Halaman

Sabtu, 30 Oktober 2010

bunga anggrek: Blogger-Kumpulan bermacam Foto unik, lucu, aneh, artis,Informasi ...

bunga anggrek: Blogger-Kumpulan bermacam Foto unik, lucu, aneh, artis,Informasi <b>...</b>


Blogger-Kumpulan bermacam Foto unik, lucu, aneh, artis,Informasi <b>...</b>

Posted: 30 Oct 2010 06:50 AM PDT

Mereka itu tak pernah ditemukan di Gunung Tambora yang kini diselimuti hutan dengan aneka bunga anggrek yang sangat mempesona. NAPOLEON, RAFFLES, dan TAMBORA. Letusan hebat Gunung Tambora pada April 1815 bukan saja melumat dan ...

ilambra: Special day

Posted: 30 Oct 2010 05:56 AM PDT

Yup hari ini umur berkurang 1 tahun. hmm pas lagi diklat LIPI di Cibinong.
pagi-pagi udah dapat kejutan tak terduga dari jauhhhhhh (trims berat Dok....)
Siangnya bersama temen-temen ke Kebun Raya Bogor, mumpung dapat akses gratis selagi jadi peserta diklat LIPI wkwkwk


Kami juga mengunjungi gedung anggrek

Dan ternyata gedung anggrek gak melulu tentang anggrek, tapi nanas hias ini misalnya....

Atau bunga anggrek tanah yang seolah ingin 'lari' keluar dari kawat pembatas gedung anggrek
dan yang paling gak nyambung, kucing jinak yang sedang duduk santai di depan gedung anggrek hehehe
Perjalanan kami di Kebun Raya Bogor berakhir di danau kecil di sekeliling Istana Bogor, dan tentu saja Monumen Lady Raffles
Bulu burung yang rontok di tepian danau kecil

Perjalanan hari ini, bener-bener berakhir di pijat reflexi ala Doctor Fish (Garra rufa) ikan yang konon memakan kulit mati dan gigitan lembutnya bisa memperlancar aliran darah, wkwkwkwk. bagi saya rasanya cuma geli aja... hahaha

Usaha <b>Bunga</b> Potong Vanda Douglas - candi orchid , <b>anggrek</b> semarang

Posted: 30 Oct 2010 02:02 AM PDT

window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);

Asa <b>Bunga</b>: Puisi <b>Anggrek</b> Hijau

Posted: 27 Oct 2010 02:24 AM PDT

Puisi Anggrek Hijau. Salah satu bunga koleksi bunda. Jadikan puisi pertanda cinta. Selamat membaca... asa hati Diah Utami pada 02.24. Label: anggrek, bunga, puisi, taman bunga bunda ...

Read More

Jumat, 29 Oktober 2010

bunga anggrek: Lauk Tanpa Santan

bunga anggrek: Lauk Tanpa Santan


Lauk Tanpa Santan

Posted: 28 Oct 2010 07:34 PM PDT

   
Text Link
Diy Day Banner

Advertise here ( RM20.00/day)

Advertise here ( RM20.00/day)
Diy Day Banner

 
Lauk Tanpa Santan
Review   | Viewed 139 times 

 
MASAKAN Sunda semakin dikenali masyarakat negara ini biarpun popularitinya tidak sehebat masakan Padang. Sejak beberapa tahun kebelakangan ini, kewujudan restoran menawarkan sajian Sunda bertambah rancak sekali gus menaikkan namanya.

Ia menjadi pilihan bagi mereka yang ingin makanan sihat kerana hampir 90 peratus hidangannya tidak berlemak dan bersantan. Dengan rempah sebagai bahan utama, sajian dari negara jiran itu juga popular dengan hidangan bakar seperti ayam dan sotong bakar.

Kesukaran mencari restoran masakan Sunda di negara ini mendorong Fungsiwati Yamin dari Medan yang menetap di sini sejak 12 tahun lalu mengusahakan restoran sajian asli Indonesia itu.

"Sejak kecil saya menggemari masakan Sunda, tetapi sukar mencarinya di sini. Setiap kali pulang ke Indonesia, saya menikmati masakan Sunda, lalu terfikir mengapa tidak saya sendiri yang membuka restoran makanan itu di sini," katanya.

Fungsiwati mengusahakan Restoran Anggrek Kuring dan syarikat katering di Bandar Puteri Puchong sejak tiga tahun lalu, diikuti cawangan restoran terbaru di Kota Damansara, Petaling Jaya bermula Januari lalu.

"Anggrek ialah bunga orkid manakala maksud Kuring yang diketahui ramai maknanya 'saya'. Bagaimanapun, satu lagi maksud dalam Bahasa Sunda yang kurang diketahui ialah tempat makan yang nyaman," katanya.

Menu istimewa Anggrek Kuring yang mesti dicuba ialah ayam presto yang boleh dimakan dengan tulangnya sekali. Ia dikukus selama enam jam dan digoreng tiga minit sebelum disajikan kepada pelanggan.

"Ini bagi mendapatkan ayam yang rangup tetapi lembut. Tulangnya masih terbentuk ketika isinya disiat. Malah, tulangnya boleh dimakan begitu saja kerana terlalu lembut. Serdak yang ditabur di bahagian atas ayam diperbuat daripada tepung gandum, tepung beras dan telur," katanya.

Menurutnya, semua menu ayam di Anggrek Kuring menggunakan ayam kampung kerana ia digunakan secara meluas di Indonesia.

"Di Indonesia, ayam kampung menjadi pilihan kerana kami tidak berani makan ayam bersaiz besar atau ayam ternak yang disuntik. Kebanyakan restoran Indonesia menyajikan ayam kampung sebagai menu kerana tahu khasiatnya. Di sini, kami sering ditanya pelanggan mengapa ayam dihidang terlalu kecil, tetapi saya menjelaskan saya menggunakan ayam kampung," katanya.

Sapi atau daging lembu lada hitam yang dimasak pekat tidak kurang enaknya. Ia menggunakan daging batang pinang kerana lembut selain lada hitam yang ditumbuk sendiri. Aroma lada hitam pada menu itu membangkit selera malah ia menepati cita rasa semua pelanggan.

Untuk menu udang sambal petai, udang segar digunakan di samping bumbu cili besar dan cili padi. Sotong bakar pula diperap dengan rempah dan perahan limau kasturi serta kunyit sebelum dipanggang selama 10 minit dan dioles sos yang rasanya masin dan manis.

Empal gepuk iaitu daging yang diketuk enak dimakan dengan nasi timbel iaitu nasi panas digulung dengan daun pisang. Aroma daun pisang meresap ke dalam nasi menambah keenakan menikmati hidangan. Nasi timbel juga dimakan bersama sayur asam mengandungi jagung, kacang panjang, kacang tanah dan nangka muda.

Anda juga boleh memesan tauhu taucu yang dimasak dengan cili hijau dan merah, bawang merah, lengkuas, daun salam, bawang putih dan bawang merah yang ditumis hingga naik bau dan dibubuh taucu.

"Di Indonesia, ikan gurami dimasak untuk menu ikan berdiri tetapi disebabkan di sini tiada, ia digantikan ikan nila dan talapia. Bagaimanapun, di Anggrek Kuring, kami menggunakan ikan kerapu kerana isinya lembut dan tidak berbau. Ikan berdiri perlu ada teknik untuk memasaknya kerana ketika digoreng, ikan harus dibentuk berdiri dalam minyak panas," katanya.

Menurutnya, restorannya turut berkonsep makanan sihat kerana penggunaan minyak masak tidak berulang, malah bergantung jenis masakan, ia hanya digunakan maksimum sebanyak dua kali. Ikan berdiri, misalnya, warnanya jernih dan kuning kerana digoreng menggunakan minyak baru. Sajian hanya akan dimasak sebaik dipesan pelanggan bagi menjamin kesegarannya.

Untuk katering, pelanggan boleh memesan nasi kotak yang menawarkan ratusan menu. Nasi kotak ditawarkan daripada RM10 hingga RM70 sekotak bergantung menu yang ditempah.

Anggrek Kuring turut menerima tempahan untuk majlis makan malam, perjumpaan kakitangan, tetamu perniagaan, majlis hari jadi kanak-kanak dan dewasa, majlis perjumpaan keluarga, perkahwinan, jamuan berpindah rumah baru atau majlis sempena musim perayaan. Selain itu, pihaknya turut menerima tempahan katering untuk pejabat, sekolah dan kedutaan.

Dekorasi Anggrek Kuring agak menarik dengan ukiran kayu jati di pintu masuk manakala set kerusi dan meja makannya daripada buluh.

Untuk minuman, anda boleh memesan Red Sour Plum Squash iaitu sirap plum dengan sari buah dalam bentuk bebola yang pecah di mulut apabila dimakan. Penyegar tekak yang lain ialah timun lemon iaitu timun yang dikisar dengan lemon yang boleh diminum sejuk atau panas juga bergula atau tidak.
 
 

 

ISOCA 2010 : antara Realita Kelesuan dan Harapan “Mekarnya” Anggrek Indonesia

Posted: 27 Oct 2010 07:20 PM PDT

Sebuah seminar bertajuk The 2010 International Seminar on Orchid Conservation and Agribusiness (ISOCA 2010), dengan tema “The Prospect of Orchids to be Leading Economic Commodities”, digelar di Yogyakarta kemarin 27 Oktober 2010. Jika diartikan bebas, ini adalah sebuah forum seminar mengenai konservasi dan agribisnis Anggrek yang membicarakan tentang prospek Anggrek Indonesia sebagai komoditas ekonomi terdepan di masa datang. Sebuah seminar yang diharapkan mampu memberikan solusi dan memicu gairah untuk meningkatkan pengembangan agribisnis Anggrek Indonesia dengan tidak mengabaikan upaya konservasinya.

Saya duduk di baris ke tujuh dari depan pada salah satu klaster kursi (dari 4 klaster kursi) yang disediakan di ruangan ini. Saat melangkah menuju tempat ini saya berharap menemukkan gairah yang maha luar biasa dari seminar ini dengan alasan :

1. Indonesia adalah negeri dengan kekayaan Anggrek alam yang luar biasa di dunia, bahkan tiada duanya.

2. Sejak lama saya tertarik dengan Anggrek, khususnya Anggrek Alam Indonesia.

3. Selama ini banyak yang berfikir mengapa Anggrek Indonesia belum bisa “diajak” berkontribusi nyata bagi sektor agribisnis yang diharapkan mampu menjadi penyumbang devisa, maka bolehlah berharap di sinilah jawaban itu didapat, atau setidaknya mulai direnungkan kembali lalu diharapkan muncul gairah baru dan kesadaran bahwa sudah saatnya kita mengambil langkah tepat supaya Anggrek Indonesia mampu “go public”.

4. Kalangan peneliti dan pakar yang hadir di sini adalah mereka yang telah rela bersedia disadap informasi dan pengetahuannya demi kemajuan agribisnis anggrek di Indonesia.

5. Inilah saatnya masyarakat diedukasi untuk mengenal Anggrek bukan hanya dari pameran-pameran yang justru sering didominasi anggrek-anggrek dari bangsa lain. Di samping itu ada harapan bahwa forum ini dapat membuka mata semua pihak yang berkepentingan dengan potensi Anggrek Indonesia ini, dalam hal ini Pemerintah, peneliti, komunitas pecinta Anggrek dan pelaku usaha.

6. Forum ini sebenarnya juga dapat memunculkan harapan akan berkembangnya kesadaran di masyarakat terutama mereka yang selama ini masih sekedar sebagai hobiis untuk mulai merangkak lebih ke depan menangkap potensi Anggrek negeri ini.

7. Forum ini bisa jadi melahirkan sebuah koreksi untuk pemerintah yang selama ini dinilai setengah hati dalam mengembangkan potensi biodiversitas Indonesia, salah satunya Anggrek. Pemerintah juga sering dinilai mendua dengan kebijakan yang saling tidak mendukung antar departemen terkait.

8. Inilah forum yang mungkin bisa menjadi tempat bagi komunitas penganggrek Indonesia dalam hal ini Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) dari berbagai daerah untuk bertukar fikiran dan duduk bersama menyelaraskan strategi guna mengembangkan agribisnis Anggrek Indonesia.

9. Dan forum ini juga dapat menjadi corong positif untuk mengabarkan pada seluruh masyarakat pentingnya rasa memiliki kekayaan Anggrek negeri ini.

Namun untuk seketika saya terkejut. Terkejut karena ternyata saya tak sepenuhnya mendapati gairah yang saya harapkan di atas. 6 baris kursi di depan saya bahkan kosong. Lalu saya coba sesaat mengamati klaster kursi yang lain. Ternyata di sanapun banyak dijumpai kursi tak bertuan.

Ke mana gairah Penganggrek Indonesia ? Inikah yang selama ini dikatakan bahwa dunia Anggrek Indonesia jalan di tempat ?. Tidakkah masyarakat tertarik untuk tahu tentang potensi Anggrek Indonesia yang diakui dunia ?. Ada yang mengatakan kurangnya sosialisasi dan publikasi menyebabkan seminar ini kurang bergairah. Saya rasa bukan itu penyebab utamanya. Saya mencoba mendapatkan jawaban sendiri. Pertama, saya sungguh mengapresiasi semangat dan inisiatif penyelenggara seminar ini karena bagi saya setiap usaha untuk mengangkat atau bahkan sekedar mengenalkan potensi Anggrek tanah iar, adalah langkah yang luar biasa. Meski harus diakui, masyarakat kita masih harus terus diedukasi untuk mau peduli dan bangga dengan keanekaragaman hayati yang dimiliki bumi pertiwi.

Lalu redupnya gairah seminar ini apa maknanya ? Bagi saya, ternyata mau tak mau, suka atau tak suka, kita harus mengakui bahwa Anggrek di negeri ini masih jauh dari perhatian. Sangat ironis jika mengingat potensi dan kekayaannya benar-benar nyata namun masih saja menjadi anak tiri di negeri sendiri. Bukan fakta yang mengagetkan bagi sebagian orang, karena ketika berbagai pameran Anggrek telah bertubi-tubi diselenggarakan pun, tetap saja masyarakat belum sepenuhnya tergugah untuk mencari tahu dan bangga dengan Anggrek milik bangsa sendidi.

Sejumlah pihak yang awalnya saya harapkan dapat dilihat perhatiannya dan didengar suaranya di seminar ini ternyata tak saya dapati. Agak mengejutkan jika melihat di belakang penyelenggaraan forum ini sebenarnya ada nama KADIN, Kementerian Pendidikan Nasional dan UGM sebagai Universitas nomor 1 di tanah air. Jika dalam seminar ini terungkap pentingnya sinergi antara seluruh elemen dan stokeholder terkait guna memaksimalkan potensi Anggrek untuk membangun agribisnis tanah air, maka pertanyaan sederhana sebenarnya bisa ditarik ke belakang. Nama dan sumber daya yang dimiliki KADIN, Kemendiknas dan UGM seharusnya mampu lebih bersinergi guna “memanggil” dan menarik minat para stokeholder mengenai pentingnya duduk bersama pada forum ini. Namun apa boleh buat seminar ini justru banyak dihadiri oleh kalangan mahasiswa dan sejumlah kecil perwakilan PAI dari beberapa daerah. Namun keberadaan komunitas mahasiswa di sini pun pantas menimbulkan harapan baru mengenai kepedulian generasi muda mengenai biodiversitas Indonesia sebagai potensi masa depan bangsa. Keberadaan KADIN yang mendukung penuh acara ini pun patut diapresiasi dan menjadi harapan besar di masa datang mengingat forum ini menjadi salah satu tonggak dan komitmen KADIN untuk ikut mengangkat potensi Anggrek tanah air sebagai komoditas ekonomi.

Kembali ke perihal gairah forum seminar ini. Hadirnya pembicara dan pakar Anggrek dalam forum ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh komunitas penganggrek tanah air untuk menimba ilmu. Tak tanggung-tanggung, pakar dari Taiwan, negara pemimpin perdagangan anggrek dunia, didatangkan untuk berbagi ilmu dan sarannya untuk kemajuan agribisnis Anggrek tanah air. Belum lagi peneliti dari Jepang, negara pemimpin percaturan bioteknologi dunia yang juga berhasil mengembangkan Anggrek di negerinya. Lalu ada PAI Malang yang boleh dikatakan sebagai PAI paling berkembang di Indonesia. Ditambah kehadiran peneliti dari Kew Botanical Garden UK, yang justru mengingatkan kita semua mengenai kekayaan Anggrek di belantara hutan nusantara yang tiada duanya di dunia. Sebenarnya cukup ironis bagi saya mengingat pada dua seminar internasional yang saya ikuti (salah satunya forum ini), mereka yang mengungkap kekayaaan dan potensi biodiversitas Indonesia justru peneliti asing. Saya tak menyalahkan mereka, faktanya kita lah yang harus mengoreksi diri sendiri mengapa hingga kini kita belum bisa sepenuhnya “mengungkap dan menceritakan sendiri” kekayaan alam nusantara. Sejauh mana perhatian kita dan pemerintah terhadap kekayaan alam bangsa.

Seharusnya forum ini menjadi kesempatan yang baik bagi seluruh stokeholder terkait untuk belajar dari keberhasilan negara lain mengangkat Anggrek sebagai salah satu kekuatan ekonomi. Forum ini sebenarnya berpotensi sebagai tambang ilmu tak terkecuali bagi Pemerintah karena dalam forum ini kembali terungkap betapa rumitnya birokrasi yang diterapkan antar sejumlah departemen terkait. Saat di satu sisi Pemerintah meminta kalangan pengusaha, peneliti dan komunitas Anggrek untuk selalu berinovasi, di sisi lain implementasi kebijakan yang ditetapkan pemerintah melalui berbagai departemennya justru menjadi salah satu penghalang terbesar. Maka sangat beralasan jika pemerintah selama ini dianggap mendua dan kurang serius.

Di forum ini kembali ditegaskan pentingnya sinergi antar stokeholder juga harapan dikikisnya barier-barier di antara pengusaha, peneliti dan pemerintah meskipun masing-masing berjalan dengan kapasitasnya dan kompetensinya sendiri. Kalangan pengusaha, peneliti dan komunitas Anggrek tanah air (PAI) dirasa perlu menyelaraskan langkah dan memperkuat kepercayaan serta kolaborasi sehingga diharapkan mampu “bernegoisasi” secara kuat dengan pemerintah untuk lebih nyata mendukung pengembangan Agribisnis Anggrek di tanah air.

Alex Chang, pakar dari Taiwan yang hadir dalam forum ini, memberi nasihat untuk komunitas Anggrek di Indonesia sekaligus bercerita bagaimana kondisi di negaranya. Menurutnya, mengingat kekayaan dan potensi Anggrek Indonesia yang besar, komunitas Anggrek sebaiknya juga fokus kepada upaya konservasi dan breeding kultivar-kultivar baru. Komunitas Anggrek sebaiknya memulai usaha produksi massal untuk menembus pasar. Jika sasarannya adalah pasar luar negeri, tidak hanya menghasilkan bunga yang indah, namun juga tanaman yang sehat dan tahan penyakit. Komunitas Anggrek di Taiwan juga tak menemukan hambatan negoisasi dengan pemerintah karena sejak awal pemerintah Taiwan telah mempunyai komitmen yang nyata melalui kebijakan yang mendorong pengembangan pasar Anggrek. Komunitas anggrek di Taiwan tak jauh berbeda dengan di Indonesia yang masih fokus kepada breeding dan pemasaran, namun diharapkan ke depannya komunitas tersebut juga dapat berkontribusi dalam hal konservasi dan edukasi.

Pemerintah Indonesia semoga benar-benar menunjukkan dukungan kepada peneliti dan pengusaha agribisnis tanah air melalui pengembangan bioteknologi dan penyusunan regulasi serta birokrasi yang tepat dan tidak menghambat. Kepedulian pemerintah harus ditingkatkan dan diwujudkan melalui langkah yang nyata guna mendukung pengembangan potensi biodiversitas khususnya Anggrek. Saya masih menyimpan rasa kekecewaan dan “geregetan” jika mengingat bagaimana kampanye calon-calon presiden kita yang lalu tak satupun di antara mereka yang menjadikan pengembangan, pengelolaan dan konservasi biodiversitas sebagai bagian dari program unggulan mereka. Jangankan menjadi prioritas, disinggung dalam kampanye pun saya rasa tak pernah.

Forum seminar sehari ini memang tak harus menghasilkan sebuah rekomendasi apalagi kesepatakan nyata bersama mengenai langkah tepat mengangkat Anggrek sebagai potensi ekonomi, namun saya rasa forum seperti ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat dan pemerintah serta menumbuhkan rasa memiliki Anggrek. Gairah seminar yang tak sehidup yang saya bayangkan memang menjadi kenyataan yang harus diterima akan dunia per-Anggrek-kan Indonesia. Namun setiap upaya edukasi untuk menggugah kepedulian masyarakat dan seluruh elemen di negeri ini akan kekayaan dan potensi biodiversitas Nusantara perlu terus didukung.

Bangsa ini rasanya masih harus belajar dari bangsa lain yang lebih “miskin” biodiversitas. Tapi saya dan kita semua tentu tak ingin itu terjadi terus. Biodiversitas Indonesia semoga bukan menjadi beban atau malah “kutukan” untuk negeri ini karena sesungguhnya masa depan cerah Indonesia telah mendapat “garansi” yang begitu besar dan nyata. Kita benar-benar harus menyadari untuk kemudian bisa memulai dan terus mengambil langkah nyata yang tepat. Karena hanya Indonesia negeri yang mendapatkan garansi masa depan melalui biodiversitas alamnya, Biodiversity is Our Future.

Semoga tak pernah surut langkah kita mengabarkan pada dunia akan keindahan dan kekayaan Anggrek. Semoga bukan sekedar mimpi suatu saat Anggrek Indonesia “benar-benar mekar” di Bumi Indonesia.

Salam Anggrek Nusantara.


Perjalanan Nadine ke Gunung Arfak yang Menegangkan

Posted: 25 Oct 2010 06:33 PM PDT

Jakarta Minggu, 24 October 2010, hari terakhir Nadine Chandrawinata sebagai petualang Aku Cinta Indonesia (ACI) detikcom. Kali ini Nadine banyak bercerita soal perjalanannya di Gunung Arfak, Papua Barat. Menegangkan, katanya.

Mari kita simak cerita selengkapnya yang juga ditulis Nadine di blognya!

Setinggi-tingginya orang mendaki, tidak akan pernah bisa memeluk gunung. Sudah ku bayangakan, perjalanan ke pegunungan Arfak akan sangat menegangkan. Untuk sampai ke Lelaki Sitelaga Giji dan Perempuan Sitelaga Gita harus melewati ribuan gunung berbentuk ular. Hati-hati dalam ucap serta perilaku, kalau tidak gunung pun akan keluarkan bisanya lewat hujan deras. Dengan menggunakan double 4×4, keadaan selamat dan tepat waktu.

Sebelum mengarah pulang, saya mendapat sambutan hangat warga pedalaman Kampung Testega. Keluarga besar Matias Saiba mengajarkan arti berbagi dalam hidup. Kita datang dengan maksud mencari sehirup kesejukan hati. Malah yang diberikan adalah segudang ketulusan dari kampung terpencil.

Kentang, wortel, daun bawang, ubi jalar, sawi, pokcay, dan kol bunga kita dapatkan cuma-cuma. Tradisi memberi hasil panen sangat kental. Bikin kita sungkan dan nggak enak hati. Akhirnya, kita keluarkan apa yang kita bawa, seperti kemasan minuman jahe, obat pusing, permen, kacang, sampai selendang Bali milik Riri kita serahkan. Tim Papua Barat merasa bagian dari keluarga Sabia. Benar-benar, makluk Tuhan yang diberkati. Kecantikan anggrek tanah menggoda layaknya bunga abadi yang kupuji sepanjang masa.

Langit mulai gelap, bergegas kita naik mobil offroad. Laju terombang-ambing di atas bebatuan gunung. Rasa keingintahuan muncul kembali.

Mengapa ibu itu mengendong erat anak dan babi kecil?

Biasanya, seorang ibu mengajak kedua buah hatinya jalan-jalan sore. Dijaga ketat bagai sekantong emas, terkadang memanggil nama atau juga memegang buntut supaya tidak lari. Ke pasar pun, sering diajak bagaikan anjing penjaga.

Waktu masih kecil, rata-rata seekor babi sengaja dibutakan matanya sehingga tidak bisa mencuri hasil perkebunan. Ibu bercerita bahwa setiap pagi babi kesayangannya juga disusui, tampak kasih sayang sama besar pada si kaki empat dan anaknya sendiri. Hampir di seluruh dusun, setiap keluarga memiliki binatang emas ini, salah satunya di kampung Susi.

Suasana mulai mencair, ketika seorang ibu memberikan kita tebu sebagai cemilan sore. Septerinah, anak perempuan yang dipangku manja. Anak bermata besar dengan bulu mata panjang terlihat sangat menikmati makan tebu. Kameraku langsung mengarah ke pemberani Septerinah. Gila, tapi hal yang biasa. Si cantik sedang bermain pisau lalu diletakkan di mulut mungilnya. Sang ibu menyadarinya, dan langsung mengambil dan memarahi serta tertawa.

Riang tertawa senang dirasakan kembali saat bertemu Suku Sursurey sedang jalan menuju acara peresmian gereja. Perkenalan dengan kita dilakukan dengan unik, yaitu menari bersama.

Pemimpin rombongan mulai berteriak tanda bersiap. Seketika, kegembiraan berada di tengah kita. Perempuan mengenakan pakaian tradisional yang warna-warni serta para lelaki membawa parang, senapan, pisau, panah untuk berburu, pun juga ikut bergabung.

Semua ikut menari lewat gandengan tangan dalam setengah lingkaran kecil. Serempat bergeser dengan tempo loncat yang sama mari. Bersahabat dalam tarian Tumbu Tanah. Tarian berupa sorakan pujian pada Tuhan, tanah, udara, mobil, manusia, sekaligus doa bagi keselamatan pulang ke Kota Metropolitan Jakarta.

Tak bisa henti berkata, "Abires!" Berarti terimakasih pada tiap orang yang kutemui. Hari ini menjadi spesial dengan bertemu orang yang spesial di mataku!

(yla/yla)



Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Dedaunan Rumput

Posted: 25 Oct 2010 04:02 AM PDT

Aku sebagaimana engkau menua termakan usia. Begitu banyak tangis dan tawa beriringan menemaniku, seperti halnya domba-domba yang kau gembalakan kala fajar tiba, dan yang kau hela ketika senja. Masih ingatkah engkau bunga anggrek liar yang kau petik di hutan puncak gunung itu? Yang kau bawa untuk merayuku, sembari menggenggam anggur-anggur hutan yang selalu membuat baju-bajumu kotor seperti terkena tinta. Lalu menyunggingkan senyum tersipu malu. Atau tentang seruling bambu yang selalu kau tiup untuk menyenangkan hatiku. Dan masih ku ingat angin yang menyibakkan rambutmu. Bau rambut yang selalu aku kenang, seperti bau rumput yang baru dipangkas di pagi hari, menyegarkan.

Aku sebagaimana halnya engkau selalu terkesima akan daun-daun rumput yang hijau. Yang selalu menyeruakkan sepenggal kisah tentang kita di setiap pucuk-pucuk dedaunannya yang berembun. Sebagaimana domba-dombamu yang selalu memakannya. Sebagaimana angin yang selalu menyibaknya. Sebagaimana kaki-kaki kecil kita yang selalu menjejaknya. Sebagaimana takdir yang selalu kita bawa.

sept. 23 2010

p.s. untuk seseorang pada malam 13 januari, dengan bau hujan yang menenangkan.

Taman Indah di Selatan Pattaya

Posted: 23 Oct 2010 07:26 PM PDT

SATU lagi atraksi menarik di Pattaya, Thailand, yang bisa disandingkan dengan atraksi terkenal di dunia. Coba Anda berkunjung ke Taman Suan Nong Nooch yang berada sekitar 18 kilometer di selatan Pattaya.

Suan Nong Nooch adalah sebuah taman rekreasi dengan gaya pedesaan Thailand. Untuk rekreasi di hari yang cerah, Suan Nong Nooch menawarkan 600 hektare taman indah dengan berbagai kegiatan yang dapat dinikmati seluruh anggota keluarga.

Taman ini awalnya merupakan koleksi pribadi dari Pisit and Nongnooch Tansacha namun kemudian dibuka untuk umum. Untuk menarik wisatawan lebih banyak lagi, taman ini kemudian menggelar pertunjukan budaya tradisional dan pertunjukan gajah.

Berada di taman ini, Anda akan melihat keteraturan dan keindahan tanaman yang tertata dengan baik. Paduan warna ceria berbagai bunga dengan hijaunya tumbuhan lain membuat kesejukan tersendiri untuk dua buah mata Anda.

Sorotan utamanya adalah varietas besar kelapa (1.400 spesies), bromeliad (lebih dari 300 jenis) dan anggrek (lebih dari 670 spesies asli), ditambah dengan Taman Perancis yang menakjubkan. Ditampilkan pula keindahan pakis, kaktus, bugenvil, dan bonsai.

Selain tanaman, Suan Nong Nooch juga memiliki rumah kupu-kupu dengan lebih dari 1.500 jumlahnya. Sebuah kebun binatang mini juga menawarkan sentuhan dan kesempatan foto dengan burung dan monyet. Atau Anda bisa menikmati berkano di sebuah danau, makan di restoran, dan lain sebagainya.

Bila hendak berkunjung, taman ini buka setiap hari mulai pukul 8.00-18.00 waktu setempat. Biaya untuk mengunjungi taman saja 100 baht (sekitar Rp30 ribu), sedangkan untuk taman dan pertunjukan 400 baht (sekitar Rp120 ribu).

Pertunjukan budaya dimulai pada pukul 9.45, 10.30, 15.00, dan 15.45 waktu setempat sedangkan pertunjukan gajah mulai pukul 10.15, 11.00, 15.30, dan 16.15 waktu setempat.(MI/)*)

Emillia Contessa – <b>Bunga Anggrek</b> (feat. Broery Pesulima)

Posted: 23 Oct 2010 10:28 AM PDT

Emillia Contessa – Bunga Anggrek (feat. Broery Pesulima)
Setangkai anggrek bulan
Yang hampir gugur layu
Kini segar kembali
Entah mengapa

Bunga anggrek yang kusayang
Kini tersenyum berdendang
Bila engkau berduka
Matahari tak bersinar lagi

Hatiku untukmu
Hanyalah untukmu
Kuserahkan, kudambakan
Dirimu dewiku
Permata hatiku
Kuharapkan di setiap waktu

Bagai embun pagi hari
Bunga-bunga segar lagi
Berkembang harapan hati
Hari bahagia menanti

<b>Anggrek</b>, Kenapa <b>Bunga</b> Rontok

Posted: 23 Oct 2010 03:53 AM PDT

coelogyne pandurata anggrek hitam 298x300 Anggrek, Kenapa Bunga Rontok Melihat tonjolan kecil muncul dari tubuh tanaman anggrek kita mungkin sudah sering kita alami. Akan tetapi akan sangat membahagiakan bila tonjolan kecil tadi tumbuh ...

Bunga Anggrek|Kolektor Anggrek|Jual Anggrek - bunga-anggrek.com,

Posted: 23 Oct 2010 10:23 AM PDT

Kolektor Anggrek dari Jakarta ... Petani Anggrek. bunga-anggrek.com berawal dari hobi Bapak Guntoro dan istrinya, Asih Kunarni, mengoleksi bermacam bunga anggrek.

Foto gambar bunga mawar, anggrek, matahari, melati, dll, rose pictures

Posted: 22 Oct 2010 05:09 AM PDT

Bale Bunga - Room Details - Green Fields Hotel and Restaurant

Posted: 19 Oct 2010 09:38 AM PDT

Warning: opendir(rooms-images/04_bale-bunga/bale anggrek) [function.opendir]: failed to open dir: No such file or directory in /vdir/vps/home/dimata/public_html/greenfieldubud.com ...

15 Hal yang Bikin Kita Bangga Sebagai Warga Negara Indonesia

Posted: 18 Oct 2010 11:32 PM PDT

1 dari 1 Kompasianer menilai Bermanfaat.

Hendri Rotinsulu – <b>Bunga Anggrek</b>

Posted: 18 Oct 2010 06:32 AM PDT

Hendri Rotinsulu – Bunga Anggrek

Bunga anggrek mulai timbul
Aku ingat pada mu
Waktu kita berkumpul
Kududuk disamping mu

Melepas Penat Di halaman

Posted: 17 Oct 2010 03:18 AM PDT

3 dari 6 Kompasianer menilai Bermanfaat.

Spesies <b>Anggrek</b> yang Piawai Menipu Lalat Apung | Berita dan Fakta <b>...</b>

Posted: 15 Oct 2010 03:09 AM PDT

"Lalat apung betina maupun jantan menikmati sejumlah kecil nektar yang disediakan bunga anggrek. Kedua jenis kelamin itu berfungsi sebagai pemancar serbuk sari," kata ahli ekologi, Johannes Stökl. Zat alarm menarik lima spesies berbeda ...

<b>Bunga Anggrek</b> dan Upacara Pernikahan | Dekorasi

Posted: 15 Oct 2010 12:07 AM PDT

Alasan mengapa bunga anggrek dipakai sebagai bunga terbaik dalam upacara pernikahan yaitu; Ragam bentuk dan warna yang bervariasi, Awet atau tahan lama, Mencerminkan high class bagi penyelenggaranya.

YouTube - BUNGA ANGGREK

Posted: 12 Oct 2010 09:03 AM PDT

This feature is not available right now. Please try again later.

Vitri's Blog » Blog Archive » <b>BuNga</b> AnGgR3k

Posted: 28 Aug 2010 07:53 AM PDT

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan “berdaging” (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand. Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.
Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsa Tiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.

Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan. Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan ramuan cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya, pada permulaan abad ke-18, kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di segala penjuru dunia, terutama karena keindahan tanaman ini. Vanili (Vanilla planifolia) juga merupakan anggota suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya. Untuk menghasilkan buah, vanili harus “dikawinkan” oleh manusia, karena serangga penyerbuknya tidak mampu hidup di luar daerah asalnya, meskipun sekarang usaha-usaha ke arah pemanfaatan serangga mulai dilakukan.

Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:

1 2 3 4 5 q e images sf sfdgt

From : http:// wikipedia.org

<b>Bunga</b> Rawa Belong | Florist Jakarta - Indonesia Latest Posts <b>...</b>

Posted: 19 Jan 2010 05:58 AM PST

Florist Jakarta menjual bunga mawar, anggrek, lily, tulip, gerbera, krisan, sedap malam, dan melati indah dan segar untuk anda, produk Bunga Lokal dan Impor.
Kami dengan senang hati membantu anda dalam menentukan pilihan bunga dari berbagai kebutuhan anda.
Silahkan menghubungi kami di 021-94229037.

Koran Pagi: Gunung Lumut, Surga Lumut Dunia

Posted: 04 Mar 2006 12:00 AM PST

Di gunung penuh bebatuan ini juga ditemukan anggrek tebu (Gramatoplilum speciosium). Dinamakan demikian karena tangkai bunga anggrek ini sangat panjang, bisa mencapai dua meter sehingga mirip tebu. Bunganya seperti belimbing kecil, sedangkan warnanya menyerupai macan, yakni bintik-bintik perpaduan coklat, kuning, dan hitam.

Read More

Minggu, 17 Oktober 2010

bunga anggrek: Macam macam bunga yang bisa dikonsumsi dan Khasiatnya ~ unik626

bunga anggrek: Macam macam <b>bunga</b> yang bisa dikonsumsi dan Khasiatnya ~ unik626


Macam macam <b>bunga</b> yang bisa dikonsumsi dan Khasiatnya ~ unik626

Posted: 17 Oct 2010 12:56 AM PDT

Anggrek: Khasiat: - Untuk campuran pembuatan obat obatan. - Sebagai campuran untuk produksi minyak wangi. - Sebagai penawar luka akibat sengatan lebah. Tulip: Khasiat: Bunga tulip bisa digunakan bagi penderita anemia, memar, ...

Ilalang

Posted: 16 Oct 2010 08:17 PM PDT

Ilalang,

ketika ku bercermin,
ku melihat setangkai ilalang.
sendiri arungi waktu..
menerpa angin, menahan hujan.

ilalang adalah ilalang!
ia bukan bunga matahari,
yang selalu menghadap ke arah matahari.
ia bukan anggrek,
yang selalu hinggap di pohon.
ia juga bukan benalu,
yang selalu mencari inangnya..

ilalang adalah ilalang.
walaupun hidup di taman bunga.
ia hanyalah setangkai ilalang.
yang selalu kesepian..


Tanaman Obat Jombang yang Liar, Cantik dan Bermanfaat

Posted: 15 Oct 2010 07:32 PM PDT

Musim panas perlahan-lahan meninggalkan bumi belahan utara dan musim gugurpun mulai menampakan wajahnya, daun-daun mulai berubah warna, dan alampun menawarkan warna oranye, kuning dan kecoklat-coklatan …

Serangga-serangga dan binatang-binatang kecil mulai mempersiapkan persediaan makanan mereka, untuk musim dingin yang akan tiba.

Burung-burung perlahan-lahan mulai hijrah ke arah selatan dimana sang surya masih memberikan kehangatan yang lebih.

Hari ini, cukup cerah … sang surya tersenyum memancarkan sinarnya, tak sehangat di musim panas tetapi kami sangat bersyukur masih merasakan kehangatannya. Terima kasih ya Maha Pencipta Yang Agung, benar-benar sungguh indah ciptaanMU…

Ketika saya sedang membersihkan halaman dari daun-daun yang berguguran, terlihat tanaman Jombang yang tumbuh dimana-mana mulai mengering, tak elak lagi, tanaman ini memberi inspirasi bagi saya untuk membuat tulisan ini.

Tahukah anda bahwa dibalik rahasia alam yang masih banyak tersembunyi, salah satunya bisa kita dapatkan jawabannya dari tanaman Jombang ?.

Tanaman Jombang tumbuhnya liar, bisa ditemukan dimana saja, bahkan disela-sela belahan tembok rumah atau lantai pekarangan dan tempat-tempat lainnya dimana si Jombang ini merasa nyaman untuk hidup dan tumbuh maka tanpa sungkan-sungkanlah, tanaman ini berkembang biak disana.

Di Indonesia, pada umumnya tanaman Jombang tumbuh liar, di pematang sawah, lereng gunung, pinggiran jalan di daerah yang berhawa sejuk.

Di dalam kehidupan kita sehari-hari, kelihatannya bunga Jombang yah … kurang menarik kalau dibandingkan dengan bunga-bunga cantik lainnya seperti bunga Rose, Anggrek, Melati, Dahlia dll, bahkan untuk orang-orang yang ingin mempunyai pekarangan yang bersih, tanaman Jombang ini malah jadi pengganggu keindahan dan kebersihan.

Dibalik keindahan bunganya yang kuning dan sifat "keliarannya", tanaman ini menyimpan banyak sekali kegunaannya untuk kita.

Mari kita simak ciri-ciri dan kegunaan dari tanaman Jombang seperti dibawah ini:


Tanaman Jombang yang dalam bahasa Latinnya Taraxacum officinale, dan dalam bahasa Jermannya disebut "Löwenzahn atau Gigi Singa" dan dalam bahasa Inggrisnya disebut "Dandelion", termasuk dalam keluarga tanaman Asteraceae.

Tinggi tanaman 10 - 25 cm, seluruh bagian tumbuhan mengandung cairan, seperti susu. Daun tunggal dan berkumpul membentuk roset akar, berwarna hijau dilapisi rambut halus berwarna putih, berkelamin dua. Mahkota bunga berwarna kuning.

Buahnya berbentuk tabung, berwarna putih. Akarnya panjang, tunggal, atau bercabang. Tanaman Jombang dapat diperbanyak dengan biji.

Bagian tanaman yang bisa dijadikan obat adalah : bunga, daun dan akarnya.

Kandungan dari tanaman Jombang : Bahan-bahan pahit (taraxasterol, taraxacerin, taraxarol), Vitamin, Mineral, Choli, Inulin

Tanaman Jombang dapat menyembuhkan penyakit seperti : Pembentuk darah, Pembersih darah, Bronchitis, Batuk, Demam, Kehilangan nafsu makan, Sembelit, Sakit maag, Wasir, Kronis penyakit sendi, Rematik, Gout, Kelemahan hati, Batu ginjal, Alergi, Arteriosclerosis, Sakit kepala, Gejala menopause, Menstruasi, kronis penyakit kulit, Jerawat, Eksim, Mata ayam, Kutil, dan masih banyak lagi, bisa dilihat di www.iptek.net.id.

“Meniup bunga Jombang sangat digemari oleh anak-anak”

Daun muda dapat dimakan sebagai lalap atau dibuat salat yang berkhasiat tonik. Daun tua dapat dikukus atau dimasak sebagai sayuran. Bunganya dapat digunakan untuk memberi warna kuning pada minuman atau kain.

Resep makanan :

1) Salat Jombang dan Tahu (untuk 4 porsi)

Bahan :

1 Sendok makan biji bunga matahari, 1 Sendok makan kecap manis, 1 Sendok makan minyak sayur, 1 Sendok makan cuka, 4 buah tomat, 100 gram daun Jombang, 1 buah paprika, 50 gram Tahu, 1 Sendok makan air kaldu (maggie).

Cara membuat:

Daun Jombang, irisan tomat dan paprika disusun rapi diatas piring lebar. Sisa bahan dicampur untuk dijadikan saus salat. Tahu dan biji bunga matahari di goreng dengan sedikit minyak sayur sampai kecoklat-coklatan lalu masih panas ditaburkan diatas salat.

2) Salat Jombang a la Badischer (untuk 4 porsi)

Bahan :

200 gram daun Jombang, 1 Sendok makan bawang cincang, ½ Sendok makan minyak sayur, 1 Sendok makan kentang rebus, sedikit air kaldu, dan sedikit cuka.

Cara membuat:

Bawang cincang digoreng lalu masukkan air kaldu dan cuka menjadi saus setelah itu masukan kentang rebus sambil di tekan-tekan dengan garpu, setelah semuanya tercampur, masukan daun Jombang, aduk rata dan siap dihidangkan.

Ladang Jombang di Eropa


Berharap di Indonesia, tanaman Jombang bisa di budidayakan sebagai sumber daya perkebunan dan informasi diatas berguna adanya bagi anda serta tak lupa saya mengucapkan „Selamat mencoba resep diatas"

Sumber : lh3.ggpht.com, kochmeister.com, heilkraeuter.de, chinchilla-information.com, awl.ch, freiburg-schwarzwald.de


Setangkai <b>Anggrek</b> Bulan « Marinouy's Journal

Posted: 12 Oct 2010 02:31 AM PDT

setangkai anggrek bulan
yang hampir gugur layu
kini segar kembali
entah mengapa…

*
bunga anggrek yang kusayang
kini tersenyum berdendang
bila engkau berduka

matahari tak bersinar lagi…
hatiku…untukmu…
hanyalah untukmu
ku serahkan…

ku dambakan…
dirimu…dewiku…
permata hatiku
ku bayangkan…

disetiap waktu…
bagai embun pagi hari
bunga-bunga segar lagi
berkembanga harapan hati

hari bahagia…menanti…

Lagu yang melegenda karya A. Riyanto, dipopulerkan oleh banyak artis-artis ternama, mulai dari Broery Marantika dan Emilia Contessa, Chrisye dan Sophia Latjuba, Rani, dan terakhir Pingkan Mambo.

Foto ini diikutsertakan pada kontes Lagak dan Lagu di BlogCamp.

Bunga Online Jakarta: Kiat Membeli <b>Bunga Anggrek</b>

Posted: 11 Oct 2010 11:29 PM PDT


Bagi Anda pecinta bunga tak ada salahnya melirik bunga yang satu ini yakni Anggrek.Anggrek termasuk tanaman yang cantik dan mudah dalam perawatannya namun untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas, dalam arti tanaman sehat dan diharapkan rajin berbunga, tidak asal ambil saja. Secara umum yang perlu dilakukan adalah cari nursery anggrek yang berkualitas. Mempunyai besar tanaman seragam dan perawatannya bagus.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh para hobiis, ketika membeli dan memilih tanaman anggrek di pasaran/nursery, yakni :

Daun berwarna hijau dan segar
Tanaman anggrek yang sehat daunya berwarna hijau mulus. Tidak ada bintik-bintik hitam bekas serangga atau hangus karena sinar matahari. Daun yang segar menandakan perakaran tanaman sudah bagus, perawatan juga bagus. Sedang daun yang kekuningan dan mungkin sampai layu bisa disebabkan karena serangan jamur. Atau bisa juga tanaman kurang perawatan/penyiraman dan pemupukan.

Batangnya gemuk
Tanaman anggrek dengan perawatan yang bagus, yaitu pemupukan sesuai dosis dan rutin, penyiraman tidak pernah terlambat, akan dihasilkan tanaman dengan batang yang gemuk. Batang gemuk perlu diperhatikan adalah gemuk yang kokoh, bukan gemuk yang lembek. Batang gemuk, tapi tidak kokoh atau lembek, biasanya tanaman dipacu dengan pemupukan N yang tinggi. Hal ini perlu dihindari, karena tanaman akan mudah loyo dan busuk. Tanaman anggrek dengan batang kurus biasanya kurang pemupukan dan penyiraman.

Perakaran kokoh
Tanaman anggrek bila sudah kuat/tidak goyang dipotnya, menandakan bahwa tanaman tersebut sudah kuat perakarannya/banyak akarnya. Hal ini bisa terjadi bila perawatan tanaman tersebut bagus. Tanaman anggrek yang masih goyang dipotnya, menandakan tanaman tersebut belum banyak tumbuh akar. Karena perawatan yang kurang bagus. Bisa juga baru dipisah dari indukannya. Atau baru ganti pot.

Anggrek sebagai tanaman hias, yang utama dilihat adalah bunganya. Namun demikian bukan berarti batang dan daun tidak diperhatikan. Sebelum berbunga proses pertama adalah pertumbuhan batang dan daun. Bila terjadi keterlambatan pertumbuhan batang dan daun dapat dipastikan anggrek tersebut juga terlambat berbunga, bahkan tidak berbunga sama sekali. Kesatuan dari ketiganya akan tercipta keindahan yang fantastik. Batang yang gemuk dan kokoh, daun tebal hijau segar dan mulus, serta bunga yang menawan adalah idaman semua hobiis tanaman anggrek.


Sumber :
http://wawaorchid.wordpress.com

Bunga Online Jakarta: Ingin Tahu Karakteristik <b>Bunga Anggrek</b> ?

Posted: 11 Oct 2010 08:26 PM PDT


Dari beraneka ragam bunga ada salah satu bunga yang sangat menarik perhatian yakni Anggrek, Siapa yang tidak mengenalnya? Variasi bunganya bermacam – macam, dan sasoknya cantik mempesona. Eksistensinya sebagai tanaman hias di Indonesia sudah cukup lama. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas. Saat ini dengan perkembangan teknologi, lahir silangan-silangan anggrek yang lebih indah.

Anggrek mempunyai variasi jenis cukup banyak, baik yang species maupun hibrida. Masing-masing jenis memerlukan perlakuan yang berbeda pula. TAK KENAL MAKA TAK SAYANG. Jangan sampai para kolektor, hobiis, atau Anda yang sekedar suka, tidak mengenal karakter anggrek yang di banggakan. Bukan tidak mungkin akan kecewa. Ketika didapati anggrek tersebut layu atau mati tanpa diketahui penyebabnya.

Tanaman anggrek mempunyai bentuk pertumbuhan yang berbeda-beda, hal ini digolongkan menjadi 2 bagian; yaitu :
  1. Monopodial : Anggrek tipe ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh. Daun-daun baru selalu tumbuh dari ujung batangnya.Contoh : Phalaenopsis, Vanda.
  2. Simpodial : Batang memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Titik tumbuh ditandai oleh munculnya tunas baru disekitar batang utama. Anggrek ini bila dewasa akan membentuk rumpun. Anggrek Dapat diperbanyak dengan cara split, stek batang dan biji.Contoh : Dendrobium, cattleya, Oncidium, Cymbidium

Berdasarkan habitatnya (tempat tumbuhnya) tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
  1. Anggrek Epifit : Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara disekitarnya.Contoh : Dendrobium, Cattleya, Phalaenopsis, Oncidium
  2. Anggrek Saprofit : Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering serta membutuhkan sedikit cahaya matahari. Contoh : Goodyera sp.
  3. Anggrek Terestrial : Anggrek yang tumbuh ditanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung, itulah sebabnya anggrek jenis ini disebut anggrek tanah. Contoh : Spataglotis, Arachnis, Vanda
  4. Anggrek Litofit : Anggrek yang tumbuk pada batu-batuan atau tanah berbatu dan tahan terhadap matahari penuh. Anggrek ini mengambil makanan dari air, hujan, udara, humus dan bagian tubuhnya yang telah mati.Contoh : Paphiopedilum
Dasar pengetahuan inilah yang harus dipahami oleh kolektor maupun hobiis anggrek. Pada dasarnya perawatan anggrek sangat gampang. Namun yang harus juga diketahui adalah agaimana tanaman anggrek mau berbunga dengan rajin. Percuma punya tanaman anggrek terawat dengan bagus, subur, tapi tidak mau berbunga. Karena anggrek yang menjadi perhatian adalah pada keindahan bunganya.



Sumber :
http://wawaorchid.wordpress.com

Smart FM Online » Refleksi Prie GS: <b>Anggrek</b> Melengkung

Posted: 30 Sep 2010 07:52 PM PDT

Di sisi kiri pagar rumah saya ada setangkai bunga anggrek yang tumbuh di dalam pot. Ia tumbuh begitu saja, dalam arti kami tidak merawatnya secara khusus. Dari sisi tata letaknya saja tidak menunjukkan anggrek itu sebagai tanaman terhormat. Anggrek itu terletak di dalam pagar, yang tidak terjangkau oleh cahaya matahari. Namun, ketika musimnya tiba,  anggrek itu tetap menghasilkan bunga-bunga anggrek baru. Bunga-bunga  itu menarik perhatian orang-orang yang lewat di depan rumah kami.

Suatu hari kami merasa kehilangan bunga-bunga anggrek itu. Karena ternyata tubuh anggrek itu bergerak menuju keluar pagar. Arah pertumbuhan anggrek-anggrek itu tidak kami bentuk,akan tetapi tanaman indah itu sendirilah yang mengarahkan pertumbuhannya. Dan perlu waktu bertahun-tahun bagi anggrek itu, untuk bisa tumbuh keluar pagar, dan membengkokkan tangkainya. Itulah salah satu cara anggrek untuk bertahan hidup. Kebutuhan akan cahaya mataharilah yang membuat anggrek itu membengkokkan tangkainya.

Tiba-tiba saya merasa malu dengan anggrek-anggrek itu.  Mereka rela melakukan perjalanan intens untuk bertahan hidup dan menghasilkan bunga, tanpa peduli apakah kami memperhatikannya atau tidak. Bagi anggrek-anggrek itu, cahaya itu ada disana, sehingga langkah harus menuju kesana. Dari anggrek-anggrek itu saya belajar tentang “kekuatan akan keyakinan”. Sesuatu yang lemah akan menajdi kuat, jika ia sedang berjalan menuju cahaya dan keyakinan.

Tanaman Hias (<b>anggrek</b>) « semerbak mentari pagi menyinari sudut <b>...</b>

Posted: 05 Aug 2010 07:56 PM PDT

Anggek memiliki organ-organ yang sukulen atau “berdaging”: tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.

Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.

Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (“anggrek tanah”) batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat “memanjang” (monopodial) atau “melebar” (simpodial), tergantung genusnya.

Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.

Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam “lidah” yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut “pollinia”) dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh seranggavanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan. penyerbuk (atau manusia untuk

Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinyaembrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan. sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan


Read More