Halaman

Jumat, 25 Juni 2010

bunga anggrek: Tuhan, Berikan Kehidupan untuk Davi

bunga anggrek: Tuhan, Berikan Kehidupan untuk Davi


Tuhan, Berikan Kehidupan untuk Davi

Posted: 25 Jun 2010 12:56 AM PDT

class="fsize12 lh20">

Aku tak tau lagi harus berbuat apa. Kandungan di perutku sudah semakin bertambah besar. Oh Tuhan, maafkan aku. Di saat seperti ini aku baru mengingatmu. Tolong hambamu ini ya Allah, lemahkanlah hati lelaki yang kucintai itu. Mengapa di saat seperti ini aku harus ditinggalkanya. Ke mana kau sekarang ardi? Tidak ingatkah kau dengan apa yang telah kau katakan padaku. Tidak ingatkah kau apa yang telah menjadi janji kita?

Ardi, datanglah Ardi. Anak ini membutuhkan ayah yang bertanggungjawab. Haruskah aku menyesal dan menangisi atas apa yang telah aku lakukan? menyesal jika aku mengingat telah mencintaimu. Telah menerima dirimu di tempat yang paling dalam di kehidupanku. Tidak, aku tidak pernah menyesal telah mencintaimu. Aku akan tetap menunggumu.

Apa hanya masalahmu dengan orang itu kamu harus meninggalkan daging yang telah tumbuh subur ini. Aku tak tega untuk membunuhnya saying. Karena aku begitu yakin sewaktu kau melarang untuk menggugurkan kandungan ini. Aku yakin kau akan bertanggungjawab. Seperti suami-suami yang sangat menyayangi istri dan buah hatinya.

"Nia, jangan gugurkan bayi ini, aku mohon, apa pun yang terjadi. Dosa Ni…ingat, aku akan segera kembali untukmu"

Ardi, dulu aku tak mudah menerima cinta dari lelaki mana pun. Tapi aku tak dapat menolak cinta darimu dengan mudah, apa pun cara yang kulakukan untuk menolakmu di hatiku, aku tak bisa. Sehingga aku pun harus menghadirkamu dalam setiap catatan hatiku. Bahwa saat itu, ada nama yang harus aku sebut di setiap hari-hariku.

***

Mungkin kamu memang menggunakan gaya pacaran anak ingusan. Tapi mungkin juga itu sudah watak yang memang kau miliki. Aku suka itu. Kamu sangat romantis. Jam tiga kamu sudah membangunkanku untuk bangun pagi, sholat malam, belajar. Solat subuh, masak, dan yang terahir, jangan lupa mengucapkan selamat pagi sama pacar yang kamu cintai lo…

Hmm… so sweet menurut anak sekarang. Tapi memang itulah yang ada pada sosok Ardi. Lelaki ini selalu menyayangiku dengan gaya-gaya khasnya.

"sayang, kamu lagi di mana"? hmm.. khas tulisan smsnya..

"aku sudah di mobil angkot mau pulang, kenapa"?

"gak kok, aku cuma khawatir aja, mau hujan deras nih… tunggu aku ya.. aku akan bawakan payung daun pisang untukmu"

Yah.. anak-anak banget memang. Padahal umurku sudah dua puluh tahun, dan umur Ardi juga sudah dua puluh dua tahun. Tapi memang itulah yang terjadi pada cintaku.

***

Aku sangat bahagia hari ini. Aku tak pernah keluar jalan-jalan malam sebelumnya. Tapi, malam ini aku bahagia, karena aku jalan berdua dengan orang yang aku sayangi. Walaupun acara jalan-jalannya hanya makan malam lalu mengunjungi temannya, namun itu sudah menjadi hal yang sangat istimewa bagiku.

Aku banyak mengenal teman-teman Ardi, seperti Bayu, Dodi, Soni dan teman-teman lain di tempat kerjanya. Ardi memang sosok yang mandiri. Dia kuliah sambil kerja di sebuah kantor swasta yang gajinya cukup untuk menghidupi dirinya. Beruntung karena sudah tak begitu erepotkan orang tua.Aku juga mengetahui tempat tinggal teman-teman Ardi. Bahkan, malam ini aku sedang berada di rumah Dodi. Rumah yang berada di kawasan elit dan sangat besar namun sepi. Rumah yang sangat bagus dan megah, namun senyap karena tak ada orang tua Dodi di rumah. Orang kaya memang selalu sibuk, sehingga tak dapat menikmati kekayaannya.

Rumah ini mmeberi kesan bahwa pemiliknya pasti bukan sembarang orang. Dinding rumahnya dilengkapi dengan hiasan yang pasti sangat mahal-mahal harganya, setiap sudut ruangan di lengkapi dengan AC kecuali dapur dan teras belakang. Ada kolam renang , dan taman buah di halaman belakang. Aku sangat menyukai taman buah di rumah Dodi. Buah-buahannya lumayan banyak, lengkap, dan terawat dengan baik.Di samping pohon mangga dan pohon manggis ada bunga anggrek yang menjalar dari pohon jeruk. Bunga anggrek bulan yang sangat indah. Apalagi malam ini terang bulan. Hmmm menambah suasana hati yang bahagia. Selain itu ada pula pohon anggur yang menjalari atap rumah-rumahan yang sengaja di buat untuk duduk-duduk bersantai keluarga Dodi.

"Di, malam ini nginap di sini aja ya.. mamaku gak pulang sampai besok, tadi dia yang bilang biar aku betah di rumah kamu nginap di sini saja"

"yah Dod, aku kan bawa Nia nih, gak bisa lah"

"Gak papa, di sini kan banyak kamar, lagian malam ini kan malam minggu, besok gak ada kuliah. Kalian nginap aja ya..?" Dodi terus merengek agar kami menginap di rumahnya.

"Gak bisa dong Do, nanti aku dibilang perempuan apa dong nginap di rumah laki-laki" aku turut sumbang suara.

" aduh Ni, kamu kan sudah kenal dengan mamaku, Dia tau kok kalo kamu mau nginap di sini, ya Dod, ayo dong nginap di sini. Apa susahnya sih, kali ini aja kamu nginap di sini sama Nia. Oke?"

" Nia, kita nginap di sini ya?, kali ini aja. Anggap aja ini rumah kita berdua, Dodi ngontrak di sini"

"hahaha…" serentak kami tertawaa bersamaan.

***

Malam itulah, malam yang paling membuatku takut seumur hidupku. Aku tak pernah menyangka akan terjadi hal seperti ini. Jika aku tak menginap di rumah Dodi, pasti hal ini tak akan pernah terjadi. Aku memang malam itu tidur di kamar khusus untuk tamu, namun ketika malam mulai larut, sekitar jam sebelas, aku mendengar orang mengetuk pintu kamarku. Aku yakin itu pasti Ardi. Aku sempat was-was dan takut untuk membukakan pintu, namun aku tetap membukakan juga pintu untuknya. oh.. ternyata bukan Ardi, tapi Dodi. Alangkah terkejutnya aku.

"ada apa Dod?" tanyaku penasaran.

"oh.. ini Ni,aku bawaain susu buat kamu, aku kan tuan rumah, jadi harus menghormati tamuku dong…" jawabnya dengan sumringah.

"oh… aku kira apa, repot-repot banget sih Dod, makasih ya… eh, Ardi sudah tidur? Tanyaku basa basi.

"sudah, itu orang tumbenan juga cepat tidur, padahal biasanya tidurnya malam"

"o.. ya udah kalo gitu makasih ya susunya". Aku kembali menutup kamarku.

"oke, jangan lupa susunya di minum ya…?"

Begini rupanya gaya hidup orang kaya. Kenapa Ardi cepat banget tidur ya? Harusnya nelfon kek, atau sms aja. Ucapin selamat malam. Masa main tinggal aja.

Aku kok ngantuk banget ya… kepalaku pusing. Ah.. aku tidur saja sekarang.

***

Tidaaak, apa yang terjadi padaaku, mana bajuku, mana , mana! Ya Allah, apa yang terjaadi padaku. Hanyaa ada selimut di tubuhku, hanya selumut ini yang menutupi tubuhku. Apa yang telah terjadi ya Allah, aku melompat dari kamarku mengenakan bajuku cepat-cepat. Aku malu. Kuperksa kamar. Aneh, masih terkunci. Aku menangis sejadi-jadinya. Apa yang telah terjadi padaku. Aku tak rela jika benar hal yang aku takutkan itu terjadi padaku. Tidak, Tidak, ini tidak benar. Pagi itu pula dengan mata yang sudah tak begitu bengkak, aku langsung minta Ardi untuk mengantarku pulang. Ardi pun tak banyak bicara, dia hanya menuruti permintaanku. Aku tak bisa berpikir lagi, rasanya badanku tak memiliki tulang belakang lagi. Ingin rasanya luruh badanku ini.kepalaku jadi nyut-nyutan di buatnya.

"loh, kok cepat pulangnya Ni, tunggu dulu dong, masih pagi banget" Ardi terlihat penasaran.

"gak papa Di, aku pulang dulu, makasih ya semuanya" aku tak banyak lagi basa-basi, seluruh pikiranku seperti kosong dan tak tau harus berbuat apa. Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya!"

***

Ya Allah, mana laki-laki itu, laki-laki yang teramat aku cintai. Anak ini sudah berumur empat bulan. Tapi kenapa dia belum datang juga. Aku masih ingat ketika kamu melarangku untuk menggugurkan kandungan ini. Aku bahagia, dan aku yakin kamu adalah laki-laki yang bertanggungjawab. Walaupun,.. walaupun.. oh aku tak tau. Tuhan tolong hambamu yang berdosa ini.

Mungkin, jika aku dapat merawat anak ini, bayi lelaki mungil yang kuberi nama Davi ini. Aku akan merawatmu sayang. Aku sangat menyayangimu. Kamu bayi yang sangat lucu dan tampan. Jika aku tau bagaimana menanggung beban yang sungguh tak tau lagi di mana aku harus mencari jalan keluarnya. Belum lagi bila Ibuku di kampung tau. Aku sangat malu dengan hal ini. Maafkan aku anakku, bukan berarti aku malu memperlihatkanmu, tapi aku malu pada perbuatanku. Aku tak sanggup melihat senyum ibu manjadi air mata. Aku sudah ditinggal ayahku ketika berumur tujuh belas tahun, ayahku menitipkan pesan agar aku selalu menjaga dan menyayangi ibu, menjaga diri sendiri sepeninggalnya. Tapi, apa yang aku berikan ini adalah sesuatu yang tak pernah dibayangkan oleh orang tua mana pun. Aku juga tak ingin ini terjadi Ibu, maafkan aku Ibu.

Tapi sekarang keadan lain, aku tak bisa lagi merawat anak ini. Aku harus berjuang, dan aku harus menemukanmu Ardi, kamu harus merawat anak ini, aku tak bisa lagi merawatnya. Maafkan aku harus memaksamu merawat anak ini. Karena hanya kamu satu-satunya harapanku. Di tempat pengungsianku sementara ini, aku tak bisa berbuat apa- apa dan ke mana-mana. Tapi, aku harus mencarimu. Di mana kamu sekarang. Aku harus menemuimu.

Apa… kamu tak lagi datang menemuiku karena ayahmu tak menyetujuiku? Ya Allah, perempuan seperti ini memang tak pantas untuk ardi. Tapi, aku mohon, aku sudah tak memiliki harapan lagi selain dia.

Ya, aku memang selalu ragu jika mengingat hal ini, aku takut kehilangan Ardi. Dia pernah mengatakan bahwa Ayahnya belum menyetujui jika harus menikah secepat ini. Masih banyak yang harus diselesaikan sebelum menikah. Tentunya harus ada kesiapa untuk menafkahi istri dan anaknya kelak. Walaupun aku tak pernah menuntut dan berharap lebih. Aku hanya ingin meitipkan Davi, dan aku juga harus memikirkan nasib dan masa depan Davi. Aku akan menitipkan anak ini untuk sementara pada Rani. Aku harus menemui Ardi, waktuku tak banyak lagi.

***

"Apa! Allahuakbar, Innalillahi wainna ilaihirojiuun… Bu, apa benar itu terjadi, ibu bohong kan?. Aku tidak percaya, aku tau Tante bohong karena Tante dan om tak pernah menyetujui kami, tapi aku sudah punya anak, dan Ardi sudah berjanji untuk menikahiku tante. Tante pasti bohong. Semua ini agar aku tak berhubungan lagi denga Ardi kan? Tante tolong pertemukan aku dengan Ardi Tante… aku mohon". Aku tak bisa lagi menahan air mataku. Aku menangis sejadi-jadinya di pelukan tante Reni, Ibu Ardi.

"Tante tidak bohong nak, Ardi telah tiada…" tante Reni tak dapat lagi menahan air matanya. Tumpahlah sudah.

"tapi, kenapa bisa terjadi Tante.." aku semakin terisak dan tak mampu lagi menahan suara ini agar tak pecah.

"ibu juga tak tau apa penyebabnyaa, beberapa bulan yang lalu, Dia memang meminta untuk dinikahkan, tapi ayahnya tetap berkeras untuk menolaknya. Dia harus sukses dan mempunyai pekerjaan yang mapan baru boleh menikah. Dan puncaknya adalah dua bulan yang lalu. Waktu itu Dia masih saja mendesak meminta restu kami, namun ayahnya masih tak berubah. Dan setelah itu Dia mengendaraai mobil sendirian. Ibu tak tau dia mau ke mana, tapi Ibu juga baru tau setelah ada telepon dari kantor polisi yang menyatakan hu..hu…u.." ibu tak dapat lagi meneruskan kata-katanya.

"jadi, Ardi tetap mau bertanggungjawab padaku, oh… maafkan aku Ardi. Kalau aku tak memintamu untuk menikahiku mungkin ini senua tak akan menimpamu, ya Allah, bagaimana nanti nasib anakku'

"sudah nak, sudah, kita masu dulu yuk…" ajak tante Reni.

***

sejak saat itu, aku tak tau lagi harus melakukan apa. Satu-satunya yang membayangiku adalah nasib anakku. Akan kukemanakan Davi jika aku telah tiada nanti? Aku tak bisa menelantarkan anakku. Mengapa ini harus terjadi padaku?.

Aku tak akan seperti ini jika Dokter tak memfonisku kanker rahim . ini semua dikarenakan aku kurang melakukan perawatan dan pemeriksaan setelah melahirkan. Mana mungkin aku bisa melakukan perawatan, sementara uang pun aku harus brhemat dengan sisa uang yang aku punya dari orang tua dan tabunganku sewaktu honor di bimbingan belajar dulu. Darah kotor yang tersisa di rahimku akhirnya mngendon menjadi kanker yang menggerogoti nyawaku satu per satu.

Maafkan aku Ardi. Aku juga akan menyusulmu tak lama lagi. Seharusnya aku memang tak mengharapkan kamu. Kamu tak seharusnya bertanggugjawab atas masalah ini. Seharusnya, bukan kamu yang bertanggungjawab atas anak ini. Ya, bukan kamu Ardi, tapi Dodi, dodi……..!

Malam itu, Dodilah yang membuatmu cepat tidur, dan dia memberikan obat di susu yang Dia berikan padaku, sehingga kesadaranku hilang. Aku masih dapat mengingat sedikit bayang-bayang kejadian pada malam itu. Huuuuu….. bukan Ardi yang masuk ke kamarku, tapi Dodi. Dodi brengsek kamu Dod, kamu jahat. Kenapa juga aku tak menaruh curiga sedikit pun padamu waktu itu Dod… Kenapa kamu tak sedikit pun mau bertanggungjawab Dod, kenapa kamu justru kabur bersama orang tuamu di Australia?. Manusia seperti apa kamu Dod?. Aku yakin, suatu saat kamu juga akaan merasakan apa yang aku rasakan saat ini Dod, bahkan lebih dari yang sekedar kamu lakukan.

Bagaimana jika Ayahku yang di sana malihatku. Aku malu padamu Ayah. Aku minta maaf, sudah menambah berat siksaanmu. Tapi aku juga tak berkehendak seperti ini Ayah. Jika aku bisa memilih, maka aku lebih baik mati Ayah. Karena sebentar lagi pun aku akan mati juga. Tapi, bagaimana dengan Ibu. Oh.. Ibu, maafkan anakmu yang durhaka ini Ibu. Aku tak bisa berbakti padaamu, walaupun hanya sekedar membuatmu tersenyum atau menjaga nama baikmu. Aku tak pantas menjadi anakmu.

Sampai kapan aku akan menangisi nasibku? Dengan menangis, jalan ini pun akan tepap buntu. Walaupun tante Reni sudah mengataakan aku boleh membaawa anakku ke rumahnya, tapi bukan beraarti Dia mau merawat Davi. Karena aku telah mengatakan yang sebenarnya. Davi bukan anak Ardi.

Mata ini sudah terlalu banyak menangis. Mana diriku yang dulu. Nia yang selalu fokus pada kuliah dan memperhatikan tugas-tugasnya. Sekarang, jangankan mengerjakan tugas, kuliah pun aku tak tau sudah di DO atau belum.


Siasat <b>Anggrek</b> Coryanthes

Posted: 23 Jun 2010 05:12 PM PDT

Anggrek Coryanthes adalah salah satu tumbuhan yang mampu menjebak serangga agar jatuh ke dalam perangkapnya dengan menggunakan taktik yang menarik. Sistem reproduksi anggrek ini didasarkan pada memikat serangga dan memanfaatkannya untuk membawa serbuk sarinya.

candi orchid (<b>anggrek</b> semarang): Merawat <b>Anggrek</b> : Part 2 <b>...</b>

Posted: 23 Jun 2010 08:22 AM PDT

Mengapa anggrek bulan saya berbunga lebih sedikit dibanding pada saat saya beli?
Banyak yang mempengaruhi kualitas jumlah kuntum anggrek bulan. Anggrek bulan akan berbunga sempurna di daerah dingin / dataran tinggi. Bila kita merawat di dataran rendah, sudah dipastikan akan menurun jumlah kuntumnya.

Harap diperhatikan label nama anggrek tersebut. Code 'Phal / P' pada label menunjukan anggrek tersebut murni berdarah Phalaenopsis sehingga akan lebih bagus dirawat di daerah dingin. Sedang 'Dtps' (Doritaenopsis) menandakan anggrek tersebut sudah ada darah 'Doritis' yang mampu hidup baik di dataran rendah.
Memacu pemupukan tidak akan mempengaruhi jumlah kuntum. Sebaliknya membuat lingkungan yang sesuai dengan anggrek tersebut membuat kuntum dan kualitas bunga menjadi lebih prima. (contoh: perhatikan bunga anggrek di tetangga kita yang ditempelkan dipohon. Selalu berbunga dan kelihatan sehat. Tanyakan .... berapa kali disiram, dipupuk, dll ?????)

Anggrek bulan saya daunya busuk. Kenapa?
Salah satu masalah dalam budidaya tanaman anggrek terutama anggrek Phalaenopsis adalah serangan penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh Erwinia carotovora ssp. carotovora (Semangoen, 1991).
Gejala penyakit busuk daun ini ditandai dengan timbulnya bercak yang berwarna lebih gelap dibandingkan dengan daun yang sehat. Selanjutnya daun menjadi lunak, berair dan mengeluarkan bau yang khas. Penyakit ini akan menjalar ke bagian pucuk tanaman ( titik tumbuh ) sehingga dalam waktu singkat tanaman akan mati. Pemberantasan yang dilakukan pada umumnya adalah memotong daun yang terserang penyakit atau membuang tanaman tersebut.
Pada umumnya infeksi bakteri pada anggrek bulan terjadi bila pada permukaan tanaman terdapat genangan air dan kurangnya sirkulasi udara. Bakteri masuk ke dalam tanaman melalui mulut daun ( stomata ) atau karena adanya luka. Infeksi yang ditimbulkan disebabkan oleh Erwinia carotovora yang lebih dikenal sebagai penyakit busuk ”Soft rot”. Beberapa petani banyak menggunakan bakterisida secara berkala. Penggunaanya satu bulan sekali atau menjadi sebulan 2 sampai 3 kali pada saat perubahan cuaca. Hindarkan Phalaenopsis dari terpaan air hujan, beri naungan agar tidak kelebihan air. 
Menanam phalaenopsis yang aman dari busuk daun yaitu dengan cara vertikultur. Cara vertikultur dapat menghindari dari genangan air di media dan cenderung mendapat sirkulasi udara yang baik.
Penggunaan varietas phalaenopsis yang memiliki ketahanan terhadap penyakit busuk daun adalah alternatif bagi petani yang akan budidaya anggrek bulan / Phalaenopsis.

Daun anggrek bulan saya ada bercak hitam bahkan putih keperakan ....
Dimusim kemarau kerusakan karena tungau (spider mite) sangat cepat menjalar. Gejala yang timbul akibat serangan tungau ini adalah adanya bercak berwarna kuning / coklat di bagian atas daun. Kerusakan yang khas yaitu rusaknya bagian stomata bagian bawah daun (punggung) dengan warna seperti perunggu keperakan. Pada tingkat serangan lanjut daun akan menghitam dan gugur.
Bila phalaenopsis terserang tungau mengakibatkan produktifitas menurun bahkan cenderung mati. Cara tercepat untuk membasmi tungau tersebut dengan menyemprot 'akarisida' lima hari sekali.
Bila serangan hanya beberapa tanaman bisa dilakukan dengan mengusap punggung daun dengan kapas yang diberi alkohol 70%. Setelah diusap, perhatikan kapasnya .... akan terlihat titik titik berwarna orange, itulah tungaunya....

Akar Phalaenopsis saya tidak tumbuh ......
Akar yang sehat pada phalaenopsis adalah berwarna putih besar (dibanding dendrobium, oncidium) dengan ujung hijau muda atau merah, tidak berbuku-buku dan bersisik. Tumbuh terus pada bagian ujungnya, bentuknya meruncing sehingga mudah sekali menembus rongga media.  
Dilihat dari fungsinya akar phalaenopsis berguna untuk menempel di media dan memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air.
Beberapa akar Phalaenopsis akan tumbuh dan masuk ke dalam media, menempel di pot /pohon dan sebagian menggantung. Biarkan akar tersebut tumbuh dengan sendirinya.
Akar akan membusuk bila terlalu banyak air, berwarna coklat dan melepuh. Potong akar yang busuk agar tidak menyebar ke akar sebelahnya. Bila akar berkeriput berarti phalaenopsis tidak cukup air (biasanya dibarengi dengan daun yang layu). Akar berwarna kuning kecoklatan dengan pinggir sedikit hitam, tanda ini adalah sinyal sengatan matahari, pindahkan phalaenopsis ketempat teduh.
Bila akar berhenti tumbuh (ujungnya tumpul), berbuku2 dan cenderung diam menandakan bahwa media kita sudah terlalu asam. Ganti media dengan yang baru, potong akar pada bagian yang rusak, sisakan akar yang sehat.
Beberapa petani menggunaka vitamin B1 untuk mempercepat tumbuhnya kalus akar. Vitamin B1 bisa menggunakan vitamin yang biasa dikonsumsi manusia. 1/4 vitamin B1 25mg dicampur dengan 1 liter air, diaplikasikan bersama pupuk. Bila akar sudah mulai tumbuh, hentikan pemakaian vt B1.
Vit B1 juga dijual dalam kemasan seperti pupuk.

Apakah air  cucian beras bisa untuk pupuk ?
Air cucian beras banyak mengandung vit B1. Endapkan larutan tersebut, ambil air bagian atas dan disiramkan ke phalaenopsis. Perlakuan ini bisa dilakukan setiap pagi.

Morfologi <b>bunga anggrek</b>

Posted: 22 Jun 2010 09:51 PM PDT

Pada dasarnya untuk mengenali jenis atau spesies anggrek bisa di lakukan dengan berbagai cara, misalnya cara yang paling umum adalah dengan membandingkan spesimen dengan gambar yang ada pada majalah-majalah, buku referensi, ataupun spesimen awetan yang sudah diberi nama. Namun terkadang cara ini tidak efektif untuk menemukan nama spesimen yang kita cari karena famili anggrek memiliki ribuan spesies dari berbagai genus. Terlebih jika itu spesimen baru yang kita dapat di hutan, misalnya setelah observasi kehutan seperti yang dilakukan tim observasi dari CASI Kalsel dan PAI kalsel beberapa waktu lalu di pegunungan Meratus. Nah untuk mengidentifikasi tanaman anggrek ini umumnya lebih mudah jika spesimen sedang berbunga, meskipun identifikasi tetap bisa dilakukan meski tidak ada bunga.

Morfologi bunga anggrek memiliki ciri khas yang membedakannya dari famili lain. Umumnya terdiri atas bagian-bagian bunga yaitu Kelopak atau sepal dan mahkota (petal).  Sepal berjumlah 3 helai yaitu satu  sepalum dorsal dan 2 sepal lateral. Sedangkan  petal hanya 2 karena salah satu petal telah termodifikasi menjadi bagian yang di sebut labellum atau bibir bunga. Bersambung…

<b>Bunga</b> dan Pelaminan « MudahMenikah

Posted: 21 Jun 2010 09:11 PM PDT

Sebaiknya Anda terapkan tips berikut ini, langkah jitu memotong anggaran untuk dekorasi pelaminan.
  1. Carilah alternatif lain untuk tidak menggunakan hiasan bunga saat resepsi. Tidak ada satu aturan pun yang mengatakan bahwa hiasan pelaminan menggunakan bunga. Anda juga bisa menciptakan kreasi unik lainnya, contohnya dari bunga tiruan dan hiasan buah-buahan, serta rangkaian janur yang cantik dan klasik.
  2. Jika terpaksa memakai bunga untuk hiasan meja tamu, sebaiknya cukup dengan merangkai bunga dalam vas kaca plus hiasan pitanya. Untuk menghias meja ini Anda dapat memilih bunga yang kuncup, karena biasanya cukup tahan lama dibanding bunga yang sudah mekar.
  3. Anggrek dan mawar adalah bunga yang cantik dan harum. Tetapi jika ditanya soal harganya Anda bisa "shock" mendengarnya, apalagi menjelang hari-hari penting. Siasati dengan membeli beberapa tangkai kuncup mawar, letakkan setangkai mawar dalam vas untuk setiap meja di sekelilingnya Anda juga bisa meletakkan lilin dengan sentuhan warna-warna bunga.
  4. Sebaiknya hindari memesan bunga pada hari-hari penting seperti hari Natal, hari ibu, atau hari Valentine. Usahakan agar acara resepsi terbebas dari hari-hari penting tersebut.
  5. Maksimalkan menggunakan bunga pada hal yang penting saja, seperti buket pengantin, korset pengantin pria, korset untuk ayah, dan anggota keluarga lainnya. Dengan mengurangi penggunaan bunga pada hal yang perlu saja, Anda akan menghemat anggaran hingga 35 persen.
  6. Jika acara resepsi dilangsungkan pada malam hari, bunga yang Anda pesan sebelum acara bisa mekar segar dan harum sebelum jamuan makan malam. Oleh karena itu biarkan rangkaian bunga dibungkus dalam kertas, dan masukkan ke dalam kulkas agar tetap segar.
  7. Untuk dekorasi pelaminan sebaiknya pilih sesuai tema perkawinan. Artinya, Anda dapat menciptakan gaya khusus atau berkarakter untuk dekorasi pelaminan.
  8. Pada saat mendekorasi pelaminan pastikan orang-orang yang mendekorasinya dapat menyelaraskan warna bunga dengan sinar yang dipantulkan lampu. Hal ini penting sekali untuk seorang fotografer ketika menghasilkan foto terbaik untuk Anda berdua saat berada di pelaminan.
  9. Bila Anda memutuskan untuk menata dekorasi pelaminan sendiri, tempatkan tanaman bonsai di sekeliling pelaminan untuk penataan yang lebih artistik. Anda juga bisa menempatkan tanaman ini tepat di sisi tangga pelaminan.
  10. Bila Anda ingin menata dekorasi sendiri, menyewa lebih baik daripada membeli. Anda dapat menyewa tanaman besar maupun kecil dalam pot, semak-semak atau pohon pinang-pinangan.    Bunga dan Pelaminan

Flowers « home is where your heart lays

Posted: 21 Jun 2010 12:14 PM PDT

Sudah lama ga nge-blog. Terakhir, ngeblog juga cuma gara-gara ikutan blog contest.

Hahaha. What a resilient one!

OK, forget it!

Now, I'm gonna start it all over again, dengan semangat GO-BLOG(baca dalam dua kata yang terpisah ya, biar ga bikin aku down.hahaha) yang baru pastinya.

Kurasa harus kuawali semuanya dengan lagu yang sedang bercokol di kepalaku sekarang*.

Erik Hassle – Don't Bring Flowers After I'm Dead. He's one from my OUT OF THE BUZZ list.

Hah? Siapa? Erik Hassle? Gak tau tuh!

Makannya alangkah baiknya kalo kamu diem, duduk manis, baca aja, plus jangan komen mulu.

Entah kenapa aku setuju banget sama Erik Hassle ini.

"Don't bring flowers after I'm dead

Don't bring flowers after I'm dead

Save your givings for the living instead"

Aku suka lagu ini bukannya lagi pengen mati ya, ato udah ada firasat mau mati. Yah, semua emang bakal mati. Biar deh, ntar juga datang kalo udah waktunya.

Tapi pernah bayangin ga, besok kira-kira kalo mati pasti makam kita bakalan bertabur beraneka taburan bunga dalam tujuh rupa, ato entah berapa lah nominal dan variasinya, mintalah sendiri sama ahli warismu-kalo sempet nulis surat wasiat tapi.

Ato kalo kamu cukup punya waktu buat memintanya secara lisan-kalo kamu ga stroke dan masih bisa ngomong dengan jelas pastinya. Kalo ga pengen stroke, jangan suka makan gorengan sama sempetin olahraga lah dikit-dikit, mungkin sekali-kali ga naik kendaraan terus, sekedar jalan kaki ke kios apa yang deket-deket gitu kalo mau beli sesuatu, misal kios gorengan.

Hahaha. Yaudahlah, terserah kamu aja. Emang enak kok gorengan, aku aja suka beli.

Sama cabe lebih enak.

Semoga kita sehat walafiat selalu.amin.

No hard feelings.

Cuma pengen nyentil penulis blog ini kok yang pola hidupnya udah ga jelas dan ga sehat.

Ada banyak hal yang terlintas di kepalaku setelah denger lagu itu.

Kalo kita (jangan bawa-bawa saya) mengaku so devoted to-alias penganut tren tertentu-yaitu langgam minimalis. Yang, bolehlah kita bilang salah satu contoh pengamalannya adalah tampilan façade eksterior rumah yang sejalan, serasi, selaras dengan tampilan façade eksterior muka penghuni. Polos.

Bermuka polos-bukan innocent-bukan pula muka rata. Sebenernya cuma polos aja salah satu bagian tubuh lainnya yang akhirnya berimbas ke mukanya. Polos.

Saking polosnya, sampai-sampai ketika tiba saatnya terbaring di liang lahat,  makamnya pun polos. Tanpa taburan dan hiasan bunga tujuh rupa di atasnya.

Kayaknya mendiang yang bersangkutan bukan orang Indonesia.

Ato mungkin mendiang kurang 'givings for the living' selama beliau hidup.

Buat penganut aliran Go Green, segala aksi-aksi penyelamatan bumi yang sudah dilakukan selama ini kayaknya lumayan terlegitimasi lewat lagu ini. Sedikit.

Bayangin, bunga yang akhirnya bisa mekar dengan indahnya, yang mungkin butuh waktu entah berapa lama buat memancarkan keindahannya, tiba-tiba kau petik begitu saja. Atau mungkin dipetik ibu-ibu penjual bunga di pinggir Pasar Kranggan. Dan kebetulan kamu beli-pake nawar pula, karena kamu ga sempat metikin bunga sendiri. Mana sempet juga ngerawat tanaman bunga di halaman rumah, halaman rumah aja gak punya.

Maklum rumahnya minimalis.

Yaudah.

Dan dengan teganya-teganya-teganya-teganya (kalo masih kurang banyak, tanggap Meggy Z aja ya, males copy paste) kau tabur bunga-bunga indah itu. Teronggok dan tergolek begitu saja di makam dan dengan segera akan kadaluarsa keindahannya sehingga menjadi pupuk kompos-ato entah mungkin sebutlah menyublim.

Sebenernya, sejak kapan ya para penganut aliran Go Green concern nyelamatin bunga? Setauku bakal lebih worth it kalo nyelamatin tetumbuhan dan pepohonannya daripada sekedar bunganya.

Tapi begini, berhubung saya suka pelajaran biologi, bukan karena gurunya yang sexy, tapi bener-bener suka murni tanpa embel-embel apa-apa. Dan dulu hampir kuliah juga di jurusan Biologi, nyaris, tapi akhirnya pindah ke jurusan arsitektur, jadi ga ada salahnya sedikit refresh tentang pelajaran biologi (walopun saya juga tau kalian juga pasti masih inget).

Nah, didalam bunga terdapat serbuk sari yang berperan penting dalam keberlangsungan ekosistem. Dan serbuk sari dapat berfungsi sebagaimana mestinya dengan bantuan angin, serangga, burung dan makhluk hidup lain serta dan lain lain yang katutan di bagian tubuhnya sehingga bisa jadi alat perantara penyerbukan yang efektif. Nah kalo bunga-bunga tadi itu, kita (sekali lagi, jangan bawa-bawa saya) petikin semua, nanti gimana serangga ma burung-burungnya mo pada nemplok? Cuma ulernya doank aja ntar yang tertarik buat ngrokotin daun-daunya.

Tapi sebenernya kita juga bisa bantu penyerbukan sih kalo misal kita petikin dan kita katutan juga. Berarti metikin bunga ga ada salahnya juga donk ya? Tapi nggak, saya tetep ga mau ngalah.

Kenapa?

Karena kemarin-kemarin* saya baru bertandang dan melawat ke rumah teman saya, yang kebetulan tidak minimalis, sehingga punya halaman yang sangat luas. Dan di halamannya terdapat kebun anggrek yang isinya bener-bener bermacam-macam banget dari genus dan species­-nya. Dari yang familiar di telinga dan mata saya sampai yang bener-bener asing dan langka. Dari yang asli dari sononya sampe yang udah saling disilangkan perkawinannya.

Trus apa hubungannya?

Dari bermacam-macam jenis anggrek yang tumbuh di kebunnya, masing-masing memiliki rentang waktu yang berbeda-beda hingga akhirnya akan menghasilkan bunga. Anggrek jenis Dendrobium siap berbunga saat berumur sekitar 12 bulan. Phalaenopsis akan berbunga saat berumur 8-11 bulan. Oncidium akan berbunga saat berumur 18-25 bulan. Cattleya akan berbunga saat berumur 24-30 bulan. Vanda akan berbunga saat berumur 24-32 bulan**. Masing-masing tergantung dari jenis anggreknya. Kalau belum pernah melihat, mendengar dan merasa akan kehadiran spesies-spesies anggrek yang saya sebutkan tadi, atau mungkin ga ada bayangan sama sekali, ga usah dipusingin. Wong saya juga ndak tahu, lebih tepatnya lupa (jangan dibalik lho). Yang pingin saya tekankan yaitu lamanya waktu berbunga, yang ternyata bisa sampai dua tahun lebih! Lebih lama dari Ibu mengandung.

Selain dipengaruhi oleh variabel faktor internal tumbuhan anggrek itu sendiri, rajin atau tidaknya anggrek-anggrek tersebut untuk berbunga juga berbanding lurus dengan variabel faktor eksternal, terutama treatment oleh si empunya anggrek, rajinkah dia memberikan cintanya kepada mereka? Seperti menyiram, memupuk, mengkondisikan media tumbuh dan merawatnya.

Saya yakin fluktuatif, layaknya iman saya. Haha.

Tapi yang jelas, menurut cerita teman saya tersebut (kebetulan pria, sayang dia gak punya adik perempuan.he) saat sedang menyiram di suatu sore, dia terkejut mendapati salah satu anggreknya sudah memekarkan bunga, entah setelah berapa lama, yang bahkan dia gak pernah notice atau harap-harapkan sebelumnya.

Lamanya waktu berbunga tersebut yang salah satunya dibangun atas dasar relationship yang intensity and intimately (minjem kata-katanya Frau) antara anggrek dan si empunya itulah yang bikin saya keukeuh mempertahankan opini saya buat gak metikin bunga, dalam kasus ini terutama anggrek. Saya gak rela aja kalau setelah sekian lama menunggu berbunga, eh dengan gampangnya main petik. Walaupun anggrek memang dikembangbiakkan salah satunya adalah sebagai pemenuhan konsumsi bunga potong, dan bahkan yang paling populer dibanding bunga-bunga lainnya**, cuma ya itu tadi, saya tetep gak terima.

Saya 'temenan' sama teman saya si empunya kebun anggrek ini juga belum terlalu lama, walaupun kita sebenernya udah kenal lama. Apalagi temenan sama tanaman anggreknya, baru sekali itu saya lihat-lihat kebunnya. Lucunya, ternyata dia adalah putra dari mantan pengajar saya di sekolah dulu. Ternyata dunia tak seluas kebun anggrek di halaman rumahnya.

Ibarat anggrek berbunga, saya sadar ternyata berteman juga butuh waktu. Untuk benar-benar sekedar dipanggil dan dilegitimasi sebagai seorang 'teman' juga butuh waktu. Untuk akhirnya bisa saling buka hati dan mengeliminasi jarak personal masing-masing benar-benar tidak bisa diprediksi kapan jangka waktunya. Gak bisa dipaksakan, dan yang jelas dibutuhkan adalah interaksi. Kalau boleh ditambah, chemistry.

Hal ini juga berlaku untuk hubungan antar pasangan, tidak hanya sebatas hubungan pertemanan.

Akan sangat menyenangkan kalau suatu saat bisa mendapati mekarnya bunga dari hasil tumbuhnya pertemanan.

Sebelum kelupaan, kalau kamu sudah mencibir bahkan dari awal paragraf-paragraf sebelumnya akan kecintaan teman saya merawat tanaman anggrek sebagai seorang pria, dan juga ketertarikan saya membahas topik bahasan tentang anggrek, mungkin kamu perlu sedikit get a life! Anggrek berasal dari bahasa Yunani "orchid" berasal dari orchis yang berarti testicle atau buah zakar. Pada zaman dahulu, anggrek diidentikkan dengan keberadaan pria, baik warna, bentuk, bahkan strukturnya. Anggrek juga melambangkan kesuburan dan kejantanan**.

Sepertinya saya sudah terlalu jauh Out Of Topic-nya ya. Kasian Erik Hassle.

Setali tiga uang dengan tanaman-tanaman anggrek di kebun teman saya itu, saya juga belum lama kenalan sama Erik Hassle, tapi saya akui chemistry saya sudah lumayan terbangun cukup apik sama lagu-lagunya.

OK. Sebelumnya saya peringatkan ini bukan resensi.

Erik Hassle.

Penyanyi asal Swedia, dengan debut albumnya 'Hassle', yang entah beberapa bulan kemudian, pas lihat release date-nya di iTunes dan Amazon, albumnya ganti nama jadi 'Pieces'. Plus beberapa track baru yang sebelumnya tidak masuk dalam album 'Hassle', begitu pula sebaliknya ada beberapa track di album 'Hassle' yang hilang di album 'Pieces'.

Menyebalkan memang. Terutama karena membuatku bekerja dua kali.

Awalnya sih agak aneh denger jenis musiknya. Trus, dilihat dari font yang dipake, kayaknya orangya emang terlihat sedikit nyentrik. Sound yang dipake di lagu-lagunya unik, tapi tetep catchy, ga terlalu aneh, tetep dalam unsur pop dan masih enak buat didengerin-paling gak di telinga saya. Yang jelas, buat saya lagu-lagunya nyambung, menyatu dalam keseluruhan satu album.

Kalo masalah muka alias tampang, ga terlalu komersil sih kayaknya, tipikal sri gunung (dari jauh aja keliatan nice). Liat aja tu dari deket, photo close-up di covernya. Sedikit mirip Nick Jonas sih- tapi butuh di-liqufy di banyak tempat biar mereka berdua keliatan kayak pinang dibelah dua. Trus alisnya sedikit rada butuh diolesin minyak firdaus kayaknya, tapi bukan rambutnya, udah kelebatan itu ampe miring-miring ke kanan(kalo dilihat dari dia lho). Yah, berarti emang pantes lah jadi musisi, arah condong rambutnya bisa jadi indikasi otaknya udah berat yang kanan.

Asumsi tak berdasar.

Tapi ngomongin masalah suara sih, buat saya lebih enak didengerin Erik daripada Nick Jonas (yang kata teman saya dan beberapa orang lain kok dibilang suaranya mirip Michael Jackson ya?). Yang jelas, Erik ga perlu nyanyi pake tereak-tereak ngeden ala Nick dan saudara seperguruannya (Jonas Brothers), yang ga tau tereaknya sedikit mengganggu kenyamanan telinga saya.

iyeeeeeeehhhhhh…..yeaaaaah…

oke.cukup.

Bukannya Nick Jonas ga bisa nyanyi juga sih, sempet dengerin lagunya yang 'Stay' LIVE version, nice, cuma cara tereaknya aja tu lho yang saya komplain. Entah mungkin sayanya aja sih yang kurang gaul a little bit longer sama Jonas family. Tapi pokoknya bisa nyanyi lah intinya, terutama dibandingin sama  saya yang bisanya cuma ngomong doank.

OK, kalo gitu kita ke lagunya dulu ya, Nick Jonas –nya dah outlist, jadi kuputerin yang Erik Hassle aja ya.

Loh?! Tuh, emang cuma bisa ngomong doank kan?!

Hahaha…

:)

Sekali lagi ini bukan resensi, just personal thought.

Tapi kok mirip resensi ya?

Kalo resensi tu kayak gini.

Erik Hassle – Dont Bring Flowers After I'm Dead

Erik Hassle – Hurtful

Erik Hassle – Isn't It Obvious

For complete album, get a copy by ur own self!

Ask any search engine that you know.

And blame them for piracy, not me.

* Semua kata keterangan yang menerangkan variabel waktu pada postingan ini tidaklah aktual pada saat saya mempostingnya ataupun saat tiba di hadapan Anda untuk akhirnya Anda baca, mengingat date created document yang sebenarnya adalah 10 Maret 2010. Seperti mengacu pada keterangan yang telah penulis jelaskan di atas, sejalan dengan tingkat iman penulis yang fluktuatif, begitu pula niatan penulis untuk menyelesaikan tulisan ini. Untuk info aktual, lagu yang sedang bercokol di kepala penulis saat ini tidaklah lagi Erik Hassle – Dont Bring Flowers After I'm Dead, namun Erik Hassle – Isn't It Obvious***.

** S. Parnata, Ayub, "Panduan Budi Daya & Perawatan Anggrek", AgroMedia, April 2005

***Dan sepertinya sekarang sudah berganti lagi

Download MP3 Keenan Nasution - O <b>Bunga Anggrek</b> - Gratis Lyric <b>...</b>

Posted: 12 Jun 2010 08:35 PM PDT

Free Download MP3 Keenan Nasution - O Bunga Anggrek Gratis



Tidak ada komentar:

Posting Komentar