Laut atau di Pelaihari ibukota kabupaten tersebut.

Dari tiga tempat tersebut, kata Aida yang hadir dalam acara buka bersama komunitas jurnalis "Pena Hijau" Kalsel, anggrek bulan Pelaihari yang paling bagus untuk dijadikan sebagai inti silang karena adanya berbagai kelebihan yang tidak terdapat pada anggrek jenis lainnya di daerah lain.

Beberapa kelebihan tersebut, kata Aida yang didampingi sekretaris PAI Yulianto, antara lain, anggrek bulan Pelaihari memiliki masa bunga cukup lama antara tiga sampai enam bulan sedangkan anggrek biasa tidak lebih dari satu bulan.

Selain itu, kata dia, jumlah kuntum dalam satu tangkai bisa mencapai antara 25-50 buah sedangkan anggrek biasa hanya sekitar 10-15 kuntum, dan banyak cabang dalam tangkai, sedangkan anggrek lainnya hanya satu cabang.

Anggrek bulan Pelaihari ini juga merupakan salah satu jenis anggrek yang memiliki bunga yang sangat indah berwarna putih bersih sehingga harganya pun cukup mahal bisa mencapai Rp5 juta satu pohon.

Sayangnya, kata Yulianto, jenis bunga yang dinobatkan sebagai bunga terbaik dunia di jenisnya tersebut, kini tidak ditemukan lagi di habitatnya, karena kesalahan kebijakan pemerintah masa lalu.

"Dulu anggrek merupakan tanaman hasil komoditas yang bisa diperjualbelikan, sehingga pada saat itu penjualan anggrek Pelaihari ke berbagai negara cukup marak, hingga akhirnya anggrek kebanggaan tersebut sulit ditemukan bahkan tidak ada lagi di hutan Pelaihari," katanya.

Beruntung, kata dia, beberapa penghobi di Pelaihari maupun di daerah Kalsel lainnya, masih menyimpan dan berhasil mengembangbiakkan bunga langka tersebut, kendati jumlahnya tidak sebanyak yang diharapkan.

Menurut Yulianto, saat ini penghobi hanya mengembangbiakkan tanaman langka tersebut dengan mengandalkan proses alam, antara lain yaitu penyebaran biji yang masak melalui angin.

Pengembangbiakan cara tersebut, kata dia, tingkat keberhasilannya hanya sekitar satu persen dari ribuan serbuk biji anggrek tersebut.

Selain itu, pengembangbiakan juga melalui anakan yang tumbuh disamping induk dan juga pengembangbiakan anakan yang tumbuh ditangkai.

Cara-cara tersebut diatas, kata dia, tingkat keberhasilannya sangat sedikit, karena hanya mengandalkan faktor alam atau alamiah tanpa media apa pun.

"Sebenarnya ada media lain yang tingkat keberhasilannya tinggi dan cepat yaitu dengan media adar(persemaian) , namun biayanya cukup tinggi, sehingga jarang penghobi yang memanfaatkan media tersebut," katanya.

Seharusnya, kata dia, pemerintah daerah dan provinsi Kalsel bisa peduli dengan hal tersebut, karena anggrek langka tersebut bisa menjadi salah satu kekayaan alam Kalsel yang tidak terhingga dan akan sangat diburu oleh pecinta anggrek dari belahan dunia.

Jangan sampai, kata Yulianto, Kalsel kembali kehilangan tiga jenis anggrek khas Kalsel seperti, "dendrobium lowii", "spathoglottis aurea" atau anggrek tanah kuning dan anggrek jenis "denbrobium" lainnya, yang kini tidak bisa lagi ditemukan baik di hutan maupun di penghobi.

Ketua Komunitas jurnalis "Pena Hijau" Denny Susanto mengatakan, pihaknya akan terus mendukung upaya pelestarian anggrek Pelaihari maupun anggrek lokal Kalsel lainnya.

"Kita akan mendorong pemerintah untuk lebih peduli dengan kekayaan alam Kalsel yang tidak terhingga ini," kata Denny usai acara buka bersama dengan anggota Pena Hijau, PAI dan PT Adaro Indonesia.



Langka

Secara nasional kata Sekretaris PAI Yulianto, terdapat sekitar 4000 jenis anggrek, yang 1000 di antaranya berada di Kalsel serta 3000 lainnya hidup di provinsi-provinsi lainnya di Kalimantan.

Dari 1000 jenis anggrek Kalsel tersebut, tujuh di antaranya merupakan anggrek langka yang dilindungi oleh undang-undang sehingga tidak bisa diperjualbelikan.

Ketujuh jenis anggrek yang dilindungi tersebut yaitu "paraphalaenopsis laycocki", "paraphalaenopsis labukensis" dan "paraphalaenopsis serpentilingua", ketiganya merupakan jenis anggrek tikus yang kini sulit didapat.

Selanjutnya, "phalaenopsis gigantea" atau anggrek bulan gajah, "coelogyne pandurata" atau anggrek hitam, "spathoglottis aurea" atau anggrek tanah kuning dan "grammatophylium speciosum".
(T.U004/A011/P003)

Anggrek Terbaik di Dunia Itu Hilang

Posted: 04 Sep 2010 11:19 PM PDT

Anggrek Terbaik di Dunia Itu Hilang

Anggrek Terbaik Dunia Hilang Dari Hutan Kalsel

Posted: 04 Sep 2010 11:04 PM PDT

Anggrek Terbaik Dunia Hilang Dari Hutan Kalsel

Setangkai anggrek basah.

Posted: 03 Sep 2010 10:09 AM PDT

Setangkai Anggrek Basah

Suara Hati Nurani Anak Bangsa By: Frans Hero Kamsia Purba,B.Sc <b>...</b>

Posted: 02 Sep 2010 06:31 PM PDT

Prospek dan potensi Indonesia yang memiliki potensi untuk mengembangkan florikultura tropis dan subtropis memperoleh kesempatan besar untuk memasuki berbagai segmen pasar domestik dan pasar internasional. Pengembangan agribisnis Hortikultura, Tanaman Hias dan khususnya daerah Cigeunang, Cianjur, Karawang, Cikarang, dan Kabupaten Bandung. Kabupaten Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang dikunjungi pada kesempatan ini oleh pelaku usaha Agribisnis asal Jepang yang ingin bermitra dengan pelaku usaha agribisnis Indonesia sebagai calon mitra kerjasama ekspor / consultant dan khususnya dalam menjalin pengembangan peluang pangsa ekspor Indonesia ke wilayah negara di Asia-Pasific. Adapun pengusaha yang berkunjung dalam kunjungan tersebut: 1. Mr. Matsumoto Tadashi, Presiden Director The Agri Matsumoto, Co. Ltd, 2. Mr. Fukui Hirokazu, Professor Gifu University, 3. Ms. Kotake Hisako, Staff Hortikultura Chiba Pref, 4. Mr. Kashiwakuma Yukitoshi, Staff Hortikultura Chiba Pref, 5. Mr. Ida Hisatoshi, Asosiasi Petani Chiba Pref, 7. Mr. Nozawa Takeo, Horticulturist, 7. Mr. Nozawa Masakatsu, Sagami Jitsugyo Co. Ltd and Consultant of Horticulture, dan didampingi oleh 8. Ibu Luki Budiarti dari CV. Arjuna Flora, Batu, Malang, Jawa Timur.

Para Pelaku Usaha Jepang tersebut berkunjung ke PT. Transplant Indonesia didaerah Cigeunang, Cianjur, Tayouno Hana Garden dan melakukan diskusi dengan Mr. Morihide Nakasone selaku Plant Director dari perusahaan tersebut. Dimana telah membina petani di sekitar Cigeunang dalam pengembangan bibit tanaman hias Chysanthemum untuk ekspor ke Jepang. Dimana Perusahaan ini telah berjalan selama 15 tahun dan memiliki daerah tanaman grower bibit chrysanthemum 4.5 Ha. Dan peluang ini merupakan pembelajaran bagi CV. Arjuna Flora selaku perusahaan yang dipimpin oleh Ibu Luki Budiarti dalam pengembangan akses pasar peluang tanaman hias, baik dari segi manajemen pengelolaan, growers sampai kepada marketing. CV Arjuna Flora dibawah pimpinan Ir. Luki Budiarti dengan dibantu oleh keluarga, berkerjasama dengan mitra pelaku usaha bunga dari Jepang berkembang menjadi beberapa bidang usaha, baik pemasaran eksklusif produk pertanian khususnya ke negara Jepang dan negara-negara lainnya dengan menerapkan Komoditas Impor Tujuan Ekspor, menggali sumberdaya pertanian Indonesia berpotensi ekspor, maupun menjalin kerjasama dengan berbagai kemitraan nasional, diantaranya:
a. Impor Umbi Sandersonia, Umbi Cala Lily, Cyrthanthus, dan sebagainya untuk dibudidayakan di Kebun CV Arjuna Flora dan hasilnya ada yang di ekspor dan ada yang dijual lokal dan dikembangkan.
b. Ekspor umbi zephyranthes & cyrthantus ke Jepang
c. Ekspor Stamp. American Blue (Evolvulus sp.), Stamp Corius ke Jepang
d. Ekspor ubi ungu (beniimo), ketela kuning (beni azuma), dan jenis ketela varietas lainnya yang sudah diproses dan dibekukan ke Jepang
e. Ekspor Bunga dan Daun Potong, dengan impor bibit dari Jepang, New Zealand, Taiwan dan sebagainya
f. Budidaya dan pengiriman bunga potong, daun potong dan tanaman hias ke berbagai daerah di Indonesia
g. Kemitraan dengan PT Mitra Tani Agro Unggul dalam budidaya cabai merah, dapat membina dan memberdayakan lebih dari 500 petani, melalui dukungan Ketua Dewan Horti Nasional dan Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia
Pada kesempatan ini Tim pelaku usaha dari Jepang juga berkunjung ke PT. Eka Karya Graha Flora, didaerah Cimangkok, jalan menuju Cianjur Ke Sukabumi, yang memiliki plantation tanaman hias untuk grower tanaman anggrek Paleonopsis dan jenis anggrek lainnya. Tanaman anggrek juga merupakan komoditas perdagangan yang sangat penting. Pada saat ini, banyak perusahaan yang membudidayakan tanaman anggrek, salah satunya PT Ekakarya Graha Flora. Dalam hal ini Mr. Yamaguchi merupakan Consultant dan co-partner bisnis dari Perusahaan PT. Eka Karya Graha Flora yang memberikan penjelasan secara detail market information terkait peluang anggrek Paleonopsis yang ternyata potensi pasar lokal Indonesia sendiri sangat besar seperti di Jawa, Kalimantan dan Bali, dan sebagian lagi bagi peluang pangsa ekspor ke Jepang dan negara lainnya. Yang para pelaku usaha dari Jepang ini dalam hasil diskusi bahwa, analisis pasar tanaman hias dituntut pada semua tahap perencanaan produk yang menyediakan informasi agar ide sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengetahuan, pengalaman, dan metode growers dan penelitian pasar menjadi hal sangat mendasar dalam pengembangan strategi produk tanaman hias bagi para konsumen berdasarkan standar. Informasi konsumen pun diperlukan untuk menemukan dan mendeskripsikan kebutuhan dan keinginan yang belum dipenuhi, mengevaluasi produk saat pengembangan, perkenalan, dan pemantauan kinerja produk yang sudah ada.

Mencermati dan menganalisa hal tersebut, peran serta pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat sangat diperlukan dalam mendukung para Investor asing seperti Pelaku Usaha asal Jepang ini untuk pengembangan agribisnis tanaman hias baik dalami bidang research and development, teknologi maupun strategi penguatan akses pasar terutama sebagai upaya peningkatan pengembangan agrobisnis disektor Hortikultura dan juga membantu petani, pelaku usaha dengan meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang dihasilkan. (Data sources terkait, dan hasil kunjungan lapangan, data diolah Frans Hero K. Purba2010)

Anggrek.org - Situs Forum Pecinta Anggrek Indonesia

Posted: 02 Sep 2010 06:47 PM PDT

Posting Terakhir

ilalang yang berdusta

Posted: 02 Sep 2010 09:24 AM PDT

Sabana ini tidak saja menyisakan bunga rumput, tetapi banyak pula bunga lainnya. Wajar saja bila kalian tidak mengetahuinya, di antara indah kelopak bunga lainnya bunga rumput tiada dalam adanya. Bunga rumput tak pernah mempedulikan itu, dan tentu saja bukan masalah besar baginya. Terlebih ada yang menemaninya, bukan… bukan angin yang kadang menerbangkan serbuk sari hingga kemudian jadilah bunga. Terlalu banyak bunga cantik lainnya yang dirayunya… Bukan pula malam atau rembulan. Seperti tadi yang sudah aku katakan, terlalu banyak bunga cantik di sabana ini. Bagaimana pula mereka menjatuhkan pilihan pada bunga rumput.

Dalam adanya, bunga rumput tertiada. Berjuang untuk tetap hidup dalam sabana yang luas, bahkan dalam padang rumput yang gersang. Hidup mungkin terkadang tidak adil, ketika bunga rumput bisa hidup dimanapun, namun tidak demikian dengan anggrek yang terkadang mati sebelum mekar bunganya. Bunga rumput selalu menjadi kawan setia di sabana ini, meski ratusan kali dicabut, bunga rumput akan muncul kembali seiring dengan tumbuhnya rumput. Kering dan kemudian ada yang mengganti. Inilah kadang yang membuat bunga rumput jumawa.

Ilalang, dia yang kemudian datang menyapa keangkuhan bunga rumput. Ilalang, serupa benar dengan bunga rumput meski tentu saja tak semua. “Kami setara,” demikian pikir bunga rumput hingga kemudian mengizinkan ilalang menjamahnya. Ilalang tak mungkin berdusta, tak seperti angin yang kerap kali menggoda namun menggoda pula bunga lainnya.

Sebagaimana rumput, ilalang tumbuh dengan jumawa, mewarnai kehidupan di sabana. Dengan daun-daunnya yang tinggi menjuntai seakan hendak menusuk rembulan, ilalang menunjukkan keperkasaannya.

Ternyata ilalang pun berdusta, dia menyembunyikan mawar di balik rimbunan semaknya. Angin yang mewartakan itu, dan meniup ilalang hingga tersibaklah mawar yang tumbuh dengan anggunnya dalam buaian ilalang.

Bahkan ilalang pun sanggup berdusta. Bunga rumput pun didustainya…


Merawat <b>Anggrek</b> : Part 5 (Phalaenopsis)

Posted: 01 Sep 2010 05:32 AM PDT

Kelupas seludang malai bunga, olesi dengan  hormon tumbuh  Keiki Fix. Hormon ini dikemas dalam botol injeksi sekitar 4-5 cc, berbentuk pasta, mengandung benzil adenin dan kinetin, dan berwarna kuning kecokelatan.

Twilight Express » Blog Archive » Kupu-kupu Nasional

Posted: 30 Aug 2010 11:58 PM PDT

Jika ditanya apa bunga negara (bunga nasional) Indonesia? Banyak yang akan menjawab: Melati. Tapi mungkin ada yang menjawab : Anggrek. Dan ini tidak salah, karena memang ternyata Indonesia mempunyai 3 bunga yang ditetapkan menjadi bunga Nasional yaitu bunga Melati Putih (Jasminum Sambac) sebagai puspa bangsa, bunga Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai puspa pesona dan bunga padma raksasa (Raflessia Arnoldii) sebagai puspa langka. (sumber : wikipedia)

Nah, kalau di Jepang selain bunga nasional yaitu Sakura dan Seruni, ada pula penetapan Kupu-kupu Nasional yaitu dari jenis Oomurasaki (nama jepangnya) atau nama Latinnya Sasakia Charonda, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi “great purple emperor“. Kupu-kupu jenis ini ditetapkan menjadi kupu-kupu nasional tahun 1956 oleh Asosiasi Serangga Jepang (日本昆虫学会).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar