Halaman

Minggu, 27 Juni 2010

bunga anggrek: Antologi prosa puitis dari status Facebook saya

bunga anggrek: Antologi prosa puitis dari status Facebook saya


Antologi prosa puitis dari status Facebook saya

Posted: 26 Jun 2010 04:13 PM PDT

Goreskan tintamu, biarkan pena bicara
tapi jangan di lembaran hatiku
Sudah ada pena lain yang menuliskan rangkaian cerita
di sini
bukan untuknya
untuk dunia

Teman, tempat berbagi cerita…
Sahabat, tempat berbagi hati…
Pasangan, tempat berbagi hidup..

Adam tak pernah benar-benar memiliki Eva,
Tuhan menitipkannya untuk dijagai sedekat tulang rusuk di dadanya…

Menjadi hujan, aku tak bisa memilih harus jatuh kemana.
Menetes dari langit sunyi, bergulir di ribuan daun
Lalu singgah dimana? Newton bilang aku mengikuti puisi gravitasi,
Einstein bilang lengkungan ruang waktu.
Terserah kata mereka, kupilih jatuh di
hatimu saja: bumi yang tak menanti hujan

Jam itu masih berdetak di atmanya,
bahkan ketika waktu berhenti.
Hujan rintik, langit kelabu. Selalu ada yang mengembara.
Pergi kemana? Kemana lagi selain kepada
Sang pemberi detik.
Malam masih berlanjut, mengingatkan setiap makhluk bahwa suatu saat
mereka harus mengembalikan jamNya

Dan matahari merunduk, membaringkan langitnya di sudut senja. Pucuk-pucuk gedung tidak akan bertanya kapan pagi mulai, malam tidak akan bertanya kapan matahari kembali…

Lalu kaki melangkah meninggalkan suara ranting patah, hanya sesaat sebelum angin menelannya. Sementara jejak pijakku masih di pasirmu,
ditunggui pantai bersahaja, sampai laut menghapus warnanya…

Sesekali dengarkanlah warna-warni malam,
rangkaian kata-kata sunyi tempat kita menitip mimpi.
Sesekali lihatlah nada nadi siang,
rangkaian bait-bait ramai tempat kita meniti harapan.

Angin yang mengembara, kapan singgah?
Sudah lebar daun pintu terkuak, jendela dibuka.
Tidak, aku hanya molekul udara yang melintas dari ventilasi,
semilir di wajahmu,
menggerai rambutmu…

Perlu berapa senja untuk sampai ke halamanmu?
Biar kurangkai tangkai hari-hari dan
kusinggahi seribu satu stasiun.
Kubawakan berbuket-buket puisi,
dari setiap aksara,
dari setiap cinta.
Tidak perlu, jawabmu,
datang saja sekarang dan jangan bawa apa-apa.

Kekasih tiba di pintumu dengan sebuket cinta,
dia juga akan pergi karena cinta.
Kalau dia datang lagi, tanyakan berapa
yang tersisa untuk disemat di aortamu.

Sahabat adalah malaikat yang meninggalkan sayapnya di surga,
lalu berdiam di sebelahmu menjadi sepasang telinga buat segenap puisi laramu.
Sahabat adalah malaikat yang datang
meski bukan sebagai matahari, tapi hadirnya menghangatkan dinginmu.
Sahabat adalah malaikat yang memasangkan
sepasang sayapnya ke atmamu, lalu mengajakmu terbang
mengarungi badai bersama.

Di suatu ruang-waktu, kubangun rumah kecil untukmu. Seperti semua pujangga, kuundang kau memperindahnya. Lalu kuarungi mimpimu, pergi mencari daun pintu, anak kunci atau sekedar kursi tamu. Jarum jam belum berlumut ketika tiba-tiba jendela dan palang pintu kau tutup. Wahai spesies yang menipu jantungnya sendiri, dari nadimu berlembar-lembar diari kuambil kembali.

Sebuah rumah:
dan aku tak berharap singgah.
Sebuah pintu,
alu selamat datang.
Sebuah cerita, maka kusumpahi kamu,
puteri-puteri Yerusalem - yang membuka pintu sebelum waktuNya.

Katamu aku masih tidur,
tapi ketahuilah aku terbang tinggi, berjalan jauh.
Sedari dulu telah kulukiskan mimpiku di sungaimu.
Jangan cemari airnya, karena isinya hatiku

Bahkan cahaya mentari pun basi:
Bukan hanya terlambat 8 menit, cahaya yang kita lihat itu
cuma sisa sinar gamma,lahir sejuta tahun yang lalu.
Oh, pencipta matahari, hanya engkau kekasih abadiku.
Kekasihku kemarin, hari ini dan besok…

Jatuh cinta itu keputusan, patah hati itu pilihan.
Karena patah hati adalah pilihan terburuk,
maka jatuh cinta haruslah keputusan terbaik

air yang bergulir di wajahmu itu bermula dari samudra yang jauh, sayang.
setiap tetesnya masih bercerita tentang sungai, lembah dan danau di hatiku.
juga tentang perjalanan panjang dusun-dusun lusuh, kota-kota fana. Sampai waktunya,mentari menjemput dan mengantarkannya ke negeri jauh. Sepotong pelangi sebagai gantinya,
dititip di langit kita

laki-laki membikin puisi, melintasi benua,
menyelami samudra, membelah proton, memecahkan kode DNA,
melacak bing bang, bahkan terbang ke bulan.
laki-laki mengejarnya seumur hidup,
dan menemukannya dihatimu, o, pelabuhan terakhir.

Waktu berlari, dan aku cuma merayap.
Jadi terbanglah camar laut, terbang tinggi sampai
aku tinggal noktah di matamu.
Samudra biru masih milikmu..

Entah yang kutulis puisi atau katakata, ketahuilah kita hanya pucuk-pucuk pohon yang mencoba menggapai bulan. Bulan sejauh entah dari dedaun mimpi,bintang-bintang apalagi.
Bahkan angin pun tak sudi singgah. Wahai embun pagi kutitipkan sisa malam ini.

Masih sunyi nadi pagi ketika malam beringsut meninggalkan jejak
rindu di setiap mimpi. Wahai malaikat yang menabur berkat buat
setiap makhluk bumi, taburkanlah atas nama Cinta.
Biar bersemi mentari di hati waktu…

Pagimu dibuka mentari, malammu dijenguk bintang-bintang.
Apalagi yang kurang?
Matahari, bulan atau bintang itu senantiasa ada,
walau kau tak selalu melihatnya.
Ada hari kau bisa melihat matahari dan bulan bersama,
sabarlah menunggu gerhana.
Ada hari kau bisa melihat matahari dan bintang sekaligus,
sadarilah keduanya sama.

masih kuingin melukis bait-bait puisi pada senja,
debur laut,
juga pada langit sunyi.
tapi malam terlanjur meluruh di segenap sudut kota
membawa sepotong bulan lusuh, yang menyemplung di tepi sungai itu.

aku laut, jadi kubiarkan ombak-ombak kecil
menari di hatiku.
Aku langit, jadi kubiarkan awan-awan
menyanyi di dadaku.
Aku bumi, jadi kubiarkan bunga-bunga tumbuh di atmaku.
Aku materi, kelak kembali ke waktu sebelum nol.
Aku fana, kelak kembali ke singularitas sebelum big bang.
Hi, bukankah entropi masih bercerita tentang masa?
Jadi biarkan saja ombak, awan dan bunga itu.
Toh suatu saat mereka tiada…

Dia tiba ketika kutanam sajak-sajak di taman.
Sejak itu sebuah sajak tumbuh sebagai anggrek.
Semakin besar, sampai aku lupa kapan terakhir sajak lahir.
Seperti angin lalu, dia pun hanya singgah.
Meninggalkan sepotong anggrek yang tidak kunjung dipetik.

Separuh malam telah menguap, tapi bintang-bintang masih menjagai langit.
Dan aku di sini, seperti biasanya merekam suara sunyi. Hari ini tak lahir puisi, jadi diari malam kuisi dengan mini fiksi tentang biomolekul, kosmologi atau Mozart.
Serupa ambigu: Aku tertawa karena kalau tidak, aku akan menangis.
Aku melupakanmu karena kalau tidak, aku akan merindukanmu.

Suara malam masih mengingatkanku pada sepotong puisi yang berjudul,
tapi tidak berbait.
Rupanya sudah habis kata untuk melukiskan luka laki-laki: biru, redup dan abu-abu. Sesepi pelangi yang kehilangan tujuh frekuensi, aku hanya meminta warna sepia saja.
Biar potret itu ada walaupun tidak ada.
Biar potret itu utuh walaupun luruh

Why should begin something that must end someday?
Kenapa harus tertulis puisi utk pelangi,padahal keindahannya hanya sesaat
sementara malam membiusmu kelu?

Suatu hari aku pergi ke dunia mimpi,
kutinggalkan semua cerita pada sebuah blackhole,
dan berharap tidak ada radiasi Hawking agar tak secuil bait pun keluar lagi.
Sebab rindu tak tertebus dengan puisi…

aku hanya sisa debu bintang.
Kau tulis juga semua cerita manis itu di setiap nafasku.
Sepotong demi sepotong sajakMu kutitip di jantungku selamanya


Lowongan Kerja Indonesia: CD interaktif berkebun <b>Bunga Anggrek</b> + <b>...</b>

Posted: 16 Jun 2010 03:33 AM PDT

saat ini saya menjual CD cara berkebun Bunga Anggrek yang benar, hanya dengan harga 60 ribu (sudah ongkos kirim). 

<b>Anggrek</b> (Orchidaceae)

Posted: 14 Jun 2010 12:36 AM PDT

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Orchidaceae
Juss.
Subfamilia Lima anaksuku:

Lihat pula: Daftar marga anggota Orchidaceae

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan “berdaging” (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.

Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.

Ciri-ciri botani

Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau “berdaging”: tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.

Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.

Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (“anggrek tanah”) batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat “memanjang” (monopodial) atau “melebar” (simpodial), tergantung genusnya.

Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.

Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam “lidah” yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut “pollinia”) dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.

Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.

Kekerabatan antar anggrek spesies berdasarkan sifat morfologi tanaman dan bunga

Berdasarkan hasil analisis varian untuk karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, perbandingan antara panjang daun dengan lebar daun, jumlah kuntum bunga, panjang tangkai bunga, diameter bunga dan panjang kelopak bunga dari keenambelas anggrek spesies yang diuji menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang nyata.

Tampak bahwa G. scriptum mempunyai panjang daun, lebar daun dan panjang tangkai bunga nyata paling tinggi diantara keenambelas anggrek spesies yang diuji. Namun demikian, nilai diameter bunga (6,24 cm) spesies ini nyata lebih kecil dari D. stratiotes. Bunga D. stratiotes memiliki diameter yang nyata paling besar diantara spesies yang diuji, yaitu 9,27 cm. Demikian juga jumlah kuntum bunga yang dihasilkan oleh G. scriptum nyata lebih sedikit daripada D. secundum, masing-masing 27,75 dan 50. Hal ini menunjukkan bahwa panjang dan lebar daun yang besar tidak menjamin akan menghasilkan bunga yang besar dan banyak jumlahnya.

Tinggi tanaman D. anosmum memiliki nilai tertinggi, yaitu 118,40 cm, yang nyata berbeda dengan tinggi tanaman ke lima belas anggrek spesies lainnya. Batang anggrek ini berupa pseudobulb atau batang semu yang tumbuh menggantung ke bawah. Hanya pada saat tumbuhnya tunas baru saja, pertumbuhan pseudobulb dari anggrek ini ke arah atas. Pertumbuhan batang selanjutnya menggantung ke arah bawah, seiring dengan bertambah panjangnya pseudobulb.Tanaman anggrek yang terpendek adalah B. lobii (5,00 cm). Berbeda dengan D. anosmum, B. lobii memiliki batang berupa bulb. Nilai tinggi tanaman anggrek jenis ini tidak nyata berbeda dengan D. bracteosum (17,77 cm), D. capra (12,15 cm), D. johannis (34,48 cm), D. macrophyllum (31,12 cm), D. phalaenopsis (20,02 cm), P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan G. scriptum.

G. scriptum memiliki daun terpanjang dan terlebar. Lebar daun G. scriptum sama dengan lebar daun P. violaceae, P. amboinensis dan D. macrophyllum. Lebar daun terkecil dimiliki D. capra (1,09 cm) yang sama dengan D. bracteosum (1,56 cm), D. johannis (1,76 cm), D. phalaenopsis (2,36 cm) dan A. miniatum (1,52 cm).

Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terbesar dimiliki oleh V. tricolor, sebesar 10,48; yang tidak berbeda nyata dengan D. capra (9,55). Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terkecil dimiliki oleh D. stratiotes (2,20) yang tidak berbeda nyata dengan D. macrophyllum, D. secundum, D. undulatum, D. veratrifolium, P. amboinensis dan P. violaceae (masing-masing dengan nilai 3,05; 2,75; 2,25; 2,48; 2,73 dan 2,68).

Jumlah kuntum bunga yang terbanyak dimiliki oleh D. secundum (50 buah) dan paling sedikit dimiliki oleh B. lobii (1 buah) yang tidak nyata berbeda dengan D. anosmum, D. bracteosum, D. capra, D. johannis, D. phalaenopsis, D. stratiotes, P. amboinensis, P. violaceae dan A. miniatum. Karakteristik bunga B. lobii terletak pada labellumnya yang dapat bergoyang apabila ditiup angin. Dengan adanya ciri khas bunga yang seperti ini, anggrek B. lobii memiliki sebutan anggrek lidah bergoyang atau kembang goyang. G. scriptum memiliki tangkai bunga yang paling panjang diantara keenam belas anggrek spesies yang diuji, yaitu 92,27 cm. Panjang tangkai bunga terpendek dimiliki oleh anggrek D. anosmum (1,36 cm) yang sama dengan panjang tangkai bunga anggrek D. bracteosum, D. secundum, P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan B. lobii.

Diameter bunga anggrek yang paling besar, yaitu 9,27 cm dimiliki oleh D. stratiotes. D. stratiotes ini memiliki mahkota bunga (petala) yang panjang terpelintir tegak ke atas. Besarnya diameter bunga anggrek tersebut sama dengan besarnya diameter bunga D. anosmum. Diameter bunga terkecil dimiliki oleh anggrek D. secundum (0,74 cm). Ukuran diameter anggrek ini paling kecil disebabkan oleh bunga ini tidak dapat membuka atau mekar dengan maksimal. Ukuran bunga yang mini, tersusun sangat rapat, dan dalam satu tangkai bunga terdiri atas kuntum bunga yang banyak, merupakan ciri khas yang membuat D. secundum diberi sebutan sebagai anggrek sikat. Ukuran diameter bunga anggrek ini sama besarnya dengan anggrek A. miniatum (1,13 cm).

Kelopak bunga (sepala) terpanjang dimiliki oleh anggrek B. lobii (6 cm) yang nyata berbeda dengan kelima belas anggrek spesies lainnya. Anggrek ini memiliki sepala dorsale atau kelopak bunga bagian atas tegak, berwarna kuning dan panjang. Sepala paling pendek dimiliki oleh anggrek jenis A. miniatum (0,63 cm) yang sama ukurannya dengan anggrek D. secundum (0,92 cm). Dari keenambelas jenis anggrek yang diuji, hanya ada empat jenis yang mempunyai tipe pertumbuhan batang monopodial, yaitu P. amboinensis, P. violaceae, Vanda tricolor dan A. miniatum. Kedua belas jenis anggrek lainnya tipe pertumbuhan batangnya tergolong simpodial. Dari segi aroma bunga, terdapat keanekaragaman aroma bunga mulai dari tidak beraroma sampai sangat beraroma. Demikian pula dengan warna kehijauan daun, hanya Vanda tricolor yang warna daunnya berbeda dengan kelima belas jenis anggrek lainnya.

Masing-masing jenis memperlihatkan karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan habitat asal diambilnya tanaman anggrek yang bersangkutan. Habitat asal tanaman anggrek memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan anggrek melalui pengaruh sinar matahari, cuaca atau keadaan iklim, suhu udara, kelembaban udara serta tersedianya unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman anggrek untuk mendukung pertumbuhan tanaman anggrek, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas bunga yang dihasilkannya. Meskipun terdapat keragaman karakter dari masing-masing jenis anggrek yang diuji, terdapat pula kesamaan karakter.

Anggrek Berdasarkan Tipe Pertumbuhan

Monopodial
Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).

Simpodial
Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Bayangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.

Anggrek Berdasarkan Tempat Tumbuh

Anggrek Epifit
Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar. Contoh : Cattleya sp., Dendrobiumsp.,

Anggrek Terestial
Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung. akarnya mengambil makanan dari tanah. Contoh : Vanda sp.

Anggrek Saprofit.
Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta menbutuhkan sedikit cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil. Contoh : Goodyera sp.

Anggrek Litofit.
Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh. Anggek ini mengambil makanan dari hujan, udara, humus. Contoh : Paphiopedilum sp.

Pemanfaatan

Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.

Ruang Berita Indonesia » Habibie Persembahkan Karangan <b>Bunga</b> <b>...</b>

Posted: 28 May 2010 06:38 PM PDT

JAKARTA, DETIKPOS.net – Setelah sekitar 20 menit memanjatkan doa untuk mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie, mantan presiden RI Habibie lalu meletakkan karangan bunga anggrek, ke dalam tiga buah vas bunga yang telah dipersiapkan.

Dengan dibantu sang keponakan, Adrie Soebono, Habibie menyiramkan air ke sekujur makam, mulai dari nisan, hingga ujung makam yang satunya. Dengan tangan yang gemetar, serta wajah yang masih menyiratkan kesedihan, Habibie membasahi makam mendiang istrinya.

Sekitar pukul 15.50 WIB, seluruh prosesi ziarah telah selesai ia lakukan, dan menteri riset dan teknologi era presiden Suharto itupun langsung pergi meninggalkan areal Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (28/5/2010).

Langkahnya terburu-buru, menyiratkan bahwa ia tidak ingin diganggu, masih dengan dibantu sang keponakan, Adrie Soebono.

Hari ini adalah kali keempat ia menziarahi makam tersebut, sejak Ainun Habibie dimakamkan pada Selasa lalu (25/05/2010). Sejak Rabu lalu, Habibie selalu menziarahi makam tersebut, pada waktu yang relatif sama. [surya]

Blog Berita Hari Ini Terkini Indonesia

Download MP3 Keenan Nasution - O <b>Bunga Anggrek</b> - Gratis Lyric <b>...</b>

Posted: 06 Jul 2009 12:00 AM PDT

Free Download MP3 Keenan Nasution - O Bunga Anggrek Gratis



Tidak ada komentar:

Posting Komentar